💐 Baby Breath

1K 68 0
                                    

Jeros POV
Hari ini, adalah hari peringatan yang menyedihkan bagiku. Hari dimana orang yang paling ku cinta pergi meninggalkanku selamanya.

"Jer, mikirin apa?" Tanya Max padaku saat duduk di teras depan

"Cecil" jawabku

"Bro, dia udah tenang di sana. Jangan terlarut dalam kesedihan yang gak akan ngerubah apapun" ucap Max sambil menepuk pundakku

"Dia masih ada, dia akan selalu ada di hati gue" ucapku pada Max

"Iya dia akan selalu ada dihati kita tapi coba lanjutin hiduplo dengan orang lain yang bisa buat lo bahagia Ros" ucap Max

"Gue masih belum bisa Max. Gue masih belum mampu lakuin itu" ucapku

"Udah jangan di bahas lagi. Lo hari ini mau kemana?" Tanya Max

"Tempat dia. Mi manca" jawabku

"Yaudah gue temenin" ucapk Max

"Terus Marvi gimana?" Tanyaku

"Oh iya gue lupa ajak aja sekalian" jawab Max

"Dan buat dia kepo tentang gue yang suatu tempat sendirian" ucapku

"Ok gue di rumah aja nemenin dia" ucap Max

Pemakaman
Aku sedang melihat nanar gundukan tanah.

"Hai! Apa kabar? Aku harap kamu baik-baik di sana. Oh ya aku bawa bunga kesukaan kamu" ucapku sambil meletakkan sebuket bunga

"Mi dispiance" timpalku
(Aku minta maaf)

Aku mengelus batu nisan dengan lembut.

"Gak bisa jaga kamu dan maaf udah jarang ke sini. Aku lagi sibuk dengan tugas kuliah dan kerja, ditambah dengan datangnya gadis itu. Kamu tau dia sepertimu, menyukai hal yang berbau Romeo dan Juliet tapi dia gak bisa gantiin kamu" jelasku

Setelah itu aku melihat jam yang melingkar di tanganku.

"Udah Siang, aku pulang dulu. Aku usahain akan kesini" ucapku yang kemudian berlalu pergi

Mobil
Di dalam mobil aku duduk dan menatap foto seorang gadis yang sangat aku cintai.

"Andai kamu masih ada di sini. Aku kangen kamu" ucapku dengan mengelus foto itu

Mata ku kemudian beralih menatap sebuket bunga baby breath di kursi samping ku. Kemudian aku melajukan mobilku.

Rumah
Sesampai di rumah aku melihat Max sedang duduk di meja makan.

"Ngapain?" Tanyaku

"Makan lah" jawab Max

Aku pun beroh ria dan meletakkan buket bunga baby breath itu di atas meja makan.

"Gak bosen beli bunga itu terus?" Tanya Max

"Gak akan pernah" jawabku penuh penekanan

"Mana dia?" Tanyaku

"Di kamarnya, tadi dia tanya lo. Gue bilang aja lo lagi pergi" jawab Max

"Hai! Udah pulang? Dari mana?" Tanya Marvi yang baru saja datang

"Ada urusan sebentar" jawabku

"Eh bunga baby breath. Siapa yang beli?" Tanya Marvi

"Aku jawabku

"Ngapain beli kan ada tanamannya di depan?" Tanya Marvi

"Duhh anak ayam lo berisik sumpah, dasar kepo lo" ucap Max

"Iih sewot aja. Yang di tanya aja gak sewot" protes Marvi

"Itu emang gak boleh di petik" jawabku

"Perché?" Tanya Marvi yang membuatku diam seribu bahasa (kenapa)

"Udah ah ngapain bahas itu sih mending kita makan" ucap Max yang sepertinya membantuku mendapat pertanyaan lain dari Marvi

"Lo makan mulu pikirannya" ucap Marvi

"Sewot mulu" ucap Max

Kami pun makan siang bersama. Ditemani gurauan yang keluar dari mulut Marvi dan Max

Setelah makan, Marvi kemudian membereskan semuanya.

"Jer besok kita shift apa?" Tanya Max

"Pagi" jawab ku

"Duh gue paling males kalo shif pagi. Pasti banyak pelanggannya" ucap Max

"Bukannya bersyukur malah protes" ucapku

"Ya capek aja Jer. Udah pelanggan banyak masih harus kuliah setelah itu" ucap Max

"Tapi lusa kan tanggal merah. Kita bisa liburan dan istirahat" ucapku

"Wah ide bagus tuh" ucap Max

"Emang kita mau kemana?" Tanya Marvi yang tiba-tiba datang

"Kemana ya? gimana kalo ke Roman  Amphitheatre" usul Max

"Tumben lo mau ketempat kayak gitu?" Tanyaku

"Ehh udah di kasih usulan malah menghina" jawab Max

"Udh ah gue capek. Mau tidur" ucapku yang kemudian berlalu pergi

"Woii jadi gak?" Tanya Max dengan sedikit berteriak

"Gue ok aja" jawabku dengan sedikit berteriak juga

Holaaa🤗🤗🤗🤗
Don't forget to Comments and Vote 💞💞💞💞💞

Verona a Love of Infinite ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang