×DUA×

82 10 2
                                    

Warning!!!
Typo bertebaran dimana-mana :-!

"Dimas gue pinjam colokan lo yah, soalnya handphone gue sekarat" ucap Auliah sambil mencolokkan charger nya

Merasa tidak ada sahutan Auliah langsung mengangkat kepala dan terkejut melihat seorang cowok yang bisa di bilang sempurna itu menatap nya dengan pandangan aneh. Auliah sempat terhipnotis dengan wajahnya yang tirus, hidung mancung dan jangan lupa jambulnya yang badai, merasa risih dengan tatapan Auliah cowok itu segera mengalihkan pandangannya dan Auliah masih setia menatap cowok itu. Seketika Auliah tersadar ketika mendengar suara yang tengah menyapanya. Betapa malunya diri Auliah saat ini , ingin rasanya ia sembunyi di balik punggung tante Ekky.

"Loh, Liah udah lama disini?" sebuah suara yang berasal dari luar membuat Auliah dan cowok itu memandang ke luar

"Dimas lo dari mana. Sumpah gue kangen sama lo tau" ucap Auliah berlari menghampiri Dimas dan memeluknya

"Tadi gue dari supermarket disuruh sama nyonya besar. Gue juga kangen sama lo" ucap Dimas membalas pelukan Auliah

"Lo sih sok sibuk" ucap Auliah sambil melepaskan pelukannya dengan cemberut membuat Dimas mencubit kedua pipi Auliah dengan gemas

"Iss, lepasin sakit tau" gerutu Auliah

"Nggak usah cemberut gitu makin jelek tau" ejek Dimas membuat Auliah mengeluarkan sumpah serapahnya

"Eh,sampai lupa kenalin Lia, itu Brama anaknya om Fajar dari Samarinda" ucap Dimas membuatnya teringat dengan lelaki yang membuatnya malu setengah mati itu

"Brama kenalin Auliah anaknya tante Bella" ucap Dimas  kepada Brama yang entah kapan berdiri di dekat mereka

"Auliah" ucap Auliah sambil mengulurkan tangannya

"Brama" ucap nya sambil menerima uluran tangan Auliah

"Masuk yuk, gak enak di depan pintu" ajak Dimas dan Auliah hanya menganggukkan kepala dan melangkah menuju sofa.

"Ngapain tadi di sini?" tanya Dimas setelah duduk di sofa

"Oh tadi gue mau charger headphone" jawab Auliah

"Gimana, lo udah siap nih?" tanya Auliah

"Yah siap lah, tapi doain yah supaya acaranya lancar" jawab Dimas

"Tenang aja yang penting lo mikirin hari pertama" ucap Auliah tersenyum jahil

Pletak
Sebuah jitakan mendarat di kepala Auliah tentu kalian tau siapa pelakunnya

"Apaan sih lo main jitak jitak aja, sakit tau" gerutu nya sambil mengelus dahiku yang terkena jitakan

"Lo itu masih kecil, gak boleh mikir begituan" omel Dimas

"Emang lo kira gue mikirin apa? Hah?" tanya Auliah dengan nada tinggi

"Eh i...itu it...u" ucap Dimas tergagap entah mengapa ia merasa terjebak dengan pertanyaan Auliah

"Gak bisa jawabkan lo, makanya jangan suodzon dulu" ucap Auliah tak lupa menjitak kepala Dimas

"Pergi sana, muak gue lihat muka lo" usir Dimas

"Ok. Kalau lo kangen WA aja" ujar Auliah mengedipkan matanya ke Dimas dan berjalan menuju pintu

"Pede gila lo" teriak Dimas di dalam kamar membuat Auliah terkekeh pelan.

*****

"Maaf yah, Lia lama soalnya Dimas lepas kangen" ucap Auliah dengan nada jenaka setelah sampai di halaman belakang

"Bisa aja kamu" ucap tante Ekky yang sedang mengaduk bumbu bumbu

"Kalau kamu capek kamu ke kamar yang ada di sebelah kamar Dimas" ucap tante Sarah yang tak jauh dari tempat Auliah berdiri.

"Gak usah tante, lagian gak enak sama semuanya"

"Kalau gitu kamu bantu bikin kue aja" ucap tante Sarah

"Ok"

*****

Dimas POV

"Ngapain lo? " tanya Dimas

"Stalkin mantan, napa mau ikut?" ucap Brama dengan sinis

"Makasih"

"Tadi itu siapa?" tanya Brama

"Yang mana elah, kalau tanya itu yang jelas" kesal Dimas entah mengapa moodnya hari ini sangat buruk

"Cewek yang tadi"

"Oooh Lia, dia sepupu gue. Kenapa tertarik lo?" tanya Dimas dengan senyum devil

"Cuih,gak level gue sama bocah" ucap Brama

"Kalau dia dengar bisa habis lo"

"Maksud lo?"

"Gini, lo pasti pikir bahwa Lia itu anaknya sopan terus kalem?" tanya Dimas dan Brama hanya menganggukkan kepalanya

"Salah besar. Dia salah satu murid terbandel di sekolahnya bahkan guru guru sampai takut kalau Lia lagi marah"

"Emangnya kenapa?"

"Lia itu ibaratkan singa lapar kalau lagi marah, bahkan anak politikus aja dia tampar apalagi lo"

"Yang bener lo?"

"Emang tampang gue meragukan"

"Nggak"

"yaudah, gue mau tidur " ujar Dimas lalu merebahkan tubuh nya ke kasur.

*****

Auliah sedang menyantap makan malam bersama dengan keluarga yang lain. Ia hanya diam tanpa mau bergabung dalam obrolan kali ini karena ia sangat lelah bahkan matanya sudah sangat ingin terlelap tapi ia tahan karena ia tidak ingin mempermalukan dirinya.

Di ruang kekuarga hanya ada Tante Ekky, Tante Sarah, Om Fajar beserta istrinya, keluarga yang lain sudah pulang setelah makan malam sedangkan Brama dan Dimas kembali ke kamar setelah makan malam.

"tan masih lama gak?" tanya Auliah saat duduk di sofa ruang keluarga.

"bentar lagi sayang, kamu mau mandi?" tante Ekky mengusap pelan puncak kepala Auliah

"hehehe, mau tpi gak bawa baju ganti" ujar Auliah beserta dengan cengirannya tante Ekky hanya menggeleng kepalanya.

"yaudah kalau gitu kita pulang dulu ya Sarah soalnya udah malam" pamit tante Ekky

"loh kamu nggak bermalam?" tanya tante Sarah

"nggak, mungkin besok malam" jawab tante Ekky

"Auliah juga ikut pamit yah tan" ucap Auliah

"tapi besok harus bermalam" pinta tante Sarah

"sip" ucap Auliah sambil hormat

"kamu ada ada aja" ucap tante Sarah sambil mengelus kepala Auliah

"kita pamit yah assalamualaikum" ucap tante Ekky

"Waalaikum salam"

*****

BRAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang