"Ini aneh, asal usul mereka berempat sama, dan bagaimana dengan mereka bertiga" kata (N/r) sambil berjalan ke rumah Taufan, saat di tengah jalan, (N/r) melihat tujuh anak itu berjalan ke rumahnya, (N/r) sembunyi dibalik semak-semak sambil menutup mulut (Ini semakin aneh saja, mereka ingin ke rumahku, tapi untuk apa, bukankah mereka cuma ingin bertemu Solar dan Thorn) pikir (N/r)
Flashback
Setelah (N/r) meninggalkan Blaze dan Ice yang sedang bersama Solar dan Thorn, mereka sedikit berbincang. "Kalian, apa kalian juga pergi dari rumah sama seperti kami?" tanya Blaze, "Iya, aku ingin memiliki keluarga yang kaya kak, yang bisa membuat kami bahagia" jelas Solar, "Apa kalian tidak tahu perasaan kakak-kakak kalian yang mencemaskan kalian setelah kalian kabur" tanya Ice, "Apa kak Taufan masih ada, aku rindu dengan kak Taufan, bagaimana keadaan dia sekarang?" tanya Thorn "Kalau ingin tahu lebih banyak, ikuti aku" kata Blaze lalu pergi menunjukkan rumah Taufan.
Mereka masuk, dan betapa terkejutnya mereka setelah melihat Hali, Taufan, dan Gempa yang sedang menonton TV di ruang tamu. "Kakak?!!" teriak Solar dan Thorn, mereka menoleh lalu Solar dan Thorn memeluk mereka "Kakak, aku minta maaf karena sudah meninggalkan kalian" kata Solar dengan airmata kesedihan, "Tenanglah Solar, kami sudah memaafkan kalian berdua, kau jangan menangis" kata Hali, "Kak Taufan sehat, Thorn cemas dengan kakak, apa kakak semakin parah saja? Aku rindu kakak" tanya Thorn, "Dengar Thorn, kakak juga rindu kalian berdua, kakak mencoba mencari kalian tapi kesehatan kakak mengganggu prosesnya" kata Taufan sambil mengelus kepala Thorn, "Thorn, Solar, ada yang harus kalian tahu" kata Gempa lalu memandang Taufan, Taufan hanya mengangguk, Blaze dan Ice yang tahu anggukan itu hanya menundukkan kepala, Gempa masuk ke kamar Taufan lalu mengambil surat yang diberikan dokter kemarin, lalu Gempa menunjukan surat itu ke Solar dan Thorn, "Apa ini?" tanya Solar, "Kalian baca saja, dan setelah kalian membaca ini, aku harap kalian mau bersama kami lagi", Solar dan Thorn membaca suratnya dan mereka terkejut dan juga sedih, "Katakan ini semua bohong kak" tanya Thorn sedikit kesal sambil meneteskan airmata, "Yang kalian baca memang benar, itu dari dokter sendiri" jelas Hali, "Tidak, tidak mungkin ini semua.... Hufh, aku tidak tahu harus melakukan apa" kata Solar juga sambil meneteskan airmata, "Mudah saja Solar, kalian berempat hanya perlu berbicara pada orang tua angkat kalian, katakan pada mereka bahwa kalian telah menemukan keluarga kalian yang sebenarnya" kata Gempa, "Itu sulit, kami menyanyangi ibu kami meskipun dia bukan ibu kandung kami" kata Thorn, "Solar, Thorn, kita akan bersama-sama bicara dengan mereka, dan kita juga pasti akan membahagiakan kalian" Kata Taufan sambil memegang bahu Solar dan Thorn, Solar dan Thorn mengangguk lalu memeluk Taufan, "Terimakasih kak" kata Solar, "Aku harap kita masih bisa menghabiskan waktu bersama" kata Thorn, "Kakak harap begitu, kakak juga ingin menghabiskan waktu kakak dengan (N/r)"
Flashback end
Mereka sampai didepan rumah (N/r) lalu masuk kedalam, (N/r) mengikuti mereka dari belakang lalu bersembunyi dibalik tembok depan rumah.
"Kalian semua siapa, kenapa kalian semua kesini" tanya ibu (N/r), "Bibi, ada yang perlu kami sampaikan" kata Hali, "Blaze, Ice, apa ini, kenapa mereka kesini" tanya Mia, "Ibu, maaf sebelumnya, tapi...... Mereka bertiga adalah kakak kami yang kami tinggalkan" jelas Blaze, "Jika mereka kakak Blaze dan Ice, maka Solar dan Thorn juga....... K-kenapa wajah kalian semua sama?" Tanya Gretel, "Kami anak kembar yang ditinggal oleh orang tua kami karena sebuah kecelakaan" Kata Taufan.
Flashback
Saat mereka bertujuh berumur 5 tahun, mereka memang masih hidup bahagia bersama orang tua mereka. Waktu itu mereka akan pergi ke pantai, sampai di villa awalnya semua masih baik-baik saja. Mereka bermain di pantai bersama-sama.
"Ice, apa kau mau main bola denganku" kata Blaze sambil memegang bola, "Aku malas, hari ini terlalu panas" kata Ice sambil berbaring diatas pasir dan ada payung tertancap diatas pasir, lalu tiga kakak mereka datang, "Wah, senangnya kalian bermain" kata Taufan sambil tersenyum, "Tapi Ice tidak mau diajak main, dia sibuk dengan tidurnya" kata Blaze sedikit ngambek, "Aku temenin main ya Blaze" ajak Gempa.
Sementara itu di villa, Solar dan Thorn melihat mereka semua bermain dari luar jendela, "Solar, Solar, ayo main sana mereka" kata Thorn sambil nunjuk kearah luar, "Tapi disana panas Thorn" kata Solar, "Tapi Thorn mau main diluar" kata Thorn ngambek, "Thorn kalau mau main sama kakak-kakak Thorn maun saja" kata seorang wanita yang tak lain adalah ibu mereka, Marissa. "Ibu, kakak tidak ingin main sama Thorn, lalu Thorn mau main sama siapa" rayu Thorn, "Hmm, kalau kita main sama-sama di pantai mau" kata seorang pria yang berada di belakang Thorn yang tak lain adalah ayahnya, Raven. "Thorn mau, ayo ayah, ibu, Solar" ajak Thorn, mereka pun keluar ikut bermain dengan yang lain.
Raven, Blaze, Hali, dan Solar bermain bola. Marissa, Thorn, Taufan, Ice, dan Gempa bermain membuat istana pasir. "Ibu, apa kak Taufan sudah sembuh dari penyakitnya?" tanya Thorn, Marissa sedikit bingung dengan jawaban yang akan dia berikan kepada anaknya yang masih polos itu, "Iya, kakakmu pasti segera sembuh" jawabnya sambil tersenyum, Taufan memeluk Thorn dari belakang "Duh, adikku yang satu ini, imut sekali" Taufan mencubit pipi Thorn, Marissa tersenyum melihat tingkah mereka. Lalu Raven dan yang lain menghampiri mereka, "Sepertinya kalian asyik sendiri disini" kata Raven sambil memeluk Marissa dari belakang, "Ayah, ayah, kak Taufan akan sembuh kan?" tanya Thorn, "Thorn" kata Taufan sambil melipat tangannya lalu menggelengkan kepalanya, "Haha, iya Thorn, pasti" kata Raven dengan tertawa kecil, "Oh ya, besok ibu dan ayah akan pergi ke luar kota, jadi Hali, kau harus menjaga adik-adikmu selama ayah dan ibu pergi" suruh Marissa, "Iya, ibu" jawab Hali
Keesokan harinya, mereka berangkat ke tempat mereka bekerja. Anak-anak mereka hanya menunggu mereka pulang sambil bermain di villa.
Beberapa hari kemudian......
Hali menemukan surat di kotak pos di depan villa mereka, mereka mendapat kabar kalau orang tua mereka mengalami kecelakaan ketika sedang menguji percobaan mereka di laboratorium, orang tua mereka adalah profesor yang sedang meneliti tentang persenjataan modern yang mereka ciptakan, yaitu sebuah robot berbentuk manusia yang akan sangat menyanyangi dan melindungi pemiliknya. Berita itu sampai ke telinga mereka, mereka sedih. Mereka tidak tahu pasti kenapa orang tua mereka bisa meninggal.
Keesokkan harinya, mereka menemukan Blaze dan Ice hilang dari rumah. Sontak membuat kakak-kakak mereka cemas, mereka tidak tahu harus melakukan apa karena mereka masih anak-anak. Keesokan harinya juga, Solar dan Thorn menghilang begitu saja. Akhirnya mereka bertiga ditemukan oleh seorang wisatawan yang tak sengaja sedang liburan di pantai dengan keluarganya. Hali menceritakan semuanya kepada orang itu, orang itu lalu membawa mereka ke desa dan mengasuh mereka. Dan di desa itu lah mereka bertemu dengan (N/r), tapi Taufan menyembunyikan penyakitnya dari (N/r) karena dia tidak ingin (N/r) sedih, karena apa, karena Taufan menyukai (N/r) saat pertama kali mereka bertemu.
Flashback end
KAMU SEDANG MEMBACA
Light in Heart [Menuju The End]
Romance【Boboiboy Fanfiction】 CERITA INI SEBELUMNYA SUDAH TAMAT TAPI DISAMBUNG KEMBALI UNTUK MENCARI THE END YANG SESUAI ------------------------- Setelah sebuah Bintang jatuh yang mengabulkan permohonan (N/r), dia menjadi bisa melihat warna cahaya di setia...