〰️
"Sakura! Kau sedang apa? Ada Ino dan Karin datang!" teriak Mebuki dari lantai bawah.
Sakura pergi ke tangga di lantai dua. "Sebentar! Katakan pada mereka untuk menungguku di bawah!"
Ia kembali masuk ke dalam kamarnya dengan terburu-buru. Sakura tidak ingin membuat kedua temannya menunggu karena mereka sudah membuat janji untuk pergi berbelanja sore ini. Padahal dirinyalah yang bersikeras agar tidak ada yang terlambat.
Tadi siang Naruto mengajaknya pergi ke sungai untuk memancing. Bukannya ikan yang ia dapatkan, Sakura malah mendapati dirinya terpeleset lalu terjatuh ke dalam sungai. Seluruh tubuhnya basah, kakinya tertutupi oleh lumpur sebatas mata kaki. Naruto menertawainya hingga menangis.
Acara memancing itu kemudian berubah menjadi bermain air di sungai. Karena itulah Sakura terlambat bersiap-siap.
Sakura menyisiri rambutnya yang setengah basah. Rasa sakit harus ia alami ketika rambut yang belum kering itu tersangkut beberapa kali di sisirnya. Sakura mendesis pelan. Ia membuka laci lalu mencari-cari alat pengering rambut yang teringat olehnya ia simpan di sana.
"Ah!" serunya setelah mendapatkan benda yang ia inginkan. Tapi ketika ia mengangkat alat pengering rambut berwarna perak itu, Sakura melihat sebuah foto di bawah buku catatan kecil. Sepertinya itu foto lama karena warnanya sudah pudar. Sakura menarik ke luar foto itu lalu terkesiap.
Itu adalah foto dirinya bersama Sasuke sewaktu mereka kecil dulu.
Sakura tersenyum. Kira-kira saat itu mereka baru berumur empat tahun. Mereka berfoto di depan pohon besar rumah Sakura yang belum terdapat ayunan di dahannya. Sakura tertawa ke arah kamera, sementara Sasuke sedang menatapnya dengan raut wajah sedih.
Mengapa Sasuke terlihat sedih?
Sakura menutup laci lemari dan membawa foto itu ke meja rias. Ia tidak ingat alasan kesedihan Sasuke saat itu. Apakah dia baru saja bertengkar dengan Naruto? Atau mungkin merajuk karena tidak mendapatkan apa yang dia inginkan?
Entahlah. Yang pasti mereka adalah bocah polos yang suasana hatinya selalu berubah-ubah dengan mudah.
"Sakura!" panggil Mebuki lagi.
Ah, dia jadi mengulurkan waktu lagi. Sakura meletakkan alat pengering rambutnya lalu mengenakan jaket dan meraih tas kecilnya. Dengan segera ia turun ke bawah sebelum kedua temannya mengamuk seperti gorila betina.
∞∞∞
"Mengapa aku bisa berada di tempat ini?" keluh Naruto, pandangannya berkeliling ke semua wahana di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Love ✔
Conto"Bukan seorang pengecut karena tidak mengatakannya. Justru aku cinta makanya merelakan. Memang bukan yang pertama, tapi menjadi yang terbaik." Uzumaki Naruto ー about his first love 🌸