Kagum

7 2 0
                                    

Pagi itu aku bertemu dengan seseorang yang sangat misterius bagiku. Orang itu selalu memberi nasehat padaku walau kami belum saling kenal. "Sssssttt" suara itu terdengar jelas di sampingku. Aku menengok ke arahkanan dan kudapati wanita misterius itu di sampingku. "Assalamualaikum" Wanita itu memberi salam padaku. "Waalaikumsalam" seketika itu juga aku menjawab salamnya. Dia tersenyum lalu berlalu meninggalkanku. Aku sangat penasaran dengan wanita itu. Mungkin aja dia.....
Ah... tidak. Mungkin dia.... ah tidak juga. Huhuhu. .... nggak usah dipikirin deh... nanti juga aku kenal.
Aku suka penampilannya. Dia begitu tertutup dengan kain yang menutupi dadanya.
"Kak, tunggu..." Aku berlari mengejar wanita misterius itu. Langkahku terhenti di pinggir jalan dan ku dapati wanita misterius itu berbicara dengan seorang pria. Entah apa yang mereka bicarakan.
***
Di rumah:
"Ukhti Husna, wanita yang kerap dipanggil Una ini adalah motivator yang sangat disukai oleh anak muda................."
Hah.....? Aku nggak nyangka ternyata wanita misterius itu adalah seorang motivator. Percaya atau tidak, tapi itulah kenyataannya. Tiba-tiba chat WA masuk ke ponselku. Pelan-pelan ku buka chat di ponselku. Mataku tepat ke arah chat pertama. "Berubah menjadi lebih baik adalah hal yang paling berharga".  Aku tak tau apa maksud dari pesan itu. Tunggu! Ada satu hal yang ku pahami. Maksudnya aku nggak baik gitu? Auk ah......
Pesan itu terus-menerus hadir dalam pikiranku.
***
"Hai guys......pada ngapain nih?" Tanyaku kepada sahabatku yang sedang duduk di depan kampus.
"Syila...... kamu nggak apa-apa kan? Ha?" Tanya Indah sambil memeriksa wajah dan kedua tanganku. "Iya aku nggak apa-apa? Emangnya kenapa?"
"Aku mimpi kamu meninggal"
"Kamu ah mimpinya sembarangan"
"Iya..... yang penting kamu nggak apa-apa"
Aku tak begitu mempedulikan perkataan sahabatku tadi. Seketika itu juga aku berlalu meninggalkan mereka.

"Tak perlu cantik fisik asal cantik hati". Pesan tersebut tiba-tiba masuk ke ponselku. Perlahan-lahan, aku mencoba memahami maksud dari pesan itu.
Mungkin yang dikatakan wanita misterius itu benar. Mungkin aku harus berubah. Tapi dimulai dari mana?

***

Udara begitu segar dikala matahari menampakkan sinarnya. Satu-persatu kendaraan mulai memutar rodanya di jalan raya. Namun belum seorang pejalan kakipun yang terlihat di trotoar jalan, kecuali "Aku". Aku berharap akan bertemu dengan wanita misterius yang selalu menasehati ku walau aku tak mengenalnya. Detik demi detik berlalu namun wajah indah itu belum terlihat oleh kedua bola mataku.
Brum....brum....brum.....
Pippppp. ...pippppp.....

Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di hadapanku. Seorang wanita keluar dari mobil berwarna merah itu. Aku tak mengenali wajahnya namun ia begitu ramah kepadaku. "Assalamualaikum" Wanita itu memberi salam padaku. "Waalaikumsalam wr.wb" Aku menjawab salam darinya. "Nunggu siapa dek" Tanya wanita itu padaku. "Aku lagi nungguin Ukhti Husna. Biasanya jam segini dia udah lewat tapi ko hari ini dia belum lewat ya" jawabku.
Dia tersenyum kepadaku lalu mengulurkan tangannya bermaksud hatinya berkenalan denganku. "Aku Husna"
"Tapi....." ucapanku terhenti. "Kamu tidak mengenal wajah asliku kan? Aku memang biasa pakai cadar tapi untuk hari ini aku tak memakainya" ucapnya panjang lebar. "K...kenapa?" Tanyaku. Dia hanya terdiam lalu mengalihkan pembicaraan. "Oh ya adek cari aku" Tanya ukhti Husna padaku. " Iya ukhti, ada hal yang ingin aku tanyakan"
Sahutku. "Apa?" Tanya ukhti Husna padaku. " Apa selama ini jalan hidupku salah?" Tanyaku. "Tidak, cuma perlu diluruskan" jawab ukhti Husna. "Aku ingin hijrah kak. Tapi bagaimana caranya?". Ucapku.
...........

Bersambung.....

Maaf ya readers, sambungan cerita baru bisa aku publikasikan hari ini. Karena terkendala oleh banyak hal. Semoga kalian suka ya..........

hijrah? aku tak tau.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang