Berisik banget sih Lo!
-Tristan Gavin Samudera-****
"Pagi cowok dingin," sapa Vanessa pada Tristan yang baru aja turun dari mobilnya. Asal kalian tau, Vanessa sengaja Dateng lebih pagi cuma untuk menyambut cowok itu.
Tristan yang nggak pernah menyangka akan disambut seperti ini oleh cewek tukang kesiangan, langsung menautkan kedua alisnya. "Tidur sini Lo semalem?" Ejeknya.
Sabar Vanessa... Sabar...
"Bisa aja Tristan ih," Vanessa mencubit lengan Tristan. Tapi cowok itu langsung menepisnya. "Nggak usah pegang-pegang!" Sahutnya galak.
"Dipegang gitu doang. Belum gue cium," kata Vanessa dengan entengnya. Efek perkataannya itu ternyata membuat langkah Tristan terhenti. Tertinggal di belakangnya. Membuat Vanessa harus berbalik dan menatapnya. "Kenapa Lo?"
"Sinting," lalu Tristan ngeloyor pergi.
"Tristan ihhhh!" Vanessa sontak saja mengejarnya. Dia bukan tipikal cewek yang menyerah dengan mudah. Apalagi untuk mendapatkan sesuatu yang sulit. "Kenapa sih ninggalin gue. Padahal gue udah bela-belain dateng pagi cuma buat Lo."
Langkah Tristan berhenti. Membuat Vanessa lagi-lagi berjalan lebih dulu dan kembali ke belakang untuk mensejajarkan tubuh. "Suka banget berhenti tiba-tiba," rutuknya.
"Gue nggak ada minta Lo nunggu gue. Dan ini, jauh-jauh dari gue," Tristan mendorong bahu Vanessa menjauh.
Vanessa bukannya marah malah tersengir. Dia memasang wajah batu tak tahu malu. Tetap saja mengiringi langkah Tristan. Membuat bahu mereka bersentuhan sepanjang perjalanan.
Untuk beberapa murid yang melihat dua manusia itu berjalan bersama. Cukup membuat Vanessa berbangga diri. Seenggaknya sebagian orang akan mulai menilai mereka dekat. Satu poin untuknya.
"Kelas Lo bukannya di sana?" Tristan menunjuk ke arah kanan. Sementara Vanessa malah berjalan ke kiri bersamanya. "Belom ilang ingatan kan, Lo?"
"Gue pengen ke kelas Lo," kata Vanessa sambil menaik-naik kan alisnya.
"Nggak boleh!"
"Lah kenapa? Nggak ada ya peraturan yang melarang murid berkunjung ke kelas murid lain."
Tristan mendengus. Kali ini, dia membiarkan Vanessa tetap mengikutinya. Hingga masuk ke kelas. Hingga duduk di kursi sebelahnya. Membuat berbagai jenis tatapan mengarah pada mereka. Tristan tetap mengabaikannya.
Vanessa tersenyum pada beberapa cowok yang memandangnya. "Ternyata kelas ini isinya cowok ganteng semua," kata Vanessa sekenanya. Membuat beberapa cowok di sana langsung pasang aksi sok ganteng.
Tristan hanya bisa mendesah. Dia menyandarkan tubuhnya ke kursi. Memijat pangkal hidungnya. Mimpi apa dia semalam sampai harus diikuti oleh cewek sejenis Vanessa.
"Widihhhh, ada cewek cantik," Bima yang baru aja Dateng langsung semangat empat lima begitu melihat Vanessa nongkrong di kelasnya.
Vanessa nggak menatap Bima dengan ramah layaknya dia menatap cowok-cowok lain. Karena Vanessa nggak menyukai cowok itu. Bima terkenal Badboy dalam urusan menelanjangi perempuan. Mata keranjangnya bahkan sudah terlihat meneliti rok pendek Vanessa yang terangkat ketika duduk menyilakan kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
FriendZone #Book 1: Player
Teen Fiction(Repost dan Revisi) Princessa Vanessa memiliki semua hal yang diinginkan oleh kebanyakan cewek pada umumnya. Dia cantik, kaya raya, populer dan supel. Tapi kelebihannya itu dia jadikan sebagai alat untuk menguasai sesuatu, yaitu laki-laki. Dia tumbu...