Part 6

12 1 0
                                    

Part 6

“em?? Kau mengatakan sesuatu?” tanya Yemi setelah telinganya menangkap sebuah suara.
“no.. enjoy you day my Princess” ujar Kai sambil kembali menumpukan kepala Yemi dan mengelus rambut blonde tergerai panjang milik Yemi.
.
.
1 hour ago
Disisi lain, terlihat seorang namja yg sedang duduk di kursi kemudi sebuah Audi berwarna hitam metalik yg terparkir di depan sebuah rumah mewah. Matanya menatap tajam kearah 2 insan yg sedang berdiri di balik pagar rumah yg berdiri dengan agungnya itu.
“hh.. kau mulai berani pada Kim..” ujar namja itu sebelum ia pergi meninggalkan rumah mewah didepannya.
.
.
Skip>>5.00 P.M
Di sebuah ruangan sunyi dengan cahaya temaram, terlihatlah seorang namja tampan dengan pakaian casual melekat di tubuh atletisnya.
Namja itu terlihat sedang duduk di sebuah kursi dekat jendela ruangan itu dengan kedua kaki ia naikkan keatas meja didepannya.
Tangannya merogoh saku celana miliknya, meraih benda berbentuk persegi panjang tipis itu. Lalu menekankah beberapa nomor disana.
Dan..’Call’
Sambungan telefon tersambung.
“Hay Kim..” sapa namja itu itu.
‘wae?’ suara terdengar dari sebrang.
“hh.. kita bertemu di Club, 7.00 P.M, ruang Lotto Lauder.”
‘hh.. arra..’ jawab orang itu dari sebrang. Lalu sambungan telefon pun terputus.
.
.
Skip>>
06.30 P.M kai sudah bersiap siap untuk pergi bekerja, anio.. lebih tepatnya untuk bertemu putradari tuannya itu. Lee Sungyeol.
Kakinya ia langkahkan menuruni tangga menuju lantai satu. Beberapa maidnya sudah siap menyambutnya.
“jangan masak menu makan malam, dan menungguku pulang. Aku pulang ke apartement malam ini.” Ujar Kai sambil terus melangkahkan kakinya menuju keluar rumah,
“agassimnida Tuan..” ujar kepala maidnya.
Mobil miliknya sudah terparkir dengan manis di halaman rumahnya. Tanpa babibu lagi, Kai langsung menaiki mobilnya, dan melajukan mobilnya keluar rumahnya menuju Club tempat dimana ia bekerja.
.
.
Bx Club
Mobil Ferary itu terparkir di depan Club mewah didepannya. Belum sampai ia memasuki Club itu, riuh para yeoja atau namja berstatu uke sudah menggema ditelingaku, sampai membuat telingaku sedikit berdengung.
Ditambah musik yg sudah berdentum dengan keras, Kai melihat seorang namja yg sedang berdiri di depan alat DJ yg sering ia gunakan.
Ia menatapku dengan tatapan remeh, tapi Kai sama sekali tak menghiraukannya dan melangkah pergi menuju tempat dimana mereka mengikat janji (?) tadi.
Setelah sampai ditempat yg ia maksud, Kai pun mendudukkan dirinya di salahsatu kursi yg ada di ruangan itu.
Tak lama ia menunggu orang yg ia tunggu pun datang.
“hay..”  sapanya dengan senyuman, tapi mungkin lebih tepat disebut sebuah seringaian.
Kai hanya tersenyum tipis untuk membalasnya.
“apa yg kau inginkan?” tanya Kai tanpa basa basi.
“wow.. tak ada basa basi sama sekali Kim.” Ujar namja itu. Kai hanya menatap malas namja didepannya.
“cepat katakan saja.”ujar Kai.
“i want Yemi.” Kai yg awalnya tak menghiraukan namja didepannya, kini ia sepenuhnya menatap namja didepannya dengan tatapan yg tak bisa diartikan.
“kenapa diam?” tanya namja itu remeh.
“kenapa kau menginginkannya?” tanya Kai ketus.
“apa itu penting untukmu? Memangnya Yemi milikmu? Eo? Haha..” tawa remeh terdengar begitu nyaring, menggema dalam ruangan ini.
Seketika, rahang Kai mengeras, tangannya mengepal erat, bahkan sampai membuat kukunya berubah menjadi putih.
“hey.. kenapa kau diam? Kau tinggal pergi menjauh dari Yemi dan memberikan Yemi padaku, mudah bukan?” tanya Sungyeol.
“seumur hidupku, aku tak akan melakukan itu.” Ujar Kai telak.
‘prok.. prok.. prok..’
Tepuk tangan terdengar dengan jelas ditelinga Kai.
“wow.. hebat sekali kau Kim.. mulai berani ya?? Kau lupa atas jasa ayahku padamu, sehingga kau bisa seperti ini?” kai hanya melengos, tersenyum remeh.
“yg melakukan itu, yg membuatku sampai seperti ini itu ayahmu, buan kau Tuan Lee Sungyeol yg terhormat. Dan kau juga harus ingat, gaji yg aku dapatkan juga uang ayahmu, bukan milikmu. Jadi kau tak ada hak untuk mengatakan itu padaku..” ujar Kai sambil menatap remeh pada lawan bicara didepannya.
“sialan kau Kim.. Hh.. bagaimana kalau kita bermain Lotto untuk malam ini?” mengalihkan pembicaraan?
“maaf, aku tak berminat Tuan Muda Lee..” jawab Kai lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan.
Belum sampai kai membuka pintu ruang tempat mereka berada, Sungyeol kembali berujar.
“Yemi jadi taruhannya” ujar Sungyeol. Sontak saja Kai langsung menoleh, dan menatap tajam Sungyeol.
“Bajingan! Berani beraninya kau menjadikan Yemi sebagai taruhan!!” seru Kai dengan emosi yg sudah memuncak.
“Hahaha.. dasar Kunyuk, kau mau jadi pahlawan ternyata. Jadi kau menolaknya? Dasar pengecut!” seru Sungyeol sambil bersandar di meja Lotto itu.
Kai berjalan mendekat, mengurungkan niatnya untuk keluar dan pergi meninggalkan ruangan ini.
“ok.. ayo kita main.” Boom!! Akhirnya Kai pun menyetujui tawaran gila dari Sungyeol itu.
“good Job! Ayo kita mulai.” Ujar sungyeol lalu mendudukkan diri di kursi yg berada di sebelahnya.
Tangannya meraih sebuah lonceng berukuran sedang dan menggoyangkannya sampai menimbulkan suara nyaring. Dan tak lama kemudian seorang waiter datang menghampiri mereka berdua.
“1 chateu lafite rothschild vintage, dan 1 wine domaine de la romanee, jangan lupa 2 winston (merk rokok).” Ujar Sungyeol pada waiter itu.
“bisa kita mulai?” tanya Kai sambil menatap malas pada Sungyeol.
“wow.. kau sudah tak sabar Kim?” Kai hanya melengos, enggan menatap wajah putra tunggal dari Tuannya itu.
.
Permainan pun dimulai, pesanan mereka juga sudah sampai.
Permainan diawali dengan masing masing dari pemain untuk mengkocok dadu Lotto untuk menentukan siapa yg bisa memulai permainan terlebih dahulu.
Dan yg mendapatkannya adalah Kai.
“silahkan Tuan Kim..” ujar Sungyeol. Kai hanya sibuk dengan dadu yg ia genggam, mulai mengocok dadu itu untuk mengawali permainan.
Begitu seterusnya. Permainan terus berlanjut, persaingan begitu sengit. Keduanya berusaha tetap fokus pada permainan untu memenangkan taruhan.
Ingat, yg mereka taruhkan kali ini bukanlah ribuan atau jutaan won  yg terhampur diatas meja Lotto. Ini lah yg membedakan permainan kali ini dengan biasanya.
Biasanya akan terlihat tumpukan atau puluhan pack uang berjumlah jutaan Won di tengah meja Lotto. Tapi kali ini, kosong, tak ada uang sepeserpun yg mereka taruhkan di permainan ini.
Hanya sebuah nama yg tertulis di otak mereka masing masing. Kim Yemi.
Wanita itu lah yg kini mereka taruhkan, mati matian keduanya berusaha memenangkan duel ini.
.
.
.

Sorry I'm a Bad Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang