Bagian 5

72 17 3
                                    

"Gue sih oke aja tapi semua terserah Ina"

"Boleh kok.Bahkan jadi sahabat juga boleh"

"Serius na?"

"Gue tau kalian orangnya baik. Bahkan kalian yang selalu senyum ke gue cuma gue pikir kalian carmuk parno gue"

Perkataan Ina membuat mereka berempat ketawa. Kini yang ina rasakan sekarang berbeda dia merasa masa-masa indah disekolahnya kembali lagi

"Kayaknya serunih"
Radit tiba-tiba muncul dihadapan mereka berempat. Mereka yang tadinya tertawa kini bungkam terkejut akan kehadiran radit

"Eh cewek berantakan gue"
Tanpa basa basi radit langsung menyium pipi Ayu. Ayu yang mendapat serangan tiba-tiba Radit hanya diam dan melotot bahkan bukan hanya Ayu. Afifah, Sarah dan Ina pun sontak kaget apa yang telah radit lakukan

"First kiss gue" setelah Radit mengatakan hal itu ia pergi gitu aja dari hadapan Ayu. Ayu yang mendapat kejadian awkwrd ini. kini tersadar atas apa yang telah radit lakukan

"RADIIIIITTTTTT!!!! I KILL YOUUUUUU!!!"
Radit yang mendengar teriakkan Ayu dari dalam hanya terkekeh. Kini dia sadar dia telah jatuh hati kepada Ayu

"Aaaaaa Inaaaaaa itu tadi itu aaa cuma dia yang baru nyentuh pipi gueeee. Orang yang gak gue kenall!!! Aaaa Fifahhh cariin gue kembang tujuh rupaa! Aaaa bundaaaaa maamaaa!!!"

"Kok lo setres sih yu. Justru gue seneng kalau Radit nyium gue" perkataan Afifah tadi langsung mendapat tatapan tajam oleh Ina dan Sarah

"Apa? Emang gue salah ya?"

"Udah yuu mending kita kekantin lo lupain aja yang tadi-tadi anggap aja itu pacar lo yang nyium"

"Gila lo?lagian gue gak punya pacar"

"Betul yang sarah bilang put. Mending kita kekantin biasanya juga lo bodo amatkan?pake gaya sebelumnya"

"Tapi na itu first gue dicium cowok selain keluarga gue. Pipi gue udah gak suci lagi" sambil mengusap-usap pipinya berharap pipinya kembali suci lagi

"Sarah sama ina betul yu mending kita kekantin 15 menit lagi masuk nih. Lo gak lapar gitu?gue si lapar begeteh"
Akhirnya Ayu mencoba untuk biasa aja dengan perlakuan Radit kepadanya. Ia menyetujui akal teman-temannya untuk ke kantin dan menurutnya apa yang mereka katakan itu sebagian benar juga

Dikantin sudah terlihat banyak sekali murid-murid yang jajan bahkan rela berdesakkan untuk mengambil gilirannya. Ayu,Ina,Sarah dan Afifah bingung mencari meja yang kosong bahkan Syu sempat nyerah dan ingin kembali ke kelas. Namun seseorang tiba-tiba memanggil Ayu

"Yu sini gue cuma sendiri! Kalian bisa gabung sama gue"

"Eh itu wahyu. Kesitu aja yok we"

Wahyu Itu adalah cowok tampan yang sempat mencuri perhatian ayu dikelas sewaktu ia memperkenalkan dirinya
Mereka berempat pun menuju kearah wahyu untuk bergabung

"Eh biar gue sama afifah yang mesanin. Lo mau apa yu? Lo juga na?"

"Gue bakso sama air putih aja deh"

"Gue sama dengan puput"

"Heh?bukannya lo gak mau dipanggil puput ya?"

"Pengecualian untuk mereka"

"Gue gak boleh dapat pengecualian gitu?"

"Hah?"

"Gue becanda. Jangan serius gitu ah lucu lo gemesin"
Ayu yang mendengar perkataan wahyu blushing seketika. Hal itu dilihat oleh Radit. Rahang Radit mengeras ia sudah taktahan lagi ia ingin manarik Ayu untuk berpindah tempat duduk namun hal itu dicegah oleh Fikri

"Sabar dit. Lo gak maukan dia ilfil sama lo karena tingkah lo ini?bukan apa-apa dit lo belum punya hubungan sama ayu bahkan ini hari pertama dia tahu lo"
Perkataan Fikri ada benarnya. Radit pasrah dan hanya bisa melihat mereka dari kejauhan

"Ni pesanan kalian baikkan guee"

"Emang top dah lu fah. Eh sarah mana?"

"Biasalah na. Dia ngabarin pacarnya"

"Ooo jadi dia udah sold out"

"Kalah lo afifah"

"Yeee lo juga ya yu. Famous tapi jomblo"
Perkataan afifah membuat Wahyu dan Ina terkekeh. Ayu malu terhadap apa yang afifah katakan tentangnya

"Gak usah malu gitu. Bagus kali gue gak bersaing"

"Hah?"

"Dah makan keburu dingin. Atau lo mau gue suapin ya?"

"Apasih. Jayus"
Wahyu hanya terkekeh melihat tingkah Ayu yang menutupi pipi merahnya itu.Radit yang melihat Wahyu tertawa bersama Ayu mengepalkan tangannya kuat-kuat

"Rif rif telpon pemadam kebakaran rif"

"Buat apaan no?"

"Bentar lagi kantin kita kebakar rif"

"Hah?ngaco lo?"

"Kebakar api cemburu "

"Eaaa sa ae lu tong"

Gino langsung mendapat jitakan dari radit

"Au sakit babang. Babang KDRT!"

"Is jiji gue dengarnya no"
Rifki tertawa melihat tingkah temannya ini.

Dari arah pintu masuk kekantin rifki melihat segerombolan cewek anak kelas 12 datang ke arah meja ayu tak lupa terselip sosok yang ia kenal yola.

"Dit dit fans lu tuh"
Radit berhenti melakukan candaan dengan gino ia langsung melihat kearah yang dimaksudkan rifki

"Lo yang namanya ayu?"
Ini Eka Yusmita dia dipanggil Mohay karena dia senior yang terkenal body gitar sepanyol dan paling suka ngelabrak juniornya dia juga sama dengan Yola sipenggila Radit

"Kata yola lo godain raditkan? Lo carmuk mau dapat perhatian radit lo?"
Ina ingin sekali menyumpal mulut seniornya ini tapi Ayu langsung memberi tanda itu gak penting.biarin.
Ayu tetap melakukan aktifitas makannya seolah-olah seniornya bukan berbicara padanya

"Lo gak sopan banget ya senior lo lagi ngomong tai!"
Salah satu teman eka mengambil bakso ayu dan memindah tempatkannya

"Kakak ngomong sama aku?aku kirain kakak ngomong sama Afifah,Ina, Sarah atau si Wahyu"

"Dasar lo cewek ganjen! Murahan! Makanni bakso!"
Eka langsung merampas bakso dari Ina ia sengaja menumpahkannya ke Ayu
Radit yang melihat itu dia ingin menghampiri dan membuat pelajaran untuk Eka lagi-lagi fikri mencegah hal itu
"Tahan dit. Lo lihatkan ini soal lo. Kalau lo ikut campur kedepannya Ayu bakal terus diginiin biarin dia nyelesaiin disini dengan Eka gue tau Ayu itu berani dan gue paham lo gak rela Ayu diginiin tapi itu juga demi dia dit" lagi lagi Fikri benar Radit hanya bisa pasrah menyaksikan ayu berjuang dengan usahanya sendiri

"Eh mau lo apa sih! Lo kan bukan pacarnya Radit seharusnya yang murahan itu lo! Lo ngemis cinta dari Radit"
Perkataan Ina langsung mendapat perhatian semua siswa yang berada dikantin bahkan mamang jualannya pun ikut melihat kearah mereka dan ada yang menjadikan kejadian ini sebagai taruhan
Eka yang mendengar perkataan Ina langsung naik darah tak terima

"Eh lo berani ya sama gue! Lo belum tau gue ha?!"

"Tau! Lo cewek murah"

"Benar benar lo ya bang—"

"STOP!"

Radit NugrohoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang