kenyataan yang pahit

3.9K 423 71
                                    

Aku.. aku tak percaya

Kenyataan ini sungguh pahit. Hanya menambah beban hidupku.

Ibuku diculik oleh ayah mereka? Memangnya, apa salah ibuku?

Hidup ini.. sungguh menakutkan


"Cara yang baik? Maksudnya?" Tanya (Y/N) tak mengerti.

"Jangan memberontak." Jawab Reiji.

"Ah, baiklah."

"Kami akan membantumu. Karena kami tahu, ayah kami memang salah."

"Terimakasih, Reiji-san. Kalian sungguh baik hati. Aku senang bisa mengenal kalian." (Y/N) tersenyum ramah kepada Reiji.

"Baiklah, kau boleh kembali ke kamarmu."

"Ah, sebentar, Reiji-san. Aku ingin bertanya."

"Boleh." Reiji memperbolehkan (Y/N) bertanya.

"Apakah kalian tahu sesuatu tentang ayahku? Maksudku, apakah ayahku bernasib sama seperti ibuku?"

"Tidak. Setahuku, hanya ibumu."

"Ah, iya ya. Ayahku sudah meninggal sejak aku kecil. Dan, apakah Reiji-san tahu alasan ayah kalian menculik ibuku?"

Reiji terdiam sejenak. Ia menghela nafas kasar. "Ayahku ingin menjadikan ibumu sebagai pemuas nafsunya."

"A..apa? Tapi, ke..kenapa? Kenapa harus ibuku?" (Y/N) menahan air mata yang akan keluar dari matanya.

"Aku tidak tahu lagi. Hanya itu yang aku tahu. Oh ya, apa kau sudah tahu kalau ibumu bekerja pada ayahku?"

"Bekerja pada ayahmu?"

"Ya. Dia bekerja sebagai juru masak. Dan ibumu adalah seorang vampir."

(Y/N) terdiam sejenak. Ia masih tak percaya bahwa ibunya seorang vampir.

"Otomatis, kau mempunyai darah vampir dari ibumu. Sedangkan ayahmu tidak. Kau manusia setengah vampir. Kau akan menjadi vampir saat bulan purnama."

Deg...

"Jadi aku setengah vampir? Mengapa hari ini banyak sekali kenyataan pahit yang harus aku terima?" Batin (Y/N) sambil terisak.

"Ah, tidak apa - apa, (Y/N). Kau akan terbiasa. Sekarang, kembali ke kamarmu. Pikirkan rencana menyelamatkan ibumu. Setelah itu, kau bisa datang kepadaku kalau kau sudah punya rencana." Reiji kembali ke ruangannya. (Y/N) masih terpaku diam. Akhirnya, ia kembali ke kamarnya sambil terisak.

Ayato yang melihat (Y/N) terisak hanya keheranan. "Hei, ada apa denganmu? Apa saudaraku mengganggumu?"

"Ti..tidak. hanya saja, aku harus menerima kenyataan yang pahit." (Y/N) membaringkan tubuhnya ke kasur. Menutupi wajahnya dengan bantal.

Ayato naik ke kasurnya. Ia berusaha menenangkan (Y/N). "Kenyataan apa yang harus kau terima?" Ayato mengelus perlahan rambut (Y/N)  //kyaaa Ayato romantis deh// *plak plak plak

"Pertama, aku adalah manusia setengah vampir yang akan menjadi vampir saat bulan purnama. Kedua, ibuku diculik ayahmu hanya karena ingin memuaskan nafsunya." Ucap (Y/N) yang masih terisak.

"Kenyataan pertama memang harus kau terima. Dan, aku akan berusaha membantumu membebaskan ibumu."

"Terimakasih. Bagaimana pun caranya, aku ingin ibuku kembali bersamaku dan hidup bahagia bersamaku lagi." Tekad (Y/N).

"Sungguh wanita yang gigih dan bersemangat. Kau sungguh menarik."

"E..eh? Begitukah?" Tanya (Y/N) yang kaget dengan ucapan Ayato.

"Aku pergi dulu. Aku masih ada urusan." Ayato yang tidak menjawab pertanyaan (Y/N) langsung berteleportasi entah kemana.

"Entah kenapa, aku merasa hangat saat bersamamu. Aku ingin menggigitmu dan mencicipimu. Tapi, hatiku tidak memperbolehkannya. Kenapa wanita sepertimu bisa membuatku seperti ini?" Batin Ayato saat sampai di halaman belakang mansion.

---

"Aku tak menyangka mereka sangat baik padaku. Tidak sia - sia mengenal mereka." Gumam (Y/N) di dalam hati. Tiba - tiba, terdengar suara ketokan pintu dan pintu terbuka.

"Keluargaku menunggumu di ruang makan. Cepatlah ke sana. Kita harus makan malam." Ucap Subaru dingin.

"Oh, baiklah. Tunggu aku sebentar." Pinta (Y/N). Subaru menunggunya di depan kamar.

"Aku begini bukannya aku perhatian. Karena Reiji memerintahku." Ucap Subaru sambil berjalan mendahului (Y/N). (Y/N) hanya tertunduk. Kata - kata Subaru menyakitkan hatinya.

"Teganya..setidaknya kalau memang diperintah, kau diam saja. Tak perlu mengatakan itu." Batin (Y/N) sedih.

Diabolik Lovers X Readers [All Chara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang