Eyes

30 6 0
                                    

Chapter 4 -Eyes

Darendra Rolandiko Arkanatta 

Jadi itu namanya... Nama yang bagus dan sesuai sama penampilannya. Tapi, emosinya... sama kelakuannya ga sealim nama dan penampilannya. Sekarang Narestha tahu nama cowok dengan panggilan 'Dara'. 

Cowok petarung itu sedang berdiri dihadapan semua murid MOS. Perkataan Bayu pun menjadi kenyataan. 

"Bikin ulah atau masalah. Lo bakal dipermalukan didepan anak-anak MOS"

Kali ini, bukan ketua osis yang berpidato didepan peserta MOS. Tapi, kepala sekolah dengan penampilan garang, kepala gundul, badan tinggi dan besar, kelihatan kekar, wajahnya banyak kerutan. Apalagi di jidat sama di dagunya. 

Dipikiran Nada, malah kepala sekolah itu terkesan seperti Thanos, salah satu tokoh superhero jahat di komik. Namun, yang membedakan antara kepala sekolah itu dengan Thanos adalah... butiran chocochips di atas bibirnya ditambah ada helaian rambut tepat di butiran chocochips. :V 

Untung saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untung saja. Kepala sekolah itu tidak jahat seperti hero komik itu. Pak Tanto tidak menyalahkan sepenuhnya kepada Daren. Tetapi, ia juga tidak mengatakan bahwa, Daren itu benar. Karena Daren yang memulai kekerasan dan itu juga salah. 

Walaupun, alasan ia memukul Agung karena Agung ingin melakukan perbuatan cabul terhadap Narestha. Dua-duanya sama-sama salah. Pak Tanto juga berpesan agar murid-murid harus lebih bisa mengendalikan emosi mereka dan tidak seenaknya menghajar orang walaupun, dia salah. 

Pidatopun selesai. Sebenarnya, bukan pidato sih... Lebih tepatnya, ceramahan yang bikin ngantuk murid-murid. Nada melihat Pak Tanto, guru-guru, 3 panitia dan tidak lupa dengan Daren dibawa masuk ke ruang guru. Mungkin, Daren mau diinterogasi sama mereka. Disatu sisi ia sedikit khawatir sama Daren. 

"Jadi itu namanya..." 

"WIh, ganteng ya dia!" 

"Gila, tinggi banget. Macho."

"ANJIR... bad boys banget. OMG COOL! Pengen gue gebet deh!" 

Bisik-bisikan yang mulai bermunculan dari murid-murid cewek. Sedangkan, beberapa anak cowok hanya diam. Namun, memberikan tatapan iri ke Daren. Karena ingin diposisinya. Digilai cewek-cewek, kuat, tampan, cool, macho, tinggi, intinya keren lah! Ada juga beberapa yang memberikan tatapan tidak suka. Huh, tampaknya hal seperti ini mah. Pasti sudah biasa kan di kehidupan anak SMA. 

"Aduh,,, kapan mulai lagi sih!? Panitianya kok pada ilang dah!? Jadi, pada berisik kan !? Gue sendirian lagi. DUH! Harusnya tadi gue ikut Sena aja kali ya!? Ish! Salah pilihan deh gue! Selalu ngak hoki!" 

Narestha menggerutu dalam hatinya. Padahal, sebenarnya ia hanya memerlukan teman ngobrol saja. Huft. Sayangnya ia hanya mengenal beberapa orang saja. Sena, Keyra, Petra,Daren dan Dehan.

Cinta 180° - Sisi Lain MatakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang