Part 3

14 9 0
                                    

“hay Lady Kim.. lama tak berjumpa hmm??” sapa seorang namja tampan yg sedang berdiri disisi meja bar.
Yemi hanya melengos melewati namja itu tanpa berkomentar, begitu juga dengan ketiga temannya itu.

“yak.. sombong sekali kau..” lanjut namja itu sambil meneguk segelas campange yg ada di tangannya.
Lagi lagi Yemi hanya diam, dan terus melangkah meninggalkan namja itu.

“Yemi ya.. dia menyapamu lohh..” bisik Luhan, tapi Yemi hanya menatap Luhan malas.

“then?” tanyanya, tanpa menatap lawan bicaranya.

“dia putra tunggal pemilik Club ini..” lanjut Baekhyun.

“lalu apa hubungannya denganku?” tanya Yemi malas.

“yak! Lady Jalang!!” sontak Yemi menoleh kearah namja itu. Berbalik dan berjalan menghampiri namja itu.
‘plak!’ sebuah tamparan tanpa ragu Yemi layangkan pada namja itu.

“bajingan!” ujar Yemi. Terlihat namja itu memegang pipinya yg baru saja mendapat tamparan dari Yemi.lalu tersenyum, lebih tepatnya menyeringai.

“oh.. boleh juga tamparanmu.. jadi, sejak kapan namamu berubah menjadi ‘Jalang’ eo?” tanya namja itu dengan nada mengejek. Yemi menatap namja itu dengan penuh kebencian, rahang nya mengeras, gigi nya bergemeletuk.

“pantaskah kau mengataiku Jalang jika kau sendiri juga seorang Bajingan? Siapa yg selalu menyewa para jalang disini? Hh.. aku bahkan tak pernah sama sekali bergumul dengan pria hidung belang. Sepertimu yg selelu bahkan setiap malam. Hh..” Yemi menatap remeh pada namja itu.
Namja itu menatap Yemi tak suka. Ia tak akan mengira Yemi berani menjawab pertanyaannya itu.

“kenapa diam? Kehabisan kata kata? Kasihan sekali. Pikir pakai otak jika akan melawanku, jangan hanya menggunakan nafsu mu. Lets guys..” ujar Yemi sambil berjalan meninggalkan namja itu menuju sudut ruang utama Club.
.
“your my obsession, i’ll got u” – Sungyeol
.
Mereka berempat terus berjalan sampai menuju sudut ruang utama dari Club itu. Sebuah sofa panjang dengan meja kecil di depannya sudah tersedia untuk mereka. Ini adalah tempat favorit mereka disini. Dengan cepat, mereka menjatuhkan tubuh mereka keatas sofa empuk tadi.

“Yemi ya~ kau itu berani sekali eo? Dia kan-..” belum selesai Jessica menyelesaikan kata katanya, dengan cepat Yemi menyelanya.

“wae? Hh.. memang dia siapa? Dia hanya putra dari pemilik Club ini kan? Bukan anak dari TUHAN YESUS?” tanya Yemi dengan penuh penekanan. Sontak saja ketiga temannya langsung tutup mulut, diam seribu bahasa.

“ahh... ok.. ok.. maafkan nenek lampir ini, yaa.. aku mewakilinya untuk meminta maaf padamu, jadi sekarang apa yg akan kita lakukan?” tanya Luhan, tanpa mempedulikan Jessica yg sedari tadi menatapnya tajam.

“kita main komisi putar disini.”jawab Yemi dengan nada malas, bahkan menatap lawan bicaranya pun tudak, ia lebih memilih untuk menatap kearah panggung Club yg masih kosong. Hanya lampu lampu berbagai warna yg memberi cahaya temaram disana.

“mwo?! Apa aku tak salah dengar? Yemi? Main ko-..”

“brisik kau rusa betina. Sekali lagi aku dengar kau mengoceh hal yg tak penting, aku masukkan kedalam kandang leopardku.” Ancam Yemi sambil menatap Luhan tajam, seketika, nyali Luhan menciut begitu saja.

“Baek.. sedari tadi kau diam saja..” ujar Jessica sambil menatap orang yg mereka maksud.

“wae? Memangnya aku harus bicara apa?”

Semua (min Yemi) menatap aneh pada Baekhyun. Yg ditatap sama sekali tak mempedulikan,.
“kita pesan sesuatu?” tanya Baekhyun pada Yemi, yg sibuk dengan kuku kuku panjangnya.

Sorry I'm a Bad Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang