forgive me

6.5K 337 13
                                    

   

  

Za melemparkan ponselnya begitu saja , jujur saja dia sangat kecewa dengan sikap Benny , pria itu hanya mengangguk tanpa mengatakan apapun dan memutuskan panggilan begitu saja .

Padahal dia sudah mengesampingkan ego dan rasa malunya untuk menghubungi pria itu , sekarang apa yang ia dapatkan , nihil .

Ping!

Za menoleh mendapati hpnya berkedip dan bergetar , satu buah pesan masuk ke WhatsApp nya .

Tangan Za gemetaran membukanya , itu dari Benny , sebuah peta lokasi restoran .

Datanglah kesini aku tunggu ...

Begitulah petikan kalimat dibawah peta tersebut , Za segera beranjak dari duduknya , merapikan rambut dan riasannya , lalu menyambar scarf warna biru Dongker nya .

Za berjalan sesuai petunjuk peta lokasi , lokasinya tidak begitu jauh dari tempatnya menginap . Restoran itu tidak begitu ramai sehingga Za langsung bisa mengenali suaminya dari jauh . Tapi perempuan disebelah Benny membuat Za berhenti di tempatnya berdiri , Za masih ingat perempuan itu adalah wanita yang sama kemarin .

Za mendekat ragu ragu , wanita itu jika dibandingkan dengan dirinya tentu saja sangat berbeda , wanita itu berbadan proporsional dengan lekukan tubuh yang sangat mumpuni . Berbeda dengan dirinya yang bertubuh langsing tapi dia tidak menampik jika ukuran dadanya juga tidak kecil kecil amat .

Za menghapus pikiran kotornya jauh jauh , kenapa dia malah membandingkan ukuran tubuh mereka . Huft.....Za tidak menyadari bahwa dirinya sudah berada tepat di depan nya .

" H_hai ....maaf kalau mengganggu ..." Suara Za sangat kecil , atau Benny bahkan tidak mendengar suaranya , pria itu terus berkutat pada laptop didepannya .

" Oh , hai kau sudah sampai  sayang ..." Justru wanita disebelah Benny yang menyapanya , Za tersenyum masam , sedikit jengkel tentunya , kenapa justru wanita ini yang menyambutnya .

" Oh ya ampun , kau sedikit.... basah ...?" Wanita itu menyentuh bajunya yang sedikit lepek karena hujan mendadak di luar sana , bodohnya dia tidak membawa payung atau apapun itu .

Za menepisnya , " tidak apa , aku baik baik saja .. " Za menunduk ketika ekor mata Benny sedikit meliriknya .

" Oh tidak tidak kau bisa saja masuk angin , ayo ikut dengan ku...."

" Aku bisa...." Za tidak bisa melawan ketika wanita itu telah membawanya ke ruangan dibelakang kasir restoran ini, tunggu ... bukankah itu ruangan untuk pemilik atau pegawai ?

Ruangannya tidak terlalu besar tapi cukup rapi dan mewah , Za yakin wanita ini bukan wanita sembarangan , tapi siapa sebenarnya wanita ini ?

" Kau bisa pakai bajuku sayang , kalau kau mau , maaf hanya ini yang kupunya ..." Wanita itu menyodorkan kemeja kotak kotak merah dan celana jeans hitam .

" Maaf tapi aku tidak bisa memakainya ..." Jujur saja Za kesal dengan wanita ini , memangnya dia siapa , sudah dekat dekat dengan suaminya dan sekarang dia harus memakai bajunya ?  Oh no , absolutely
no!

Wanita itu tersenyum , " baiklah kalau kau tidak mau , aku akan memberikanmu sepasang baju baru , bajumu sangat basah sayang , kau bisa sakit ..."

Za menghirup nafas dalam-dalam , wanita itu sibuk menekan ponselnya ." Sebenarnya anda siapa , kenapa anda begitu baik dengan saya ...?"

Jenny mendongak tidak percaya " kenapa kau berbicara seperti itu sayang , tentu saja aku akan selalu baik padamu , istri adikku adalah adikku juga ..." Wanita itu urung menekan ponselnya lagi .

mantan tapi menikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang