Part 4
Baekhyun apartement - 11.00 A.M
Yemi pov
Aku mulai membuka mataku, yg aku dapati saat pertama kali aku membuka mataku kali ini adalah...
"ini bukan kamarku" gumamku, lalu akupun bangkit menuju kamar mandi hanya sekedar untuk mecuci muka dan menggosok gigi.
.
Setelah nya, aku pun melangkah turun menju lantai 1 apartement, dan menemukan 1 yeoja yg sangat aku kenali. Byun Crewet Baekhyun. Aku menghela nafas berat.
Lagi lagi aku mabuk sampai tak sadarkan diri. Aku pun meneruskan langkahku menuju ruang keluarga dimana Baekhyun berada.
"hey Kim? Mimpi indah malam tadi? Hh.. kau sangat menyebalkan!" serunya.
Lagi. Belum juga aku mengatakan sepatah kata pun, ia sudah membual dengan ribuan kata katanya.
Aku merutuki diriku sendiri, kenapa aku haru Baekhyun yg membawaku pulang? Hh..
"lalu? Salah siapa, kau membawaku pulang kemari? Aku tak memintanya bukan?" ujarku sambil menatap kearah layar tivi yg sedang menyiarkan sebuah reality show.
"yak! Kau tak tau terimakasih eo?-.."
"untuk apa? kau bahkan tak ikhlas membawaku kemari. Oh ya? Bagaimana nasib Jessica? Apa ia dibawa oleh pria baya hidung belang?" tanyaku berusaha mengalihkan pembicaraan. Karna sungguh, aku tak mau pagi (?) ku menjadi buruk hari ini.
"hh.. lagi lagi... aku tak tau,mungkin saja.."jawab Baekhyun acuh.
Aku tersenyum puas. Yaa.. sekali kali, aku memberinya sebuah reward pada temanku yg satu ini. Setelah hubungan kasihnya bersama Soo Hyun berakhir, ia hanya mengurung diri dalam kamar, dengan tubuh yg sama sekali tak terurus, jangan lupakan kantung mata nya yg berubah bengkak dan kehitaman. Benar benar seperti gembel. Bahkan lebih parah. Menjijikan sekali.
"lalu bagaimana dengan Luhan?" tanyaku -lagi-
Baekhyun menoleh, mulutnya masih mengunyah cemilan yg sedari tadi ia pangku. Aku mendengus melihatnya.
"ia sedikit beruntung, ia diantar oleh seorang namja tampan, aku rasa ia blasteran. Karena wajahnya terlihat...... yaaa, bukan seperti namja korea alsi."jelasnya, aku tersenyum nyaris tertawa mendengarnya.
"Hebat juga rusa itu? Bisa menggaet namja di hari pertama ia ke Club setelah beberapa bulan ia tak pergi ketempat itu." Ujar ku sambil bertepuk tangan kecil. Sedangkan Baekhyun hanya mengangguk anggukkan kepalanya sambil mulut yg terus mengunyah cemilan yg ia makan.
"lalu kau?" Baekhyun menoleh.
"Maksudmu?" aku melengos, enggan untuk menatap wajah Baekhyun.
"kau.. apa hasilmu semalam?" tanyaku malas.
"aku hamil... ya tidak lahh!! Aku yaa.. dapat, ani.. maksudku, aku bisaberkenalana dengan namja yg.... yaa cukup tampan." Jawab nya. Lagi lagi aku bertepuk tangan kecil.
"woa.. hebat juga kau nona Byun." Pujiku. Dengan bangga Baekhyun menepuk nepuk dada bagian atasnya. Aku hanya mentap malas.
"tak usah membanggakan diri. Kau bisa membanggakan diri, jikakausudah berhasil melewati rekor yg aku buat untuk daftar namja tampan yg aku dapatkan, dalam 1 malam." Ujarku sedikit menyeringai dengan nada membanggakan diri.
Yup.. soal rekor itu, sebenarnya aku tak menghitung berapa namja yg pernah digaet olehku, atau namja yg aku dapatkan di Club Club tempat aku bermain.
2 temanku lah yg selalu menghitungnya. Entahlah, mungkin mereka tak memiliki pekerjaan lain yg lebih penting dibandingkan itu. Yup. Baekhyun dan Luhan lah yg selalu menghitung berapa banyak namja yg telah berhasil aku gaet. Mulai dari namja tampan, kaya, menengah, bahkan namja berwajah pas pas an yg sok kaya, pun mereka mengetahui itu. Aku pikir mereka sedikit gila?
.
."kali ini, apa yg akan kita lakukan?" tanya Baekhyun membuka pembicaraan diantara kami.setelah lebih dari 1 jam kami hanya duduk manis menonton acara TV sambil sesekali melahapcemilan yg ada.
"entah.. aku sedang malas melakukan apapun." Jawabku.
Tapi, dalam sekejap, otakku mengingatkanku soal name card yg Kai berikan pada semalam. Dengan segera aku melompat dari sofa dan berlari menuju lantai 2 dimana kamarku berada dan mulai mencatat nomor ponsel milik Kai di ponselku.
Aku hanya menuliskan inisial 'KK' sebagai name displaynya.
Dengan sekali sentuh pada tobol bertuliskan 'call' sebuah panggilan pun dimulai.
Beberapa detik aku menunggu panggilan diangkat oleh yg disebrang, akhirnya penantianku pun berakhir.
'hay Baby Kim' sapa seseorang dari sebrang.
Oh Tuhan, beraninya dia memanggilku seperti itu? Tapi, kenapa aku tak marah yaa?? Ahh.. entahlah. Aku tak peduli.
"oh Hay.. BTW i've a name Kim Kai." Ujarku. Tapi malah terdengar kikikkan dari sebrang,
"you were laughing? Oh my..."
'ups.. keep calm girl.. i just joked, ok..' ujarnya. Dengan nada yg... OK. Aku rasa dia baru saja terbangun dari tidurnya. Dasar pemalas. Jam bahkan sudah menunjukkan pukul 1.00 P.M.
"are you just woke up?" tanyaku.
'as you think baby' jawabnya.. aku sedikitr terkekeh mendengarnya.
"sluggard"
'i think, i no.' Jawabnya dengan kekehan. Aku tak menjawabnya.
'kau masih disana?'tanyanya. Hh,. Basa basi.
"kau pikir?" aku malah berbalik bertanya.
'Hh.. aku kira kau sudaah pergi.'ujarnya. Konyol.
"pergi? Lalu meninggalkan ponselku begitu saja, dengan masih tersambung dengan sambungan telefon bersamamu begitu?" tanyaku -lagi-
Ia malah tertawa terbahak bahak. Apa yg lucu?
'hahaha... ok ok.. aku kira kau bukan wanita yg suka berbasa basi yaa??' tanya nya.
"yup.. you right boy!"
'so.. why you call me? N make me woke up from my nice dream?' hh.. pede sekali dia.
"just ceck your number."
'Oh girl.. common, itu name Card, mana mungkin itu nomor palsu ha?'
"yak! Hanya karena itu adalah sebuah kartu nama, jadi menjamin bahwa itu bukan palsu?begitu? it's no!" seruku. Bagaiana bisa seperti itu, hanya karena yg ia berikan itu adalah sebuah kartu nama, jadi itu bisa menjamin bahwa isi dari secarik kertas itu adalah asli. Ini bukan zaman purba lagi.. ingat itu.
'ok.. ok.. you win Lady. Emm...ok, lupakan ini, bagaimana kalau kita bertemu hari ini? Aku jyga akan mengajak temanku. Nanti,' aku sedikit berfikir. 'oh ayolah Yemi.. jangan disia siakan.. ini bukan namja namja hidung belang seperti yg lain.. hatinya bertengkar dengan otaknya. Tapi akhirnya..
"ok.. diamana?" tanya ku.
'aku akan menjemputmu.' Ujarnya. Aku tersenyum puas. Ahh.. akhirnya, aku mendapatkan yg seperti ini.
"ok. Gangnam distric Street, Gola Air Apartement, number 61. "
'ok.. wait a minute. I'll come to you.'
"ok"
'pip'
Sambungan telefon pun tertutup.
.
Aku pun memutuskan untuk keluar kamar untuk, yaa.. sekedar mengajak Baekhyun Beo itu. Entahlah, kenapa aku ingin mengajaknya.
'klek'
"yak!! You-.."
"wait wait.. ahh.. i knew, you will dating now? Hum hum? Now with anyone else?" seketika mood ku berubah.
"huftt..i don't care about what you said. Ok.. if want join. Quickly bath!! Jangan membual terus!!"ujarku marah.
"woo!! Okk!" serunya sambil berlari menuju kamarnya.
Aku pun kembali masuk kedalam kamar. 'blam' pimtu tertutup.
.
.
Skip>>
40 menit aku berada di kamar mandi, aku pun keluar dengan hanya menggunakan Bathrobeku.. anio.. lebih tepatnya milik Baekhyun. Aku pun mulai memakai bajuku yg sudah diantar oleh maidku tadi.
Warna putih aku pilih untuk tema berpakaian hari ini,
Jeans putih dengan sedikir robekan di kedua paha juga lutut ku pilih yg di pasangkan sengan bloush bermotif garis sebagai pasangannya, snekers berwarna senada juga ku pilih, dan sebuah topi bertiliskan, 'Good' terpasng dikepalaku. Rambut blounde ku aku biarkan tergerai begitu saja. Dengan usapan make up tipis, aku pun berjalan keluar kamar. Belum sampai aku membuka kamar, ponsel yg aku genggam berdering.
Tertulis 'KK'
Tanpa basa basi aku langsung mengangkat telefon itu.
'Hello baby, are you ready?' tanya Kai dari sebrang.
"hum.." gumamku.
"aku sudah ada di depan apartementmu." Ujarnya.
Dengan segera aku berlari emnuju pintu apartement dan membukakan pintunya. Tentu, aku tak luopa untuk memutuskan sambungan telefonku bersama Kai.
"hey.. wow.. you look so Pretty." Aku hanya tersenyum menanggapinya.
"siapa Kim?" -Baekhyun-
"Hay..." -Kai-
Baekhyun malah hanya cengo dengan hanya diam ditempat setelah bertanya. Memalukan.
"she why?" Tanya Kai.
Aku hanya mengendikkan bahuku tak peduli.
"You Kim Kai, right?"tanya Baekhyun.
"you got me! You right girl." Ujar Kai, aku hanya menatap malaspadamereka berdua. Tapi sepertinya kai menyadari itu, karna setelah itu, Kai langsung meraih pengganggu untuk ia rangkul.
"ok.. let's go" ujarnya, masih dengan tangan yg mengait di pinggang rampingku, herannya aku pun tak menolak itu.
.
.
Skip>>
30 menit perjalanan, aku, Kai dan Baekhyun pun sampai disebuah Caffe yg cukup mewah. Kami bertiga pun memasuki Caffe itu dan berjalan menuju sudut Caffe.
"hey!! Here!" seru seseorang, aku menoleh kearahnya.
"Chanyeol?" -Baekhyun-
"Ah.. hay Baekkie.." sapanya namja bernama Chanyeol itu pada Baekhyun, oh.. apa namja ini, yg Baekhyun maksud tadi? Pikirku.
Aku, Kai dan Baekhyun pun mendudukkan diri di kursi yg sudah tersedia, tapi... ada 1 kursi lain yg masih kosong.
"ini kursi untuk siapa?" tanyaku.
"hay Lady Kim.. kita bertemu lagi."
.
.
.
Tbc
