Ada seseorang yang diam- diam mengagumimu
Diam diam mendoakan dalam setiap hembus angin sepertiga malam
Diam diam mendoakan dalam selasar iqomah
Dan hujan
Baginya, kamu adalah berharga.
Dia tau betul makna mencintai dalam penjagaan untuk mencapai ridho nya
Dia tau betul kapan harus menyapamu dan tersenyum untukmu
Dialah
Orang yang ku tunggu
Mengetuk pintu rumahku sebelum pintu hatiku
Aku penasaran,
Bagimana mungkin dia bertahun tahun menyembunyikan rasanya ?
Bahkan meyapakupun tak pernah
Ah indah sekali rasanya
Ketika memang benar ada yang mencinta dengan caranya
Menjagaku dalam doanya, lebih dari cukup
Dari pada menjagaku dalam perlindungan yang terhasut tipu daya sayton
Terimaksih ku ucapkan
Untukmu yang benar- benar menyimpan rasa mendalam
Aku
Mengagumimu
Tentang bagaimana caramu
Mencintaiku
Datanglah di waktu yang sudah kau tentukan
Pintu rumahku terbuka untukmu
Sebelum kau ketuk
Tasikmalaya, 19 Juni 2018
YOU ARE READING
Hujan Tak Lagi di Bulan Juni
PoetrySebuah Antalogi Puisi yang hadir dalam syair- syair May tak bepenghuni. menyajikan bait- bait senja yang indah namun sepi rasanya. beradu dengan pahitnya kopi yang terpaksa harus ku teguk sendiri. dalam nya,, dalam May ku berusaha untuk tetap menari...