Happy Reading Guys!!
2018. Sabtu. Jalan Komplek Rumah Reisya.
"Mah, Reis ke foto copy dulu, mau beli kertas copy sama lem stik. Soalnya, lemnya udah habis," kata Reisya sambil terkekeh.
"Ohh, ya udah. Eh, bukannya pas kemarin kamu baru beli lem, ya? Kok, udah habis cepet banget, deh?" heran mama-nya.
"Hehehe.... Iya, soalnya dari kemarin aku pelajaran praktek pola. Ya.. tugas pola terus kan, jadinya ya...lemnya cepet habis dong, Mah," terang Reisya pada mama-nya. "Ya, kali aku makan itu lemnya, Mah," sambung Reisya tertawa.
"Iya, sana beli dari pada besok, entarnya kamu malah lupa lagi. Yaa..kan, sapa tau aja kamu suka sama lem gitu, terus di makan," ujar Mama Reisya dengan meledek anaknya.
"Yaudah, aku ke foto copy-an dulu, Mah. Assalamualaikum...." pamit Reisya pada mama-nya. "Iya, waalaikumsalam..." balas Mama-nya.
~ ~ ~ ~ ~ ~
Reisya pergi ke foto copy dengan berjalan kaki. Kerena tempat foto copy-an ke rumahnya dekat hanya di depan komplek perumahannya saja.
Reisya adalah anak yang terbilang jarang keluar rumah, kecuali sekolah dan bila ada keperluan lainnya yang mengharuskannya untuk keluar. Ia malas hanya untuk keluar rumah saja.
Teman-teman rumahnya, pada bilang bila dia adalah anak rumahan. Makanya, jika Reisya keluar rumah suka dibilang 'udah selesai ngerem, putihin badan, bertapa, dan lain-lainnya.'
"Uda, beli kertas copy-nya 2, lem stiknya yang gede 1, ya," katanya pada tukang foto copy.
"Udah, ini aja atau ada lagi?" tanya tukang foto copy itu.
"Iya, udah itu aja. Makasih, Da," putusnya sembari memberikan uang kepada tukang foto copy itu.
"Iya, sama-sama," ujarnya sambil senyum.
Reisya jalan pulang menuju ke rumahnya. Namun, tiba-tiba saja saat ia sedang jalan dengan santai menuju rumahnya hujan turun, akhirnya Reisya memutus untuk berlari agar kertas yang ia bawa tidak basah terkena air hujan.
Saat sudah ingin sampai rumahnya, hujan yang turun lumayan deras tadi seketika reda. Mungkin hujannya hanya numpang lewat aja kali, ya.
"Ya Allah.... Ini hujan kayaknya cuman ngerjain gue deh, sampai lari-lari begitu tadi dan untungnya aja ini kertas gak basah," gerutunya pada dirinya sendiri.
Reisya berjalan lagi seperti sebelumnya dengan santai, sembari menikmati suasana sore hari.
Saat lewat di depan gang menuju ke rumahnya, tiba-tiba saja ia melambatkan langkah kakinya dan memicingkan matanya untuk memastikan suatu hal.
"Eh, gue kayak pernah lihat itu orang deh, tapi dimana, ya?" katanya sembari mencoba mengingat. "Oh iya, itu— bukannya mas-mas minimarket pas waktu itu kan, ya," ingatnya.
Pandangan Reisya masih tertuju pada Mas minimarket yang belum ia ketahui namanya itu dari jauh. Reisya melihat punggung itu berbalik, membuatnya dapat melihat wajah dari Mas minimarket itu.
Reisya menatap Mas minimarket itu dan Mas minimarket itu juga menatap Reisya, akhirnya terjadilah aksi tatap-menatap tersebut. Kejadian itu berlangsung selama beberapa menit dan langsung diakhiri sepihak oleh Reisya yang mengalihkan pandangannya menatap lurus ke arah depan, kemudian melanjutkan jalannya menuju ke rumahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SERO [ On Going ]
Roman pour AdolescentsYou are just an illusion that I can't reach.