Precious Moment

638 41 2
                                    

IU x GD


.
.
.
.
.
.
.
Kanvas ciptaan Tuhan telah menampakkan warna kelamnya diatas kota metropolitan, Seoul. Gadis cantik dengan tubuh mungil itu bahkan belum berbaring diranjangnya ketika suara bel apartemennya berbunyi dan seketika menggagalkan niatnya untuk pergi kealam mimpi.
Lee Jieun, sosok yang dikenal dengan nama IU itu melangkahkan kakinya menuju pintu sambil menggumamkan kalimat umpatan bagi siapapun yang berani mengganggu jam istirahatnya. Demi Tuhan..ia bahkan baru selesai menyelesaikan syutingnya diluar kota dan lagi belum genap satu jam ia tiba, lalu sekarang sudah ada yang ingin mengusiknya?

Ting tong.. ting tong..

Suara bel yang ditekan terburu-buru itu semakin meyakinkan Jieun bahwa tamunya itu adalah orang yang tidak sabaran – tunggu…tidak sabaran? Bukankah hanya ada satu orang yang selalu bertingkah seperti itu jika datang ke apartemennya?
Oh tidak-tidak, baru kemarin Jieun dikabari oleh orang itu tentang jadwalnya yang padat, tidak mungkin pria itu kabur meninggalkan pekerjaannya demi menemuinya kan?

Mendengar suara bel yang terus ditekan seolah menyuruhnya untuk segera dibuka, tanpa berpikir lagi Jieun langsung membuka pintu tanpa melihat ke layar intercomnya, alhasil ia malah dikejutkan dengan kehadiran sosok itu. Seseorang yang ia yakini tidak bisa datang ke apartemennya karena jadwalnya yang terlampau padat.

“Boleh aku masuk nona?”
Suara datar nan tegas itu seketika menyadarkan Jieun dari keterkejutannya. Ia lantas memberikan jalan untuk orang itu masuk kedalam, kemudian membantunya untuk melepas segala penyamaran yang menutupi tubuh tegapnya.

“Bukannya oppa ada syuting iklan hari ini?” Tanya Jieun membuka suara. Lipatan didahinya semakin terlihat tatkala jawaban yang ditunggu tak kunjung keluar dari mulut sang pria.
Setelah membantu melepas penyamaran dari orang itu, Jieun kembali dibuat bingung dengan sikapnya yang malah berlalu menuju dapur dengan dua kantung plastik yang entah isinya apa. Ia hanya bisa mengekori langkah pria itu, sesekali menggerutu karena perkataannya dibuat mengambang begitu saja.

“Aku membatalkannya” Balasnya santai seolah apa yang diucapkannya hanyalah hal sepele. Pria itu dengan telaten menata makanan yang ia beli itu diatas meja makan, tak mengindahkan ekspresi terkejut dari Jieun.

“Kenapa? Apa terjadi sesuatu?” Tanya Jieun nyaris berteriak. Oh ayolah, sebuah iklan brand ternama dengan harga fantastis baginya itu dibatalkan begitu saja oleh kekasihnya? Alasan logis macam apa yang membuat pria itu membatalkannya?

“Ya, sesuatu yang tak bisa kuabaikan” Balas pria itu memasang tampang datarnya. Setelah selesai meletakkan semua makanan, ia lantas mendekat kearah Jieun lalu mendekapnya seerat mungkin. Membawa tubuh mungil itu kedalam kungkungan posesifnya.

“Aku mengkhawatirkanmu” Lirihnya sembari membenamkan kepalanya diperpotongan leher gadis manis itu, menghirup aroma khas dari Jieun yang sempat absen dari indera penciumannya selama hampir dua minggu.

“eh?”
Tubuh Jieun menegang menerima afeksi yang diberikan secara tiba-tiba itu, kedua tangannya bahkan hanya bisa terkulai diantara tubuhnya belum membalas pelukkan dari sang kekasih.

“Aku membatalkannya karena melihat tubuh kurus keringmu ini” sahutnya ketus sembari mengeratkan pelukkannya.

Sontak saja wajah Jieun langsung merona mendengar alasan yang tergolong manis itu, ya… walaupun tetap saja kata tajamnya selalu terselip disetiap kalimat yang ia lontarkan. Jieun sangat tahu betapa pria itu selalu mengutamakan profesionalitasnya dalam hal pekerjaan, kadang kala ia merasa bersalah ketika pria itu bahkan lebih mengutamakannya melebihi apapun, namun tak dipungkiri juga ia selalu merasa beruntung sekaligus bersyukur karena menjadi prioritas utama bagi seorang Kwon Jiyong.
Bagi Jieun, yang ada saat ini bersamanya bukanlah seorang G-Dragon pemimpim grup ternama Big Bang, bukan juga seorang idol yang dielukkan banyak orang, tetapi seorang Kwon Jiyong, kekasihnya, pria biasa yang juga membutuhkan hal yang bernama cinta.

FF IUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang