05 : Teman Sehati

6.5K 318 18
                                    

Semenjak kejadian kedipan dan hai hari itu membuat sosok Alifa menjadi super caper di hadapan si ketua sosis maafkan author yang selalu typo ya, ketua OSIS maksudnya atau yang lebih akrab disapa Yudi.

Bidadari Surga

Putrikeraton
Besok ada pr nggak,
mumpung rajin dan
Naufal juga mau ngajarin?

Mamaliagalak
Alhamdulillah nggak
dicontek satu orang.

Putrikeraton
Jadi selama ini beri
jawabannya nggak ikhlas gitu? Yaudah traktiran gue juga nggak ikhlas?

Putrikeraton
Canda ya.

Alifamanja
Ribut lo berdua,
dasar bersisik!

Alifamanja
Ttypo, berisik.

Putrikeraton
Sejak kapan lo ganti uname,
wah curang lo, Lif?

Alifamanja
Seriusan, kan, waktu itu ...
Yudi bilang hai sama gue?

Mamaliagalak
Masa si Yudi bilang hai
sama tembok, ya
dia tentunya masih waras.

Putrikeraton
Kena kacang.

Putrikeraton
Kena kacang dua kali.

Mamaliagalak
Maaf Lan, ada pr kok
Bahasa inggris hal 87
task 1 dan 2, setelah jawab
kasih translate dalam
bahasa Indonesia juga.

Alifamanja
Wah pr-_-||.

***

Baru membuka mata Aulia dikagetkan oleh sosok cewek cantik berjijab di depannya.

"Hanna." Aulia dengan cepat memeluk adik kesayangannya yang menuntut ilmu pendidikan di pesantren sehingga mereka jarang bertemu.

"Kapan datang?" tanya Aulia lagi, masih memeluk Hanna dengan dekapan hangatnya.

"Subuh tadi jam tiga, keretanya lambat banget berangkat jadi nunggu di stasius deh lama," jawab Hanna.

"Kakak lepasin ih, bau ketek belum mandi dan ilernya juga banyak. Dasar, Kak Lia jorok." Hanna segera menjauh dari sang kakak setelah puas meledek kakak perempuan yang hanya selisih dua tahun dengannya tersebut.

Setelah selesai menunaikan salat Subuh berjamaah lengkap dengan kehadiran Hanna. Ayah menjadi imam dalam salat mereka.

Mereka berempat duduk di meja makan sambil menikmati masakan Sila yang selalu di puji-puji keluarga kecilnya itu, terlebih Hanna, si bungsu yang selalu jauh dari rumah pastinya jauh dari masakan rumah juga.

"Kemarin ada orang datang kemari katanya mau ngelamar," ucap Sila membuka suara

"Melamar siapa, Bu?" tanya Ryan ikut penasaran. "Bukannya anak-anak masih sekolah?" lanjut Ryan sambil meminum kopi susu.

"Melamar Hanna," jawab Sila berhasil membuat ketiga orang di meja makan sukses salah fokus.

"Masa Hanna sih, Bu, padahal Kak Lia ada?"

"Ibu nggak tahu kenapa, pas ibu beli-beli sayur di Bang Jejep, para ibu-ibu lain selalu tanyain anak Ibu yang di pesantren katanya."

"Mereka penasaran sama Hanna mungkin, Bu." Aulia membuka suaranya.

A U L I A  (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang