Satu minggu berlalu shopi pun sudah mulai sehat,dan ia pun besok sudah akan bersekolah disemester baru,ia tidak sadar bahwa dia sudah masuk semester 4 dan mungkin dalam beberapa bulan ia akan menjadi kelas 12.
Beberapa kali ia sangat sedih,apa ia masih hidup ketika ia lulus nanti?ataukah sebelum lulus dirinya sudah meninggalkan dunia?,benar benar menyakitkan baginya memikirkan hal itu!,tapi ia juga tidak menyerah demi ayah bunda rasya dan sahabat sahabat nya ia akan terus berjuang.
Mengenai soal sahabat ia teringat pada rina saat diamerika dirinya tidak sengaja mendengar ucapan diva dan rina membuat hatinya sakit sekali,ia serasa dibohongi namun ia tahu apa alasan mereka tidak memberitahunya tentang hal itu.ya,lagi dan lagi pasti mengenai penyakit yang dialaminya.
"apa aku donorkan saja jantungku pada rina"gumamnya merasa bingung,ada benarnya juga ia donorkan jantungnya,toh dia memang tidak bisa disembuhkan.
"tapi aku ragu,apa rina akan setuju dengan hal itu?"gumamnya lagi
Tidak tidak rina tidak akan pernah menyetujui hal itu,apalagi shopi adalah sahabatnya ia tidak akan membiarkan sahabatnya itu sampai rela mengorbankan jantungnya untuk dia.
"hey kok melamun sih"ucap seorang lelaki yang sangat familiar ditelingaku
"eh sya kok kamu pagi pagi gini sudah ada disini sih?"tanya shopi heran
"gua khawatir sama lu anak mamih,takutnya kamu kenapa napa lagi"ucapnya penuh dengan rasa kekhawatiran,namun yang dikhawatirkan malah tertawa kencang.
"kamu dalam seminggu ini selalu saja begitu,kamu tiba tiba datang pagi pagi lah,terus malam kamu kesini lagi dan mengatakan hal yang sama seperti itu berulang kali"ucap shopi tanpa berhenti menertawainya
"yeh malah diketawain lagi,serius entah kenapa setiap detik gua jauh dari lu gua merasa khawatir"ucap nya dingin dengan serius
"gue tau kok es batu,gausah khawatir kaya gini terus ya"ucap shopi sambil merapihkan rambut rasya yang sedikit berantakan.
"sya gue mau nanya sesuatu nih"akhirnya shopi memberanikan diri buat nanya apa dia harus mendonorkan jantungnya pada rina daripada dia meninggal dengan sia sia.
"mau nanya apa?"tanya rasya
Saat shopi ingin menjawabnya ia merasa tidak sanggup untuk mengatakan hal itu,sebuah kebodohan bila rasya menyetujuinya malah sebaliknya rasya pasti akan menentang keras tentang hal itu ia pun mengurungkan niatnya untuk berbicara tentang hal itu.
"em apa kamu udah siapin buat besok sekolah?"ucap shopi kemana saja
"huf kirain mau nanya apaan,lama banget ngomongnya cuman nanya gitu doang aja"protesnya membuat shopi tersenyum,ia sangat bahagia bila dekat dengan rasya
"yaudahlah,kalau lu anak mamih?"tanyanya balik
"belum"ucap shopi santai
"hah belum,ya ampun ayo gua bantuin lu nyiapin buat besok sekolah lu itu ya memang bener anak mamih yang selalu bikin kesel orang,lu anak manja yang ga pernah mau nyoba buat mandiri apa apa harus ada yang ngingetin"omel rasya,shopi tidak menggubrisnya ia mendengus kesal ia tidak terima dikatai seperti itu,tapi ia juga sadar diri bahwa yang diomongi rasya memang benar.
"bawel,udah ah kamu aja ya yang nyiapin aku mau nyiapin sarapan dulu"ucap shopi lalu pergi ke dapur.
Sabar sya sabar,lu harus bisa sabar hadepin dia,gua juga harus belajar sabar yang lebih lagi jika menikah dengannya nanti.pikir rasya
Memikirkan kata menikah dengan shopi ia tertawa sendiri.
****
"sya udah jam 2 nih,gue bosen dirumah mulu,dan dari tadi lo juga cuman baca buku terus."ucap shopi kesalRasya yang merasa bahwa shopi sudah sangat bosan ia pun menutup bukunya dan mengajak nya ke taman halaman belakang rumah shopi.
"kita ke taman halaman belakang lu aja yu,lu pasti akan lebih baik disana"ucap rasya
"males ah kalau masih disekitar rumah rumah aja sama aja bohong,gue mau jalan jalan keluar"rengeknya
"ih anak mamih lu manja banget sih,lu ga inget kalau kita pergi keluar lu gabakalan bisa nyambut orang tua lu dong"ucap rasya membuat shopi teringat tentang hal itu,ia bodoh sekali sampai tidak ingat bahwa ayah bundanya akan segera pulang dari london.
"oh ya ampun gue sampai lupa tentang hal itu,yaudah deh kalau gitu kita ke taman aja"ucap shopi lalu menarik lengan rasya dengan memaksa.
"biasa aja nariknya"protes rasya
"iya iya"akhirnya shopi pun menggenggam tangan rasya menjadi lembut tanpa memaksa lagi.
Shopi sangat suka udara bebas,ia lebih suka berada di luar daripada di dalam rumah,ia sangat ingat sekali sejak dari kecil ia selalu sendiri tanpa seorang pun yang ingin bermain dengannya.toh,dia sama sekali tidak diperbolehkan keluar rumah,dan ia akan bermain sendirian dengan boneka bonekanya itu di taman halaman belakangnya.
"RASYA"shopi memekik kaget saat rasya memeluknya begitu saja.
"gua takut kehilangan lu anak mamih"ucapnya dengan nada sendu.
Shopi semakin bingung dengan perasaan yang campur aduk,dia tidak tahu harus mendonorkan jantungnya pada rina atau tidak.tetapi sama saja jika ia mendonorkan atau tidak itu tidak akan berubah takdirnya untuk tetap hidup,ia penyakitan.
"sya gue mohon jangan kaya gini gue benci hal ini,ini sama saja lo buat gue lemah"ucap shopi dengan terisak
"maaf gua ga bermaksud begitu,gua takut lu ninggalin gua,gua sayang sama lu"ucap rasya penuh rasa takut
"Sya lo harus janji sama gue,lo.ga akan kaya gini lagi ya"ucap shopi sambil melepaskan pelukannya.
"hey dunia lihat seorang Rasya Franklyn Miller orang yang so ganteng,ngeselin dan yang keras kepala ini sedang menangis"teriak shopi membuat rasya langsung membungkam mulut gadis itu.
"bego lu ya nanti kalau pembantu lu denger gua malu,entar gua disangka cowo alay"ucap rasya membuat shopi tertawa kencang.
Tiditttt
Suara klakson mobil membuat shopi dan rasya menyadari satu hal,bahwa orang tua shopi telah kembali,shopi dan rasya pun berlari masuk kedalam rumah lagi.
"ayah bunda-"teriak shopi kegirangan,namun ia terhenti saat melihat wanita yang berdiri disamping ayahnya.shopi tahu bahwa wanita itu seumur dengannya.
"bun dia siapa?"tanyanya sambil menunjuk ke wanita itu yang sedang menatap rasya sambil tersenyum senyum.
"dia kakak tirimu"ucap bunda sendu,lalu pergi mendekatinya yang mematung.
"apa bisa jelaskan dengan lebih jelas lagi tante?"rasya mengeluarkan suaranya.
"dia anak dari istri pertama ayahmu sayang"ucap bunda pada shopi,namun shopi tidak menggubrisnya.ia tidak sangka bahwa ayahnya telah berkhianat,atau mungkin ayahnya telah mengkhianati ibu dari wanita itu.
"oh hai namaku vanessa lee xien"ucapnya sambil mendekati shopi dan mengulurkan tangannya.
Shopi tidak merespon apapun mungkin dia sedikit terkejut saat wanita itu memakai nama marga keluarganya.
"ohh namaku shopi lee xien,senang bertemu denganmu"ucap shopi langsung beralih menatap bundanya yang terlihat sangat sedih.
Shopi tahu bahwa bundanya sulit menerima itu semua namun dia juga tahu bahwa bundanya itu sosok yang tegar ia bisa menerima ini semua,pasti.
"hei namamu siapa?"lamunan shopi terhenti seketika,saat ia melihat vanessa mendekati rasya,ada rasa sakit dihatinya saat vanessa menjabat tangan rasya.shopi pun akhirnya langsung pergi berlari menuju kamarnya.
Blam
Pintu tertutup dengan keras,shopi sengaja melakukan itu,guna melampiaskan kekesalannya.
Tiba tiba dadanya terasa sesak punggungnya sakit,kepala nya sangat sakit seperti ditusuk tusuk,tiba tiba ia tersungkur dan tak sadarkan diri.
"SHOPI....."teriak rasya
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta,persahabatan Dan Perpisahan
Romance'Rasya franklyn miller' Aku sangat menyesalinya, selama ini aku hanya menyakitinya Aku selalu berfikiran buruk tentangnya, sehingga tuhan kau membawanya pergi bersamamu, kumohon kembalikanlah dia, aku sangat mencintainya, aku sangat merindukannya tu...