8. Sebentar Saja

2.1K 240 34
                                    

〰️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

〰️

Naruto memberikan sebuah majalah katalog ke hadapan Sakura dan Sasuke yang duduk di depan meja kerjanya. "Aku akan memberikan rumah sebagai hadiah pernikahan dariku untuk kalian."

Sakura terkesiap. "Rumah? Sebuah rumah?"

"Benar. Sebuah rumah untuk manusia, bukan untuk keong."

"Apa kau serius, Naruto?" tanya Sasuke. "Maksudku, seharusnya akulah yang membangun rumah untuk Sakura."

"Benar juga. Kalau kau yang memberiku rumah, itu berarti yang menikah denganku itu kau, bukan?" Sakura tertawa geli.

Naruto tersenyum tipis. "Memangnya apa yang bisa aku berikan selain rumah? Pekerjaanku adalah menjual rumah."

"Baiklah, baiklah." Sakura mengambil majalah itu dari tangan Naruto. "Tapi aku ingin melihatnya secara langsung."

"Tentu. Katakan saja waktunya kapan. Aku bisa mengantar kalian ke sana nanti."

Sakura dan Sasuke saling menatap. Naruto tersenyum. Ia harus ikut bahagia bersama pasangan yang sedang berbahagia itu.

∞∞∞

Naruto merasa ada sesuatu yang aneh saat ia pulang ke rumah. Keadaan di dalam sungguh sepi sekali. Dan benar saja. Ia melihat Kushina sedang menangis tersedu-sedu di dalam kamarnya.

"Ibu, apa yang terjadi?" Naruto melempar tas kerjanya ke atas sofa yang di letakkan di sudut ruang kamarnya lalu duduk di samping ibunya. "Mengapa ibu menangis? Apakah ayah menyakiti ibu?"

Air mata Kushina turun semakin deras. "Sejak kapan hal itu terjadi, nak? Sejak kapan?"

"Sejak kapan apa? Jangan-jangan... ayah berselingkuh?!"

"Enak saja." tiba-tiba Kushina berhenti menangis. "Minato itu terlalu cinta kepadaku jadi dia tidak akan berani melakukan itu meskipun bisa secara diam-diam."

Naruto benar-benar bingung. Kalau bukan itu, lalu mengapa ibunya menangis?

Kushina menangkup sebelah pipi Naruto. "Naruto, aku masih tidak menyangka kau sudah sebesar ini. Padahal seperti baru kemarin aku menimangmu yang masih seukuran paha Minato."

"Ibu menangis karena menyadar aku cepat tua?" seru Naruto jengkel.

"Aku menangis karena anakku satu-satunya ini sangat malang, dasar bodoh."

"Aku benar-benar tidak mengerti maksudmu!"

"Sejak kapan kau menyukai Sakura?"

"Apa?" ucap Naruto dengan nada tinggi hingga membuat Kushina terlonjak. "B-bagaimana ibu bisa tahu?"

Kushina menjitak kepala Naruto. "Aku ini ibumu. Tentu saja aku mengetahuinya karena aku merasakan apa yang sedang kau alami."

"Pasti ayah yang memberitahumu."

The Best Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang