Kalut, lebam sekali rasanya
Ketika samarang gudang dijadikan tempat peradaban
Hilang, menelan sejuta kisah tua terkubur dalam kegelapan
Rona malam yang dingin dan khas, menyelimuti gerbong kereta yang terkutuk oleh debu sejarah
Tak ada lagi kisah, tak ada lagi indah
Disudut meja itu, buku berbahasa belanda bicara
Kemari telah ada perpisahan antara dua insan yang saling mencinta
Tak saling berkata diantara dua gerbong kereta
Memisah rindu tuk dijadikan temu atau pilu
Hitam putih abu langit kejora di angakasa samarang gudang
Menghias, memercikan api cinta dan kesedihan
Menyaksikan tawa, senyum dan tangisan
Samaran gudang
Menjadi saksi bisu antara temu dan perpisahan
Lokasi temu antara pergi dan pulang.
Tasikamalaya, 11 April 2017
![](https://img.wattpad.com/cover/147188841-288-kdd3e38.jpg)
YOU ARE READING
Hujan Tak Lagi di Bulan Juni
PoetrySebuah Antalogi Puisi yang hadir dalam syair- syair May tak bepenghuni. menyajikan bait- bait senja yang indah namun sepi rasanya. beradu dengan pahitnya kopi yang terpaksa harus ku teguk sendiri. dalam nya,, dalam May ku berusaha untuk tetap menari...