Ibu

4.8K 921 251
                                    

"Adeeel buruaaaaan!" teriak Adshilla. Gadis kecil berusia tujuh tahun itu melipat kedua tangan di depan dada. Muka betenya keluar. Yang ditunggu-tunggu malah masih asyik mengintili umminya. Minta uang untuk jajan buka puasa katanya. Padahal sekarang masih jam sepuluh pagi.

"Kan nanti ummi ke rumah oma. Terus ajak Adel sama kakak-kakak ke pasar Ramadhan," Airin mencoba memberi pengertian.

Bukannya pelit sih, tapi Airin hapal betul teknik-teknik kecurangan yang digunakan anak seperti Adel saat puasa-puasa gini. Kalau dikasih duit entar jajan lagi di jalan. Tahu-tahu udah batal puasanya tapi ngaku-ngakunya masih puasa.

"Iih! Ummi gak asyik!" tuturnya lalu kabur ke depan, menyusul Ali, Adrian, Adshilla dan Adeeva yang sudah duduk di teras menunggunya.

Airin terkekeh lantas geleng-geleng kepala. Ia menjawab salam ketika anak-anaknya kompak pamit hendak ke rumah oma. Seperti biasa, mereka memang suka bermain di sana karena oma yang suruh. Biar gak sepi katanya. Airin malah senang karena bisa membersihkan rumah tanpa gangguan. Rumah juga gak berantakan kan?

Tiba di jalan, geng krucil bertemu Mysha yang saat itu sedang mengendarai sepeda. Semuanya kompak memanggil karena kenal betul dengan gadis bercadar yang satu itu.

"KAKAK MYSHAAAAAA!"

Mysha terkekeh lantas berhenti sebentar. Ia melihat rombongan geng krucil yang dikepalai Adel berjalan ke arahnya.

"Mau kemana?"

"Ke rumah oma!" seru Adel. "Kakak dari mana?"

"Dari pasar nih," tuturnya menunjuk belanjaan yang ia taruh di keranjang depan.

"Wooow! Banyaaaak!"

Mysha terkekeh lagi. Reaksi Adel memang paling heboh dibanding kakak-kakaknya atau Adeeva yang cuma menatap sedari tadi.

"Kalian hati-hati ya. Kalau nyebrang jalan pelan-pelan."

"Ish! Kakak Mysha jangan bawel akh! Nanti cepat tua loh!" ingat Adel yang membuat Mysha terkikik.

"Ya sudah. Adel juga jangan bawel yaaaa! Dadaah! Kakak pulang duluan ya! Wassalamu'alaikum!" pamit Mysha yang segera mengendarai sepedanya.

Salamnya dijawab dengan kencang oleh geng krucil terutama Adel.

"WAALAIKUMSALAAAAAAAM!"

Lalu geng krucil melanjutkan perjalanan ke rumah oma. Tiba di rumah oma, Adrian dan Ali langsung rusih rebutan ayunan. Ayunan itu baru dipasang seminggu sebelum ramadhan kemarin oleh Akib. Sementara Adshilla, Adeeva dan Adel berjalan masuk ke rumah oma. Tujuannya adalah halaman belakang. Tapi saat masuk, dilihatnya rumah sepi. Padahal pintu tidak dikunci.

"Katanya kalo bulan puasa itu, iblisnya diikat loh!" tutur Adel yang mengundang kernyitan di dahi Adeeva.

"Iblis yang ada tanduknya, kak?"

Adel mengangguk mantap. Sok yakin.

"Memangnya diikat pakai apa, Del?"

Adshilla heran makanya bertanya. Gadis kecil yang paling mirip dengan Airin ini benar-benar serius dan selalu percaya oleh kata-kata Adel.

"Euuung," Adel sok berpikir keras. "Apa ya?" ia malah balik nanya. "Enaknya pakek apa?"

"Tauk ah!"

Adshilla jengkel. Adel malah terkikik. Ia kan emang suka nyeleneh, usil dan suka banget bikin orang jengkel. Saat Adshilla hendak membuka pintu belakang terdengar suara keras dari lantai atas. Ketiganya saling menatap. Sama-sama kaget. Tak lama kemudian....

KELUARGA ADHIYAKSA RAMADHAN 2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang