BAB III PBM

81 42 29
                                    

PASUTRI BARU, MAS

Author POV

Tahun yang sama, bulan yang sama pagi yang sama. Namun, suasana dan keadaan yang berbeda. Karena di apartemen ini sekarang ada sepasang manusia yang sedang di masa-masa bahagianya. Semoga bahagia mereka akan selamanya. Doa mereka berdua setiap kali bersujud menjalankan kewajiban sebagai seorang hamba Allah.

Mereka baru pindah ke apatemen Revan kemarin sore. Karena menurut Revan, mereka butuh waktu berduaan agar bisa 'program' lebih leluasa dan tentu saja agar Rena tidak malu-malu lagi. Dasar laki-laki, ada-ada saja pikirannya itu.

Sekarang ini Rena sedang memasak sarapan di dapur.

“Emm, baunya enak banget. Masak apa sayang?” tanya Revan ketika memasuki area dapur.

“Ini loh Rev, aku sedang masak nasi goreng, makanan kesukaan kamu. Untung kamu sukanya  yang gampang dibuat” jawab Rena antusias.
Namun yang di ajak bicara malah memandangnya tajam.

“Kenapa sih, kamu?” tambah Rena bingung.

“Kamu gak inget, kemarin mama bilang apa” jawab Revan masih memandang istrinya.

Rena berpikir dan....

FLASHBACK ON

Sekarang keluarga Adijaya dan keluarga Rajendra sedang sarapan di kediaman keluarga Rajendra.

“Rev, kamu mau lauk apa?” tanya Rena lada suaminya.

“Loh, kok masih manggil nama si kamu Rena. Gak sopan tahu” jawab tante Rose kepada Rena. Yang di beri taju hanya menunduk karena malu dan sungkan.

“Ia nak, kamu harus belajar memanggil suamimu dengan sebutan lain. Biar sopan” sambung ayah Rena.

“Kamu bisa panggil Revan Mas, Ayah, A’a, abang atau sayang mungkin” tambah mama Revan.

Revan tersenyum menang karena Rena harus memanggilnya dengan sebutan-sebutan yang menurut Revan tidak terlalu buruk. Ia menyukainya tentu saja. Apa lagi yang akan memanggilnya Rena. Pasti sensasinya akan beda lagi.

“Iya ma, maafin Rena” sahut Rena agak malu.

“Emm, kamu mau lauk apa.....”

FLASHBACK OFF

“Iya Rev, eh maksudnya. Iya Mas aku inget kok” Rena berujar agak canggung memanggil Revan dengan sebutan Mas.

Menurut Rena, opsi yang lainnya terlalu alay. Jadi ia memutuskan memanggil Revan dengan sebutan Mas. Revan juga menyukainya. Bahkan amat menyukainya.

“Nah, begitu dong. Baru istrinya aku” Revan berkata sambil mendekati Rena. Dan...

“Ya ampun Rena, itu nasi gorengnya gosong” kata Revan kelabakan.

“Hah!! Mana-mana? Aduh gosong. Aduh gimana ini, Mas gosong aduh” jawab Rena juga ikut kelabakan. Bukannya malah matiin kompornya.

“Huh udah, kamu itu bukannya kompornya di matiin malah ikut panik. Untung dapurku gak kebakaran. Udah kita delivery aja.” Kata Revan meninggalkan dapur.

♡♡♡

Revan POV

Aku sudah selesai memesan makanan. Rena mana ya kok belum keliatan tuh.

“Sayang” panggilku agak keras. Tidak ada jawaban.

“Rena, kamu di mana sayang?” Rena ke mana sih kok sepi gini . Aku masuk ke dalam kamar dan ku dengar suar gemercik air dari kamar mandi. Pantas saja Rena gak dengar orang dia lagi madi.

You Are The ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang