Chapter 5- Notifikasi
"You can see the ghost right?"
"Pertama. Emosi ga boleh terlalu berlebihan. Terlalu sedih, terlalu kecewa, terlalu khawatir. Bahkan, terlalu senang pun. Lo ga boleh. Emosi lu harus stabil."
"Kedua. Ga boleh terlalu cape atau lelah. Lo ga boleh kecapean! Artinya lo ga boleh maksain diri lu."
"Ketiga. Paling anti sama makanan yang rasanya asam-asam gitu. Kaya jeruk, jeruk nipis, dan termasuk TOMAT! Tadi lu malah makan hambergur yang banyak saus tomatnya!"
"Keempat. Kalung jimat! Dilarang dilepas. Kalo lu lepas. Aura lu itu benar-benar menggiurkan bagi mereka. Para hantu."
"Gue bener kan?"
4 larangan yang Narestha harus jaga. Semenjak, ia sadar dari koma nya selama 1 tahun. larangan-larangan yang diberitahu oleh ayahnya. Sekarang, disebut ulang oleh cowok disebelah Nada.
Yang artinya apakah bisa disimpulkan Daren adalah seorang indigo juga!!? Dua remaja itu saling mentap satu sama lain. Tatapan Daren seolah memastikan pernyataan itu, dan tatapan Nada yang kaget, takut dan bingung bagaimana caranya Daren tahu semua itu?? Perasaan takut dan khawatirpun muncul dari hati Nada.
"Lu ga perlu takut Nad. Lu ga perlu takut identitas lu bakal disebar. Ngak akan sekali pun gue sebar. Lu tenang aja ya." Daren berusaha menenangkan Narestha.
Namun, tetap saja. Narestha takut dan terkejut. Hanya ada satu pertanyaan dalam benaknya.
"Lo juga bisa melihat mereka?" Narestha balik bertanya dengan berbisik.
"Ngak. gue ga bisa liat 'gituan'." Bales Daren. Lalu, membaca novelnya.
Apa artinya Daren bukan indigo? Tapi, bagaimana caranya ia bisa tahu mata Narestha bisa melihat gituan? Apa cuman kebetulan? Ngak! Ngak mungkin! Dia bisa sampai tahu tentang larangan itu! Artinya ia tahu semuanya! Itulah yang ada dalam pikiran Narestha sekarang. Penuh dengan pertanyaan.
Narestha menepuk bacaan novel Daren yang terbuka. Sontak Daren terkejut. Lalu, diambillah buku novel itu dari tangan Daren dan didekatkan buku itu di wajah Narestha. Tentu saja. Gerak mata Daren mengikuti novel itu dan sekarang ia melihat wajah Narestha dengan buku novel itu didekat wajahnya.
"Liat gue!!" Perintah Nada curiga dan dingin. Daren tidak membalas namun, ia mengikuti perintah itu.
"....Darimana lo bisa tahu itu semua!!? Papa gue ga pernah cerita soal itu ke siapapun! Bahkan, ia ga kenal sama lo. Lo tahu darimana!!?" Narestha manaruh novel itu diujung mejanya.
Narestha bertanya serius dan menatap Daren dengan tajam.
Namun, respon Daren malah hanya membalas dengan senyum mencurigakan dan membuang wajahnya. Lalu, ia ingin mengambil buku novelnya satu lagi. Tentu saja. Sebelum ia mengambil buku keduanya. Nada langsung mengenggam tangannya itu. Namun, Daren tidak sedikitpun menoleh ke Nada. Ia hanya sedikit terkejut.
"Daren! Gue lagi ngomong sama lo! Jadi, liat gue!! Darimana lo bisa tahu semua itu??! Sedangkan, lo bukan seorang indigo yang bisa lihat hantu! Terus darimana lo bisa tahu, Dar (Dar = Der bacanya)....?" Nada melirik ke hantu laki-laki yang ada didepan bangku tempat ia duduk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta 180° - Sisi Lain Mataku
Romance'Mantan' indigo yang mulai merasakan cinta didunia SMA. Cintanya membuat perubahan 180 derajat terhadap dua manusia yang menyukainya. Namun, siapakah yang akan ia pilih diantara si berandal dan si culun yang bermetamorfosa? Akankah mata dan hatiny...