neuf

27 4 0
                                    

aku tau ini tidak akan terlihat baik.

taehyung lompat dari jendela dan berjalan menuju kami. tangannnya menunjuk ke arah jimin, dan ekspresi tegas terlukis di wajahnya.

"cho youn," dia menggeram.
"siapa lelaki jelek ini? sepertinya kau mengambilnya dari jalanan."

"dia memang mengambilku dari jalanan," jimin berbisik tetapi suaranya cukup keras untuk kami bertiga dengar. hatiku melembut ketika melihat jimin tidak berani untuk berbicara dengan keras. tapi aku mengerti, ini adalah sebuah masalah antara aku dan taehyung, lagian.

"taehyung, hentikan semua ini." aku berdiri dan memegang tangannya. taehyung meronta-ronta ingin dilepaskan dan aku kesulitan untuk tetap memegangnya.

"kau punya seorang pacar yang sudah tidak kau temui selama sebulan— dan kau bahkan tidak memberitahunya kemana kau pergi, meninggalkannya, kebingungan apa yang sudah ia perbuat sehingga tiba-tiba kau menghilang begitu saja. dia pergi kerumahnya setiap hari dan akhirnya ketika dia melihatmu, kau sedang asik mengobrol dengan pria lain. menurutmu apa yang akan pacarmu lakukan? menurutmu apa yang akan dia rasakan?"

omong kosong.

aku tau dia bahkan tidak peduli padaku. dia hanya menggunakanku sebagai seorang selingkuhan dan dia akan membuangku setiap saat. aku, sangat menginginkan seks, dengan bodohnya masuk ke dalam jebakannya. sekarang situasi ini adalah jalan yang terbaik untuk bebas, dan aku pastinya akan melakukannya.

aku bukan kang cho youn yang dulu lagi. aku sanggup melakukan semuanya sekarang dan aku tau mana yang benar dan salah. terakhir kali aku hanya seorang anak nakal yang tidak tau apa-apa.

"well kalau begitu taehyung, aku ingin putus denganmu." aku mengumpulkan keberanianku dan akhirnya mengatakan kalimat tersebut. aku tau aku tidak mencintainya lagi. aku hanya ingin seks dan dia hanya ada di depanku.

"wow." taehyung berkomentar diam-diam. aku perlahan melepaskan cengkramanku. jimin terlihat seperti dia ingin berkata sesuatu, tetapi dia tetap diam. matanya berkedip ke arah taehyung dan aku, tapi dia tetap tidak berkata apapun.

"ini sangat mudah, sangat sangat mudah." taehyung tertawa sarkas. dalam sekejap, dia keluar dari ruangan dan membanting pintu dengan keras. hanya ada aku dan jimin di ruangan ini lagi.

"cho youn, aku sangat minta maaf karena akulah orang yang menyebabkan keributan ini, aku sangat sangat minta maaf—" jimin terus meminta maaf tetapi aku hanya menggelengkan kepalaku.

"cepat atau lambat aku harus putus dengannya. dia sebenarnya bukan seorang kekasih yang baik, dia hanya menginginkan seks. aku rasa kita berdua menginginkan seks dan itulah kenapa. sekarang aku sudah lelah dengan hal itu. seharusnya akulah yang minta maaf karena sudah membawamu ke dalam kekacauan ini, jimin."

sebuah senyuman terbentuk di bibirnya lalu aku bertanya-tanya kenapa. aku bingung kenapa dia tersenyum, karena aku yakin bahwa aku sama sekali tidak memberitahunya hal positif tentang hubunganku dengan taehyung.

"jimin," dia akhirnya berbicara. "sebenarnya itu adalah pertama kalinya kau memanggil namaku."

kesadaran menyadarkanku bahwa aku melakukannya. aku tersenyum kembali padanya dan sebuah semburat merah terlihat di pipinya.

dia memang terlihat lucu.

"mandilah disini. kau bisa tidur disini malam ini juga. aku akan menjelaskan semuanya pada ayahku. istirahat saja dan jangan khawatir oke?" aku memberitahunya. dia terlihat sedikit ragu-ragu tentang itu.

"apa kau yakin—"

"jimin, bukannya aku sudah bilang padamu? mulai sekarang, disinilah rumahmu— atau lebih baik," aku berhenti

"aku akan menjadi rumahmu." aku memberinya senyuman hangat.

Home > PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang