orang yang menunda-nunda shalatnya dari waktu ke waktu. Ketika ia hendak melakukan shalat maka saya selalu berada padanya dan mengganggu sembari berkata padanya, “masih ada waktu, teruskan engkau sibuk dengan rusan dan pekerjaan yang engkau lakukan”, sehingga ia menunda shalatnya, dan kemudian shalat di luar waktunya. Akibatnya dengan shalat yang dikerjakan di luar waktunya itu akan dipukul kepalanya. Kalau saya merasa kalah, maka saya mengirim kepadanya salah seorang setan-setan manusia yang akan menyibukkan waktunya. Kalau dengan usaha itu saya masih kalah, maka saya tinggalkan sampai ia menjalankan shalat. Ketika dalam shalatnya saya berkata kepadanya, “lihatlah ke kanan dan ke kiri”, akhirnya dia melihat. Maka pada saat itu wajahnya saya usap dengan tangan saya kemudian saya menghadap didepan matanya sembari berkata, ‘engkau telha melakukan apa yang tidak akan menjadi baik selamanya’. Wahai Muhammad, engkau tahu bahwa orang banyak menoleh dalam shalatnya, Allah akan memukul kepalanya dengan shalat tersebut, kalua dalam shalat ia sanggup mengalahkan saya, sementara ia shalat sendirian maka saya perintahkan untuk tergesa-gesa. Maka ia mengerjakan shalat seperti ayam yang mencocok benih-benih untuk dimakan dan segera meninggalkannya. Kalau ia sanggup mengalahkan saya, dan shalat berjama’ah, maka saya kalungkan rantai di lehernya. Ketika ia sedang ruku’ saya tarik kepalanya ke atas sebelum imam bangun dari ruku’ dan saya turunkan sebelum imam turun. Wahai Muhammad, engkau tahu bahwa orang yang melakukan shalat seperti itu, maka batal shalatnya, dan di hari kiamat nanti Allah akan menyalin kepalanya dengan kepala keledai. Kalau dengan cara tersebut saya masih kalah, maka saya perntahkan meremas-remas jari jemarinya sehingga bersuara, sedangkan ia sedang shalat. Kalau dengan cara tersebut masih juga tidak mempan, maka saya tiup hidungnya sehingga ia menguap, sementara ia sedang shalat, kalau ia tidak menutupi mulutnya dengan tangannya maka setan masuk ke dalam perutnya, sehingga ia semakin rakus dengan dunia dan berbagai perangkapnya. Ia akan selalu mendengar dan taat kepadaku. Bagaimana umatmu bisa bahagia wahai Muhammad, sementara saya memerintah orang-orang miskin untuk meninggalkan shalat, dan saya berkata kepadanya, “Shalat bukanlah kewajiban kalian, shalat hanya keajian orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah”, saya pun berkata kepada orang sakit, “Tinggalkan shalat, karena shalat bukanlah keajibanmu. Shalat hanyalah kewajiban orang-orang yang diberi nikmat kesehatan. Sebab Allah sudah berfirman, “…dan tidak apa-apa bagi seorang yang sedang sakit…” (QS An Nur : 61). Kalau engkau sudah sembuh baru melakukan shalat. Akhirnya ia mati dalam kondisi kafir. Apabila ia mati dengan meninggalkan shalat ketika sedang sakit, maka ia akan bertemu dengan Allah dengan dimurkai. Wahai Muhammad, jika saya menyimpang dan berdusta kepadamu, maka hendaknya engkau memohon kepada Allah agar saya dijadikan debu yang lembut. Wahai Muhammad, apakah engkau masih juga merasa gembira terhadap umatmu, sementara saya bisa memurtadkan seperenam dari umatmu untuk keluar dari Islam?”
Kemudian Rasulullah SAW meneruskan pertanyaannya, “Wahai makhluk terkutuk, siapa teman dudukmu?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikayat Iblis (Nabi Muhammad SAW dan Iblis)
Historical Fictionmenceritakan tentang percakapan Nabi Muhammad SAW dan Iblis yg diutus oleh Alloh SWT lewat Malaikat dan banyak sekali pelajaran yg dapat kalian dapatkan dari cerita hikayat ini.... Mungkin Ceritanya panjang lebar Tapi coba selesaikan bacanya dan ha...