Get Married

826 45 1
                                    

IU x Kang Haneul













***

“Tidak”
Ucapan penuh penekanan terucap tanpa beban dari Junki. Ekspresi wajahnya tetap datar namun berbeda dengan tatapan matanya yang menggambarkan berbagai macam emosi. Diambilnya cangkir teh yang ada didepannya, mengisi tenggorokannya yang sudah terasa kering. Perasaan dongkol memenuhi hatinya tatkala melihat ekspresi permohonan dari pria yang ada didepannya saat ini.

“Ayolah hyung….Aku hanya ingin mengikatnya saja –“

“Kalian sudah bertunangan”

“Aniya, kau tahu bukan itu maksudku. Aku ingin menikahinya hyung, Jieun benar-benar populer dikampusnya dan itu membuatku tidak tenang. Bayangkan saja, bahkan dengan cincin pertunangan yang ia pakai setiap hari masih banyak namja yang mendekatinya.”

“Itu resikomu sendiri. Lagipula kenapa kau memacari adikku yang jelas-jelas jauh lebih muda darimu huh?”

“Tentu saja karena aku mencintainya. Aku tidak bisa memilih pada siapa aku akan jatuh cinta kan?”

“cih…aku datang kesini bukan untuk mendengar pengakuan cintamu. Kang Haneul, Dengarkan aku…Jieun masih terlalu muda untuk menikah, dia masih ingin fokus pada kuliahnya”

“Sekalian saja kan bisa hyung, aku tidak akan membatasinya setelah menikah.” Kilah pria itu lagi. Wajahnya menjadi semakin memelas berharap keputusan Junki bisa berubah. Sebenarnya apa yang kurang darinya? Ia mapan, direktur dari perusahaan besar, Jieun tidak akan merasa kekurangan jika bersamanya, dan jangan lupakan wajahnya yang tampan. Calon kakak iparnya itu memang keras kepala.

“Kau pikir mudah untuknya? Umurnya saja baru 20 tahun. Jieun masih ingin bebas asal kau tahu.”

Junki langsung memasang seringaiannya saat menyadari ekspresi masam yang tergambar jelas diwajah sahabat karibnya itu.

“Padahal abeonim dan eomonim sudah menyutujui keinginanku, tinggal kau saja hyung”

“Aisshh anak ini..kau juga harus menghargai keputusan Jieun. Kau sudah pernah ditolak olehnya kan?”

Skak mat!

Haneul langsung bungkam mendengar kalimat terakhir yang Junki ucapkan. Berbagai macam kalimat yang ingin ia lontarkan tertelan kembali ditenggorokannya. Memang benar, Jieun sudah berkali-kali menolak keputusannya itu. Dan bagai anak kecil yang ingin dibelikan mainan, Haneul terus saja merengek demi mendapat persetujuan dari sang kekasih namun tetap saja hasilnya nihil.

Junki memandang nanar kearah Haneul, ia rasa pria itu sudah teramat frustasi hanya karena ingin menikah dengan adiknya. Mungkin ia terlalu berlebihan karena mengkhawatirkan Jieun yang akan meninggalkannya setelah menikah. Sejujurnya ia sudah sangat bersyukur karena Jieun berpacaran dengan sahabatnya itu. Haneul adalah pria baik yang sangat bertanggung jawab.

“Begini saja –“

Haneul langsung mendongakkan kepalanya ketika Junki kembali membuka suara. Pandangannya masih sama memelas seperti tadi.

“Aku akan menyetujui keinginanmu –“

“Really??”

“Dengarkan dulu..aku belum selesai berbicara bodoh!”
Junki mendengus jengah. Lama-lama kesal juga jika berhadapan dengan sahabatnya itu. Ia memandang sengit kearah Haneul yang hanya dibalas dengan cengiran polos khas anak kecil.

“Aku akan menyetujuinya jika Jieun menerima keputusanmu itu. Bagaimana?”

“Itu sih sama saja, Jieun pasti menolak lagi”
Haneul kembali menekuk wajahnya. Apa ia bisa meyakinkan Jieun? Ah yang terpenting restu dari Junki, ia harus memikirkan cara lain untuk menaklukkan hati kekasihnya itu.

FF IUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang