Iblis melanjutkan lagi, “Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak bisa menyesatkan sedikitpun. Akan tetapi saya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikan saya memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan dua kalimat sayahadat “Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya”. Tidak aka nada lagi orang yang shalat dan berpuasa.
Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak memberikan hidaya sedikitpun kepada siapa saja. Akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanat dari Allah. Andaikan engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidyah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang kafir pun di muka bumi ini. Engkau adalah sebagai argumentasi (hujjah) Allah SWT terhadap makhlukNya. Sementara saya menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya dicap oleh Allah sebagai orang yang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya”.
Rasulullah kemudian membacakan firman Allah SWT : “Jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senatiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu”. (QS Hud : 118-119)
next....
KAMU SEDANG MEMBACA
Hikayat Iblis (Nabi Muhammad SAW dan Iblis)
Historical Fictionmenceritakan tentang percakapan Nabi Muhammad SAW dan Iblis yg diutus oleh Alloh SWT lewat Malaikat dan banyak sekali pelajaran yg dapat kalian dapatkan dari cerita hikayat ini.... Mungkin Ceritanya panjang lebar Tapi coba selesaikan bacanya dan ha...