^SATU^

114 16 2
                                    

Warning!!!
Typo bertebaran dimana-mana :-!

Hari ini adalah tanggal merah, membuat pelajar seperti Auliah
merasakan surganya dunia. Saat ini ia sedang baring baring sambil membaca novel kesayangannnya. Saat ia mulai memasuki dunia yang berada di dalam novel, sebuah ketukan di pintu menyadarkannya.

Tok tok tok

Siapa yah? batin Auliah

"sayang mama boleh masuk." kata Bella-mama Auliah

Oh mama

"masuk aja ma, gak di kunci kok" teriak nya di dalam kamar

Cklek
Mama berjalan menuju tempat nya. Auliah hanya menyeritkan dahi bingung. Kenapa mama tiba tiba datang ke kamar nya.

"kenapa ma?" tanya nya dan mama hanya tersenyum membuat nya kembali bertanya-tanya.

"sayang kamu ikut tante Ekky kamu ke rumah tante Sarah buat bantu bantu untuk acara hari selasa" kata mama.

Baiklah akan ku kenal kan siapa kedua tante nya itu. Tante Ekky adalah adik kandung dari papa Auliah, Auliah sangat dekat dengan tantenya itu melebihi mama nya sendiri dan tante Sarah adalah sepupu tante Ekky tetapi mereka sudah seperti saudara.

"kenapa bukan mama aja?" tanya nya karena biasanya mama akan turun langsung

"mama gak bisa, karena mama harus ke luar kota hari ini sama papa kamu" jawab mama sambil tersenyum

"mama berapa hari?" tanya nya

"mungkin satu minggu, tapi mama bakal hadir pada saat hari H-nya tapi mama gak lama" kalian pasti mengerti mengapa Auliah lebih dekat dengan tante nya dari pada mama kandung nya sendiri.

"hmm yaudah aku siap siap dulu" ucap nya malas karena mama nya baru tiba di rumah dua hari yang lalu setelah tiga bulan keluar negeri karena pekerjaan.

*****


Auliah sudah di dalam mobil menuju rumah tante Sarah. Ia sudah berpamitan sama mama dan papa yang juga mau berangkat, terlihat sebuah koper di dekatnya saat ia turun ke ruang tamu setelah bersiap siap. Hal itu membuat nya sedih, ia belum melepas rindu dengan kedua orng tua nya karena setelah sampai di rumah dua hari yang lalu mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing. Mereka berangkat pagi pagi buta dan pulang pada saat ia sudah terlelap.

Menyadari kesedihan Auliah, tante Ekky segera mengelus puncak kepala Auliah dengan sayang.

"kamu gak usah sedih gitu nanti tante ikut sedih lihat kamu murung gitu. Mereka sayang dan peduli sama kamu, jadi mereka bekerja keras untuk kepentingan masa depan mu." ucap tante Ekky mencoba memberi pengertian. Auliah hanya menganggukan kepala karena ia malas mengeluarkan sepatah kata.

Menyadari hal itu, tante Ekky menepikan mobilnya di depan minimarket.

"kenapa berhenti tante, kan masih jauh? " tanya nya

"tante tau, tapi gimana kalau kita beli es krim dulu" tawar tante Ekky

"tapi aku bebas milih" ucap nya antusias

"tapi janji gak akan sedih lagi" ucap tante Ekky menujukkan jari kelingkingnya tanpa pikir panjang Auliah segera mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking tante Ekky.

"janji"

*****


Auliah dan tante Ekky telah sampai di pekerangan rumah tante Sarah, tampaknya belum banyak yang datang hanya keluarga yang datang untuk memasak atau membuat kue, mungkin besok bakalan ramai. Keluarganya memang tidak pernah menyewa jasa catering untuk segala acara karena mereka lebih percaya dengan masakan keluarga karena lebih terjamin dan yang lebih penting yaitu kebersamaannya yang sangat terasa saat kita sedang meamasak.

Mereka berdua masuk ke dalam rumah, semua yang ada disitu menyambutnya dan tante Ekky. Mereka kembali ke kegiatan masing masing, sedangkan Auliah hanya membantu sedikit.

"tante, tempat colokan dimana?" tanya nya ke tante Sarah yang kebetulan lewat di depan nya

"kamu mau apa?" tanya nya kembali

"Mau charger headphone tante" jawab nya dengan cengiran

"Yaudah kamu ke kamar Dimas aja di sana banyak colokan" ucap tante Sarah sambil mengelus puncak kepala Auliah dengan lembut

"Ok deh tante" Auliah segera berjalan menuju kamar Dimas yang telah dihias sedemikian rupa. Ia melihat pintunya terbuka lebar, tanpa pikir panjang ia langsung masuk.

BRAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang