deux

66 8 0
                                    

membersihkan adalah hal yang sangat melelahkan. aku berkeringat sepanjang waktu dan aku merasa lengket. toiletnya sangatlah kotor dan disana hanya ada sedikit persediaan air.

aku menggertakkan gigiku ketika aku mandi di bawah air dingin.tidak ada pemanas air disini. awalnya aku menolak untuk mandi, tapi badanku sangat kotor, jadi aku memaksakan diri untuk mandi dengan air dingin.

seiring berjalannya waktu aku keluar dari kamar mandi dan mengenakan piyama, aku sangat kedinginan, aku memeluk diriku dengan erat lalu mengenakan sebuah jaket dan pergi kebawah, bersiap untuk menutup toko.

saat aku sampai di depan kios, aku melihat seorang manusia berbaring didekat ujung kios. dari rambut panjang dan figur kurus miliknya, aku menebak dia adalah seorang wanita. wanita itu ditutupi koran tipis dan juga, dia menggigil.

aku melihat jaketku, lalu melihat wanita itu lagi. aku berpikir apakah aku harus memberi jaketku padanya atau meninggalkan dia sendirian.

menggelengkan kepalaku, aku menutup kios lalu naik keatas untuk tidur, memilih pilihan yang terakhir.

---

aku bahkan tidak tau ada ayam disini.

aku menutup telingaku dengan bantal yang kupunya lalu menghalangi jantungku dari suara ayam berkokok. sebenarnya, itu sangat menjengkelkan dan mengangguku.

aku mengecek ponselku dan sekarang sudah jam setengah enam pagi. biasanya aku akan tidur sampai jam sepuluh pagi.

tapi sekali aku bangun, aku tidak akan bisa kembali tidur terlelap lagi.

mendesah, aku bangun dari tempat tidur lalu melakukan kegiatan pagi pada biasanya dan siap untuk memulai sebuah hari yang baru dan juga melelahkan.

---

saat sedang membuka toko, aku terkejut ketika melihat seorang perempuan kemarin masih tertidur disana, dan dia masih bisa tertidur bahkan setelah aku membuat suara yang keras. kali ini, dia menghadap ke tokoku lalu aku memandang wajahnya.

dia terlihat feminim dan juga maskulin pada saat yang bersamaan. aku ragu sekarang; jenis kelamin manusia ini perempuan atau laki laki? aku bingung.

aku membersihkan debu yang berada di tanganku lalu berjalan keluar dari toko dan melihat sekitarku.

jalan ini sangat berbeda dari tempat tinggalku. jalan ini terlihat tua,kotor, dan bau. aku merasa jijik hanya dengan berjalan keluar. bahkan tidak ada udara segar disini untukku hirup.

karna aku bisa mempercepat waktu dengan bermain ponsel, aku berjalan kembali ke toko dan langsung membeku saat aku merasa ada yang menyentuh kaki kiriku.

"kau.... sangat cantik" sebuah suara pria tedengar di telingaku. aku melihat kebawah dan berteriak ketika aku melihat itu adalah orang yang tertidur didekat toko kemarin.

dia bukan seorang wanita, tapi pria. tangannya memegang pergelangan kakiku sekarang dan aku merasa jijik akan tangannya yang kotor. aku langsung cepat-cepat melangkah mundur.

dia punya rambut panjang, itu kenapa aku mengira dia adalah seorang wanita. dia juga punya badan yang kecil.

aku mengerutkan hidungku dengan jijik ketika bau miliknya menggelitik hidungku. aku batuk beberapa kali karna aku tidak tahan dengan baunya.

dia memang kotor dan bau.

apakah dia tidak mandi selama berhari-hari?

bagaimana seseorang bisa tidak mandi selama berhari-hari? apakah dia itu adalah tipe orang yang tidak peduli dengan kebersihan?

"apa yang kau lakukan disini?" aku menutup hidungku untuk menyingkirkan bau miliknya masuk kedalam hidungku. dia tidak menjawab pertanyaanku dan hanya menunduk kebawah lalu bermain dengan jari mungilnya.

"dimana rumahmu?" aku memutuskan untuk bertanya lebih jauh padanya. dia seharusnya tidak tidur dijalanan, itu adalah pemandangan yang tidak menyenangkan. aku tentu saja tidak berharap seorang pengemis tidur di dekat tokoku, hal itu akan membuat pembeliku kabur.

dia memberiku sebuah senyuman sendu, dan itu seolah-olah membuat atmosfernya menjadi sangat membosankan.

"aku tidak punya"

Home > PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang