Dayu dayu rayu mendayu
Ilalang terbang di hempas wangi semerbak angin di kala senja menyapa
Tarian ombak memecah cakrawala bergulung tak karuan
Diam !!! jangan berisik
Bernyanyilah untukku, untuk kita
Diam !!! jangan terlalu berisik
Kita kesini untuk mecari ketenangan dan bahagia
Ohhh...indahnya cinta
Duduk berdua menatap senyum matahari yang telah memberikan cahaya di bumi
Menikmati hidangan manis yang tak bisa ku makan
Cukup ku menatapnya
Manisku...
Senyumu membuat ombak terpaku
Seketika, mereka diam menatap layu berbinar terang
Jangan ambil dia, dia miliku !
Aku, lebih dulu menikmati indah bibir simetrisnya
Aku,lebih dulu menikmati merdu suara tawanya
Aku, lebih dulu menikmati indah paras baris giginya
Tak diam...terus bergerak mendekat dan semakin dekat
Ombak itu tak dapat di hentikan ,mereka tergila gila, tergiur oleh senyum seakan menghipnotis melewati celah udara
Memberi hadiah dan surat cinta, memberi kejutan dan membawa bunga
Ada apa dengan mu ? tak ingatkah akan aku ?
Hingga tibalah saatnya disini,, ketika dayu dayu yang merayu itu melupakanku
Melupakan apa yang telah kita tatap di pantai itu
Melupakan akan apa yang kita rasakan dalam senja itu
Sunguh tak adil dan amat terasa sakit
Ketika aku, termenung melihatmu di kerumunan ombak itu
Dan bagimu mungkin itu cinta tapi bagiku itu derita
![](https://img.wattpad.com/cover/147188841-288-kdd3e38.jpg)
YOU ARE READING
Hujan Tak Lagi di Bulan Juni
PoetrySebuah Antalogi Puisi yang hadir dalam syair- syair May tak bepenghuni. menyajikan bait- bait senja yang indah namun sepi rasanya. beradu dengan pahitnya kopi yang terpaksa harus ku teguk sendiri. dalam nya,, dalam May ku berusaha untuk tetap menari...