Keesokan paginya, (N/r) pergi ke sekolah. Namun kali ini dia tidak berangkat bersama teman-temannya karena pagi ini dia bangun lebih awal untuk menjenguk Taufan di rumah sakit.
(N/r) : Bu, (N/r) berangkat dulu ya *pergi
Mia : Tunggu nak, Blaze dan Ice juga ingin berangkat bersamamu
(N/r) : (Gawat, bunglon dan kembarannya bisa mengacaukanku) Tidak perlu bu, aku mau ke rumah temanku dulu, kalau ingin berangkat suruh saja mereka berangkat sendiri, aku pergi ya bu *bergegas
Blaze : Tunggu
(N/r) : (Gawat, bunglon ini bisa mengacaukan rencanaku bertemu Taufan) Iya
Blaze : Aku akan ikut bersamamu
(N/r) : (What =_=) Eee, tidak usah, aku akan pergi sendiri
Blaze : Kenapa, aku yang menginginkannya apa tidak boleh
Mia : Iya (N/r), siapa tau kalian bisa berkenalan di tengah jalan nanti
(N/r) : B.. Baiklah kalau itu yang ibu mau, ayo kita berangkat *pergi
Blaze : Kami berangkat dulu ya bu, anak ini benar-benar tidak sabaran *menyusul* Oh ya bu, bilang pada Ice suruh dia berangkat dengan motor
Mia : Baiklah nak
Blaze lalu mengendarai motornya, namun (N/r) hanya berjalan kaki saja. Lalu Blaze mengejar (N/r) dengan motornya.
Blaze : Hei cicak, kenapa kau tidak menungguku
(N/r) : Aku buru-buru, tapi kau yang lama
Blaze : Ya sudah, daripada kau terlambat karena kau jalan kaki, ayo naik motorku agar cepet sampai sekolah
(N/r) : Tidak perlu, aku bisa jalan sendiri, lagipula aku mau menemui seseorang dulu sebelum ke sekolah
Blaze : Oh ya, siapa dia
(N/r) : Kau tidak usah tahu
Blaze : Biar aku tebak, si singa itu bukan, pacar barumu maksudku
(N/r) : Hei bunglon, aku katakan sekali lagi, aku tidak pacaran dengan Hali, dan jangan katakan hal itu lagi, mengerti
(N/r) sampai di rumah Hali, pada waktu itu Hali juga sudah menunggu (N/r) di depan rumahnya.
Blaze : Nah, itu pacarmu udah nunggu tuh di depan
(N/r) : Terserah, hai Hali *melambaikan tangan ke Hali
Hali membalas lambaian tangannya, lalu (N/r) menghampiri Hali.
(N/r) : Ayo kita berangkat *senyum
Hali : *blushing* Iya, ayo
(N/r) : Tunggu, dimana Gempa
Hali : Dia sudah dari pagi di rumah sakit, katanya dia mau temanin Taufan
(N/r) : Ooh, ya sudah kita susul dia
Blaze : Hei, kalian sepasang kekasih, kalian mau kemana
(N/r) : Hei bunglon, sudah aku katakan daritadi kalau kita tidak punya hubungan, aku cuma temannya, lagipula apa pedulimu dengan kita, terserah kita mau kemana
Hali : Sudah (N/r), kita pergi saja
Hali dan (N/r) pergi dengan berjalan kaki. Blaze tetap mengikuti mereka meskipun dari kejauhan. Setelah beberapa menit mereka berjalan, akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Hali dan (N/r) masuk ke dalam. Blaze disana juga ikut masuk ke dalam.
Blaze : Kenapa dia di tempat seperti ini *masuk
Hali dan (N/r) masuk ke kamar Taufan, disana mereka melihat Taufan sedang berbicara dengan Gempa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light in Heart [Menuju The End]
Romantizm【Boboiboy Fanfiction】 CERITA INI SEBELUMNYA SUDAH TAMAT TAPI DISAMBUNG KEMBALI UNTUK MENCARI THE END YANG SESUAI ------------------------- Setelah sebuah Bintang jatuh yang mengabulkan permohonan (N/r), dia menjadi bisa melihat warna cahaya di setia...