小七，且慢 / Xiao Qi, Wait! ( Complete)

Bab 35

Song Liang Zhuo memang datang, dan bahkan membawa beberapa orang. Orang yang sakit di luar kota diangkat ke gerbong dan dengan cepat dibawa pergi.

Hati Xiao Qi menyengat saat dia melihat Song Liang Zhuo di bawah tembok kota, tetapi selain berdoa bahwa dia tidak akan terinfeksi, dia tidak tahu apa lagi yang bisa dia lakukan.

Song Liang Zhuo diperdebatkan dengan orang-orang di bawah gerbang kota untuk sementara waktu, lalu Xiao Qi melihat orang-orang itu masuk ke kedai teh yang kosong di sebelah gerbang kota. Sepertinya mereka tidak akan terus bersikeras memasuki kota, dan dia diam-diam melepaskan nafas lega.

Song Liang Zhuo memiringkan kepalanya untuk melihat Xiao Qi yang membungkuk di atas tembok kota dan menyeringai. Xiao Qi melambai padanya, lalu berbalik dan lari ke bawah.

"Song Resmi, saya menemukan beberapa herbal lagi? Apakah kamu masih membutuhkan yang lain? "Xiao Qi membuka jendela kecil dan dengan keras bertanya.

"Ini adalah resep." Song Liang Zhuo awalnya ingin membuka gerbang kota, tapi setelah melihat orang-orang yang masih marah di belakangnya, dia menuju ke jendela kecil untuk menyerahkannya.

"Juga, siapkan bawang putih dan abu tanaman. Taruh saja di luar gerbang kota, akan ada seseorang untuk mengambilnya. "

Xiao Qi mengangguk. Tiba-tiba teringat bahwa Song Liang Zhuo mungkin tidak dapat melihatnya, dia berkata dengan suara keras: "Saya mengingatnya. Song Resmi, kamu tidak boleh sakit. Anda harus makan dengan baik dan tidur nyenyak. Jika kamu sakit, aku, aku akan ...... bagaimanapun, kamu tidak bisa sakit. "

Xiao Qi tidak bisa mendengar jawaban Song Liang Zhuo dan juga tidak bisa melihat ekspresinya. Bersandar di tembok kota yang tebal, hatinya berantakan. Kehangatan perlahan muncul di mata Song Liang Zhuo. Dia diam sejenak sebelum mengatakan: "Di masa depan Anda tidak harus datang ke sini pagi-pagi untuk menunggu, saya tidak akan tiba sampai jam 4 sore."

"Saya mendapatkannya. Bagaimana dengan pengangkutan barang ini? "

"Serahkan pada penjaga kota. Xiao Qi harus kembali lebih awal, aku juga harus kembali sekarang. "

"Baik!"

Song Liang Zhuo berdiri di luar gerbang kota untuk sementara waktu, tangannya berlama-lama di gerbang kota.

Dari populasi hampir dua ratus orang itu, dalam satu malam, hampir tiga puluh orang telah jatuh. Untunglah keranjang obat Xiao Qi dibawa ke sana tepat pada waktunya, tetapi tidak peduli apa, bagi mereka malaria masih merupakan penyakit mematikan yang tidak dapat dicegah. Melihat pemandangan orang-orang kuat yang dalam satu malam hanya jatuh berkedut dan tidak bisa lagi bangun, tidak takut itu tidak mungkin.

Song Liang Zhuo takut, takut ratusan nyawa itu akan lenyap seperti ini; takut bahwa dia juga akan jatuh, meninggalkan Xiao Qi yang bodoh yang tidak berdosa yang dia miliki untuk menghadapi sisa hidup sendirian. Setiap saat dia diam dia akan memikirkan apa yang dia katakan kepada Xiao Qi sebelum dia meninggalkan kota. Dia menyesal mengatakan kalimat itu, tetapi saat ini dia tidak bisa lagi mengambilnya kembali. Berdasarkan kepribadian Xiao Qi, apa yang sebenarnya aneh adalah jika dia tidak menskala tembok kota untuk mengejar.

Song Liang Zhuo tersenyum pahit. Sambil menggelengkan kepalanya, dia dengan ringan menepuk gerbang kota sebelum kembali ke tempat yang dia takuti namun dia tidak bisa tinggalkan.

Xiao Qi menatap Song Liang Zhuo melalui jendela kecil sampai sosoknya menghilang.

Lalu dia mengangkat tangannya untuk menyeka air matanya dan berkata kepada penjaga di samping: "Song Resmi mengatakan bagi saya untuk meninggalkan gerobak ini kepada Anda. Pikirkan cara untuk meletakkannya di luar gerbang. Jangan biarkan orang masuk dan jangan biarkan orang keluar. "