Chapter 17 - Confession

536 86 2
                                    

You Remember Me? [Akashi Seijuro x Reader]

The Basketball which Kuroko plays belongs Tadatoshi Fujimaki

Story by Hanazami_Arisa

Happy Reading
.
.
.

"Kenapa aku selalu kalah darimu? Kupikir kita setara"

"Berarti tidak setara dong, aku selalu menang dan akan selalu menang"

❄❄❄

Setelah melihat hasil pengumuman tadi, [Name] langsung pulang. Dia sedikit malas hari ini untuk ikut kegiatan klub. Saat ini dia tengah badmood.

Kenapa tidak? Sekarang ia tengah diperlihatkan pria berambut pirang sedang berdiri di pintu gerbang sekolah.

[Name] ber-ck ria sambil memutar balik badannya menuju gedung sekolah. Entahlah tujuannya kemana, tapi dia harus menghindari pria menjengkelkan itu terlebih dahulu.

Mengapa tidak ke gym saja melihat Akashi latihan? Ehm ide yang bagus.

Tetapi …

"Hey! Aku ingin bicara denganmu" suara yang dilontarkan Alex tidak membuat sang gadis berambut [Hair Colour] itu bergeming. Ia malah melanjutkan aktivitas pergi ke gym.

Merasa diabaikan, Alex mengejar [Name] dan meraih tangannya.

"Apa sih?!" kata [Name] sambil mencoba melepas tangannya dari Alex. Ya tentu saja berhasil karena Alex tak menggengam tangannya erat.

"Apa kau senang kau mengalahkanku lagi? Sesekali saja kau mengalah untukku" kok Alex memohon ya?

"Aku akan selalu mengalahkanmu, Alex. Aku tahu tujuanmu jika aku kalah darimu. I never do it!"

"Hm begitu ya, aku akan berbuat apa saja untuk mengalahkanmu!"

"Coba saja, aku tahu kau akan berbuat licik" balas gadis itu sambil pergi ke gym.

❄❄❄

Kondisi gym begitu sangat sepi. Para Atlit sedang duduk beristirahat. Ini kesempatan [Name] untuk mendekati mereka.

"Minna-san!"

"Oh, [Name]. Ada apa kau datang kemari?" tanya si pria bersurai crimson.

"Tak ada alasan khusus"

"Bukankah lebih baik kau pulang atau pergi ke klub musikmu?" tanya Akashi, lagi.

"Pertama, aku malas masuk ke klub sekarang aku mau istirahat saja. Dan yang kedua, ada Alex dipintu gerbang sekolah makanya aku kesini" jawab [Name] panjang lebar kali tinggi sama dengan volume(?)

"Souka, kita juga selesai latihan kita pulang sekarang. Kau tunggu di depan saja" titah Akashi.

"Baiklah"

Beberapa menit kemudian …

"Mereka ini perempuan apa laki laki si?! Dandan lama banget!" wah [Name] mulai emosi menunggu Akashi. Secara dia tidak suka waiting. Kalo Arisa mah biasa :') //gak nanya oy

"Are, [Name]-chan. Kau belum pulang?" merasa disebut. Si gadis menoleh ke asal suara.

"Belum, masih menunggu Sei. Klub sudah selesai, Akari?"

"Sudah, aku sedang menunggu Ko-chan"

"Ko-chan? Ah! Hayama-senpai kan?"

"Its true, ah Ko-chan!" kata Akari sambil melambaikan tangannya pada Hayama.

"Hai Akari-chan! Oh [Name]-chan, Akashi bilang dia ada urusan sebentar. Kau mau menunggu atau langsung pulang?" kata Hayama begitu dia mendekat keduanya.

"Sepertinya langsung pulang saja. Mungkin Alex sudah pulang"

"Alex? Dia sudah pulang dari tadi." kata Akari.

"Anoo, [Name]-chan. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Akari-chan, bisa kau pergi?" kata Hayama tiba tiba.

"Ha'i" Akari langsung pergi meninggalkan mereka.

"Ada apa, Hayama-senpai?"

"Aku tahu aku sedikit lancang mengatakan ini, tapi aku harus mengatakannya. [Name]-chan, sukiatte kudasai" Hayama mengatakan itu dengan membungkukan badannya.

"Eh?"

"Aku tahu kau terkejut mendengar ini. Tapi aku harus mengatakannya walaupun kau akan menolaknya. Aku sudah menyukaimu, ralat, mencintaimu sejak aku menolongmu waktu itu. Aku ingin kau menjadi milikku tapi terlambat"

"Terlambat?"

"Karena kau sudah menjadi milik Akashi"

"Heh? Kau tahu darimana?"

"Saat kau bertengkar dengan Akashi di atap. Aku sedang disana saat itu. Maaf aku mendengarnya. Makanya aku mengatakan ini padamu"

"Arigatou, Hayama-senpai!"

"Heh?"

"Terima kasih sudah mencintaiku. Terima kasih sudah menolongku waktu itu. Maaf aku tak bisa membalasmu. Tapi kita tetap berteman kan? Koutarou-senpai?" kata [Name] sambil mengulurkan tangannya pada senpainya itu.

Hayama terkejut cara [Name] menolak dirinya. Tapi tak apa. Dirinya sudah lega mengatakan itu. Karena [Name]

Cinta pertamanya.

Hayama menerima uluran tangan itu. Dan tersenyum menahan tangis.

"Tapi kau harus merahasiakan ini ya?"

"Merahasiakan yang mana?" kata Hayama sambil melepas tautan tangan mereka.

"Tentang aku dan Akashi. Ne?"

"Huh apa boleh buat"

Beraninya kau menembak [Name]. Tunggu saja pembalasanku nanti. Ternyata sedari tadi ada yang memperhatikan mereka.

❄❄❄

"Maafkan aku, aku tak bermaksud mengatakan itu. Aw sakit!"

Pelaku tak mendengarkannya. Ia terus melakukannya sampai ia merasa puas.

"Jangan berani kau mendekatinya, atau aku akan melakukan yang lebih dari pada ini" pria bertopeng itu meninggalkan korban yang tergeletak bersimbah darah itu.

❄❄❄

Hallo Minna-san, genki desu ka? Maafkan Arisa baru update.
Hayama kasian ya ditolak? :') yang tabah mas :')
Dan cerita ini viewernya udah 1k🎉 terima kasih sudah baca karya saya yang so absurd ini😻 semoga bisa update teratur :v
Sebenarnya pengin insert foto Akashi tapi entah mengapa hilang semua😭

Oke See you next time❤

You Remember Me? [Akashi x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang