Cemburu

54 2 4
                                    

  Malam pun sudah tiba namun gadis yang berada disampingku masih enggan membuka matanya ia terbaring di ranjang rumah sakit dengan dalam keadaan mengkhawatirkan.

Aku sempat dengar bahwa penyakitnya kambuh lagi dan itu cukup membuatku semakin sakit.rasa khawatir bercampur dengan rasa takut,itu yang aku rasakan.

sudah hampir jam 9 malam dia juga belum bangun,aku ga rela ninggalin dia,tapi bagaimana besok kan sekolah,dan apa ia tidak akan masuk sekolah dihari pertama sekolah disemester baru.aku tau dia bakalan sedih sekali jika tidak bisa masuk dihari pertamanya masuk disemester baru.

"cepat bangunlah sayang,aku merindukanmu"ucapku berbisik di telinganya kemudian mengelus rambutnya.

"ras...ya"ucapnya lemah sontak aku terkejut sekaligus senang akhirnya ia terbangun.

"syukurlah anak mamih lu udah bangun,aku sangat merindukanmu"ucapku membuat  dia terkekeh pelan

"sejak kapan aku berada dirumah sakit"tanyanya membuatku tersenyum

"sejak 6 jam yang lalu"

"benarkah?"tanyanya sambil melepaskan selang oksigen dari hidungnya dan melepaskan infusannya begitu saja.

"apa yang kau lakukan bodoh?"teriakku

"aku gapapa,gue ga suka disini gue mau pulang aja"ucapnya membuatku merasa kasihan padanya.

"yaudah oke,lu tunggu dulu disini gua bilang dulu orang tua lu dan dokter ya"ucapku yang dibalas anggukan olehnya,setelah itu aku tersenyum lalu pergi keluar menemui orang tuanya dan dokter

"om tante shopi udah bangun namun dia ingin segera pulang,dia pun mencabut selang oksigen dan infusannya sendiri"ucapku membuat bundanya shopi menangis dia seperti nya takut shopi belum bisa menerima semuanya namun aku tidak memikirkan hal itu,yang penting aku harus segera bertemu dengan dokter.

Tok tok tok

"masuk"sahut dokter

"terima kasih dok"

"ada apa?"tanyanya

"saya mau bilang apa pasien bernama shopi boleh pulang karena dia bersikeras untuk pulang"

"sebenarnya belum bisa namun jika dia bersikeras ingin pulang biarkan saja,jangan memperburuk keadaannya ya,dan apa benar sebelumnya pasien sudah mengalami operasi di kepalanya?"tanya dokter,seketika jantungku terhenti dan mengingat betapa pahitnya keadaan waktu itu,sungguh aku menyesalinya.

"iya dokter itu benar,apakah ada masalah lain?"

"iya ada,dengan saat penyakitnya kambuh ia akan merasakan sakit kepala yang luar biasa dari sebelumnya yang ia alami"ucapnya membuatku semakin bersalah

"baiklah dok,saya akan menjaga nya baik baik,terima kasih"ucapku lalu pergi keluar dan kembali keruangan shopi dirawat.

Aku pun kembali melewati orang tua shopi dan vanessa,sejak awal aku tahu bahwa vanessa tengah memperhatikanku terus namun aku menepis pemikirannya tentang vanessa.tapi jujur,vanessa sangat cantik,ia mempunyai mata hazel coklat terang dengan rambut kepirang pirangan,namun bagiku dia tidak secantik shopi.

Aku pun masuk keruangan dan aku melihat shopi tengah mengotak atik iphoneku.apa yang sedang ia lakukan dengan handphoneku.

"anak mamih lu ngapain?"tanyaku membuat nya sontak terkejut dan langsung menyimpan iphoneku dimeja.

"engga ngapa ngapain,oh ya gimana dokter ngijinin gue pulang ga?"tanyanya

"iya lu boleh pulang bukan berarti lu terus cape capean lu harus banyak istirahat,jangan banyak mikirin hal yang berat,terus lu besok jangan sekolah dulu"

Antara Cinta,persahabatan Dan PerpisahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang