7. Harusnya Aku

2.1K 233 29
                                    

〰️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

〰️

Kurama melompat naik ke atas kepala Naruto saat pria itu baru saja selesai menelepon kliennya di beranda depan. Dengan bulunya yang lebat, Kurama seperti sengaja menutupi wajah Naruto dengan ekor panjangnya. Lalu ia menggaruk kepala Naruto. Naruto berdiri diam dengan wajah jengkel.

Andai saja Kurama dapat berbicara. Dia hanya sedang melindungi Naruto dari pandangan Sakura dan Sasuke yang berciuman di atas ayunan rumah Sakura.

"Kurama. Turun atau aku akan memasukkan bubuk cabai ke dalam makananmu."

Kurama mengeluarkan suara protes. Dia menjilat telinga Naruto. Jika di kondisi lain, mungkin apa yang dilakukan Kurama akan terasa seksi.

Minato baru saja pulang kerja. Mobilnya di parkir terlebih dulu di depan rumah. Ia terlihat heran sekaligus tidak menyangka saat membuka pintu pagar.

"Sakura dan Sasuke itu... mereka berpacaran?"

Naruto menganggukkan kepalanya dengan senyum miris. "Ya."

"Kau baik-baik saja, nak?"

"Apa?"

"Wajahmu terlihat lesu."

"Oh. Aku baik-baik saja. Tentu."

Minato tersenyum jahil. Ia menepuk bahu putra semata wayangnya itu. "Kau tidak baik-baik saja, aku tahu itu. Itu salahmu karena tidak mengambil tindakan lebih dulu. Mengapa kau membiarkan mereka bersama?"

"Karena mereka memang pantas bersama. Ayah, kau baru datang dan tiba-tiba membicarakan tentang mereka. Menurutku itu aneh."

"Aku melihat mereka berdua sedang berciuman di atas ayunan rumah Sakura. Ha ha ha—ups!"

"Jangan berlebihan. Itu hal biasa yang dilakukan oleh sepasang kekasih." Naruto memberi Minato tatapan jengkel.

Tapi di dalam hatinya ia merasa sesak. Ini tidak dapat di katakan sebagai keterlambatan karena Sakura sudah menjadi milik Sasuke. Dirinyalah yang mengambil keputusan untuk tidak mengatakan yang sebenarnya kepada wanita itu.

∞∞∞

"Naruto, lihat," Sakura menunjukkan gaun berwarna hitam yang baru saja ia ambil dari salah satu rak pada Naruto. "Apakah ini cocok untukku?"

Naruto menggeleng. "Carilah warna yang lebih cerah. Kau sudah terlalu banyak memiliki gaun berwarna gelap."

"Benarkah?" Sakura kembali mencari gaun yang sesuai untuknya.

"Untuk apa kau membeli gaun? Apakah ada suatu perayaan di kantormu?"

"Tidak. Sasuke mengajakku pergi ke pantai besok lusa."

Naruto tersenyum kecut. Ia mengikuti Sakura yang memasuki toko lebih dalam. "Bukankah kau seharusnya membeli pakaian renang?"

"Kami tidak mungkin berenang karena sekarang sedang musim dingin, Naruto."

The Best Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang