kau merebut kebahagiaanku, raja

2.5K 278 13
                                    

Ibuku.. ibuku meninggalkanku lagi

Semua itu karena ulahnya

Ya, ulah raja Vampir

Dia merebut kebahagiaanku

Merebut kebahagiaanku lagi

Kau harus membayarnya, raja




"Ja..jadi, ibu sakit hingga meninggal karena ulah raja, ya?" (Y/N) bermonolog sambil memandangi tubuh ibunya yang sudah tak bernyawa.

"Raja merebut..kebahagiaanku lagi. Mengapa?" (Y/N) mengelus rambut ibunya lembut.

"Baiklah, raja. Tunggu aku kembali." (Y/N) melangkahkan kakinya keluar ruangan bawah tanah. Ia menuju ke ruangan raja tadi.

---

"Yang mulia raja, apakah kau tahu apa yang telah kau perbuat?" (Y/N) menyeringai kepada raja. Sakamaki Brothers hanya memandangnya heran.

"Dengarkan, Yang mulia. Kau merebut kebahagiaanku. Merebut kebahagiaanku lagi. Jadi, kau harus bertanggung jawab. Kau harus membuatku senang." (Y/N) mendekat kepada raja.

"Teganya kau merebut kebahagiaanku. Bukankah kau tak perlu mempekerjakan ibuku dengan cara seperti ini?" Ia tersenyum penuh arti.

"Ibuku meninggal karenamu." Tambah (Y/N) semakin menyeringai.

"Bukan karena aku. Kau tidak pantas memperlakukanku seperti ini." Raja mengelak.

"Karena siapa lagi kalau bukan karenamu?" (Y/N) mengambil sesuatu dari saku roknya.

"Kau pantas mendapatkan ini." (Y/N) mengayunkan 2 buah pisau menuju ke dada raja. Tepat sasaran. (Y/N) berlari menjauh. Ia mengambil 6 buah pisau lagi di sakunya. Sekarang, ia melempar 6 buah pisau itu menuju dada raja. Siapa sangka ia menaruh banyak pisau di saku roknya?

"Hahahaha, raja.. apakah kau merasakan apakah yang aku rasakan? Hahaha." Baik, sekarang (Y/N) sudah terlihat seperti pembunuh.

"Hentikan.. maafkan a--" raja memejamkan matanya. Darah bercucuran dimana - mana. Sakamaki Brothers yang melihat kejadian itu hanya menonton. Mereka kaget dengan aksi (Y/N).

"Hah.. raja, terimakasih banyak. Kau membuatku senang. Hahahaha! Dan, apakah kalian semua rela ayah kalian ini kubunuh sebagai balas dendamku?" Tatapan (Y/N) menuju ke meja Sakamaki Brothers. Mereka masih terdiam.

"Sudahlah. Ayo kita temui Kino." Ucap Reiji. Ia bangkit dari duduknya.

"Siapa Kino itu?" Tanya (Y/N) penasaran.

"Anaknya raja." Jawab Reiji. (Y/N) masih bingung. Ia juga bangkit dari duduknya.

"Kita apakan dulu mayat ayah?" Tanya Kanato sambil memandangi ayahnya yang sudah tak bernyawa.

"Biarkan saja dulu." Jawab Shu.

"Mereka terlihat santai saja saat raja kubunuh. Ah, biarlah. Tapi, pakaian dan wajahku berlumuran darah." Batin (Y/N).

---

Mereka sampai di sebuah ruangan. Shu membuka pintu ruangan itu. Terlihat seorang pemuda bersurai hitam sedang duduk di sana. Pemuda itu menoleh. Ia memandang (Y/N) heran.

"Siapa gadis itu? Mengapa pakaiannya berlumuran darah?" Tanya pemuda itu.

"Oh, dia (Y/N). Anak dari nona Adriana. Pakaiannya berlumuran darah karena ia baru saja membunuh ayah." Ucap Reiji memperkenalkan (Y/N). (Y/N) tersenyum ramah kepada pemuda itu.

"Hai, salam kenal." Ucap (Y/N).

"Aku Kino. Salam kenal." Ucap pemuda itu membalas senyuman (Y/N).

"Hmm.. kau membunuh ayah, ya?" Tanya pemuda yang bernama Kino itu.

"Ya." Jawab (Y/N) singkat.

"Tidak apa - apa. Ayah pantas mendapatkannya. Dia memang jahat." Kino menanggapi perkataan (Y/N).

(Y/N) hanya terdiam.

"Kalian jangan pulang terlebebih dahulu. Tinggallah di sini sebentar lagi. Sudah lama kalian tidak di sini, kan?" Kino meminta mereka untuk tinggal lebih lama di kerajaan ini.

---

(Y/N) berjalan - jalan di sekitar taman istana. Ia terkagum. Betapa megahnya istana ini. (Y/N) duduk di sebuah kursi di taman itu.

"Hei, (Y/N)-san. Sedang apa kau di situ?" Tanya seseorang yang tiba - tiba sudah duduk di sebelah (Y/N). Pemuda itu tersenyum.

"Oh, Kino-kun. Aku hanya duduk - duduk di sini. Bosan di dalam terus." Jawab (Y/N).

"Begitukah? Boleh aku menemanimu di sini?" Tanya Kino.

"Tentu saja." Ujar (Y/N) sambil teresenyum.

Beberapa menit mereka di taman itu, tidak ada pembicaraan. Semuanya sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Kino-kun?" (Y/N) memulai pembicaraan.

"Hm?"

"Apakah kau-- eh, maksudku jika kau tahu sesuatu tentang ibuku, tolong beri tahu aku." Pinta (Y/N).

Kino menatap (Y/N) lekat - lekat. "Kau yakin ingin kuberitahu?"

"Ya. Aku yakin." Ucap (Y/N) mantap.

Diabolik Lovers X Readers [All Chara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang