5

12 0 0
                                    

Happy Reading Guys!!!!

Saat tiga langkah lagi sampai kasir, Reisya melambatkan langkah kakinya. "Hm... Gue tunggu kalian berdua di luar, ya. Oh iya, makasih Helda-Ayu," kata Reisya yang membuat Helda maupun Ayu menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke arahnya.

"Kenapa emangnya, Kak?" tanya Helda mengangkat satu alisnya, bingung.

"Gak pa-pa, sih. Cuman, gue pengin tunggu di luar aja," ucap Reisya dengan tersenyum tipis.

"Hm.. yaudah, kalo gitu lo tunggu di luar aja. Sama-sama, Kak," balas keduanya dengan senyuman juga.

Setelahnya, Reisya melangkah keluar dari minimarket tanpa membalas ucapan mereka berdua.

Sambil menunggu kedua sahabatnya, Reisya mengecek handphone-nya siapa tahu ada yang menelpon, SMS atau chat-nya hal yang penting.

Ternyata tidak ada yang menelpon, SMS atau chat dirinya. Akhirnya, Reisya memasukan kembali handphone-nya ke dalam saku celananya.

Setelahnya, ia mengamati orang penjual jus yang berada di sebelah minimarket ini. Keadaannya sangat ramai pembeli, sampai tidak kelihatan penjualnya. Setiap harinya seperti itu ramai sekali, kecuali hari Minggu tutup.

"Kak Reis!" panggil kedua sahabatnya.

"Iya, udah selesai? Ya udah, pulang yuk," ajak Reisya.

"Iya, udah. Ayok, Kak," kata kedua sahabatnya lagi.

Mereka bertiga melangkahkan kakinya menuju pulang ke rumah masing-masing.

"Eh iya, kurang gak uangnya yang gue kasih tadi, Hel?" ingat Reisya bertanya pada Helda.

"Gak kok, Kak. Malahan lebih, kembaliannya nih, Kak," ujar Helda sambil memberikan uang kembalian pada Reisya.

Reisya mengucapkan terima kasih kepada Helda.

"Iya, sama-sama, Kak."

Hening.

Lima detik kemudian. "Habis ini main kuy, di rumah lo, Hel?" ujar Ayu meminta persetujuan dari Helda.

"Oke," jawab Helda singkat.

•••••••

Saat sudah sampai di depan rumah Reisya. "Kak, ini belanjaan punya lo, ya. Habis ini lo main kan, Kak?"

"Iya, makasih Hel. Gak tau sih, nanti gue kabarin atau langsung ke rumah lo kalo nanti main," ujar Reisya.

"Sama-sama, Kak. Oke, kalo gitu Kak," balas Helda menganguk mengerti.

"Lo ada tugas sekolah gak, Kak?" sambungnya bertanya pada Reisya.

"Ada, tugas sekolah dikumpulin hari Rabu."

Helda ber 'oh' ria, setelahnya. "Hari Senin gak ada tugas lo, Kak? Tumben, hari Rabu dikumpulinnya tuh, tugas Kak," herannya.

"Iya, soalnya ini tugasnya Pak Erwin mapel PMPL bukan PBIN. Hari Senin gue sama temen sekelas tinggal marker polanya dan potong bahan aja buat seragam sekolah untuk murid-murid ajaran baru nantinya," terang Reisya panjang pada Helda.

"Oh gitu, lo gak ngerasa capek apa, Kak? Gue baru ada PR sedikit aja udah ngeluh gitu, Kak. Mana lo kalo gue lihat gak pernah istirahat di rumah selalu ada aja tugas yang dikerjain gitu, Kak," ucap Helda.

SERO [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang