Hai guys, sebelumnya aku mau minta maaf, cerita Karanada ini aku rombak lagi. Soalnya yang kemarin itu kurang klise dan alurnya ilang jadi aku bikin alur yang beda.
Cerita ini bakal beda banget sama cerita Karanada yang kemarin, jadi yang cerita Karanada kemarin jangan diingat-ingat lagi ya.
SELAMAT MEMBACA KISAH KARANADA VERSI BARU, SEMOGA SUKA❤
---
Seorang perempuan berparas cantik tengah bergelut manja dengan selimut bergambar frozen miliknya. Padahal waktu telah menunjukkan pukul 06.34 waktu Indonesia bagian Jakarta Selatan. Siapa lagi kalau bukan seorang Karanada Florencia.
Nada tidak peduli walaupun waktu terus berputar tiada henti, ya kecuali kalau batrai jamnya habis. Ia masih mengukir pulau-pulau kecil disudut bibirnya itu. Entahlah mimpi apa anak itu, mimpi bertemu dengan Ariana Grande atau mimpi bertemu dengan Nurrani istri sah Iqbal? Author-pun tak tahu.
Seorang wanita paruh baya yang cantik sedang bermolek didepan kasur bak fashion show memperagakan brand daster Tanah abang. Ditangan kirinya, ia membawa toples Konghuan yang sudah tak berisi, dan lima detik kemudian toples itu dijatuhkan dengan keras.
PRANGG
"KARANADA FLORENCIA, ANAK BUNGSU MAMA YANG CANTIK TAK TERTANDINGI, BANGUN SEKARANG ATAU MAMA BIKININ KAMU ADIK SEKARANG," teriak Sasa, sungguh memekakan telinga, sehingga membuat Nada langung terbangun dari mimpi indahnya.
"Mama ih kalo ngancem kaga kira-kira," ucap Nada sambil memajukan bibirnya beberapa centi. Ancaman macam apa itu pemirsa? Jika tidak bangun tidur akan dibikinin adik sekarang? Apa dua anak masih kurang?
"Nada kamu mandi sekarang!" ucap Sasa tegas. Sontak, Nada langsung ngacir ke kamar mandi, tapi sebelum menutup kamar mandi, Nada berteriak kepada mamanya, "Ma ingat kata pemerintah, dua anak cukup."
"Anak siapa itu dia? Perasaan dulu bapaknya gak begitu," ucap Sasa sambil geleng-geleng kepala. Usai mengucapkannya, Sasa bergegas menuju dapur untuk meracik bumbu yang akan menjadi sarapan bagi keluarga mereka.
Saat Sasa berjalan menuruni tangga, tiba-tiba..
Bukk"MAMA, KENAPA TOPLES KONGHUANNYA NGGAK DIBAWA SIH?" teriak Nada menggelagar yang berasal dari kamarnya. Sasa hanya geleng-geleng kepala mendengar teriakan anak gadisnya itu.
Sampai didapur, Sasa dikejutkan oleh kedatangan Nada dengan muka yang ditekuk berlapis-lapis.
"Ma, Nada mau ke minimarket beli sabun muka," pamit Nada sewot karena ia masih kesal kepada Sasa atas insiden nyungsepnya Nada dikarenakan toples Konghuan.
"Mama titip beliin sendal jepit gambar doraemon, mama nggak mau tahu pokoknya harus ada sendal yang gambarnya doraemon."
"Susah atuh ma, kalo nyari yang doraemon," protes Nada.
"Itu urusan kamu. Kamu nggak mau ganti baju dulu gitu, Nad?" tanya Sasa saat melihat penampilan anaknya yang tidak lebih baik dari seorang gelandangan itu.
"Nggak deh ma ribet, yaudah Nada pamit dulu." Lalu Nada mengambil kunci motor matic dan segera melaju ke minimarket depan kompleknya.
Jika kalian bertanya, baju apa yang dipakai Nada saat ini? Jawabannya adalah Nada memakai sepasang baju tidur bergambar frozen dengan sepatu kelinci dan rambut dicepol keatas.
---
Disisi lain, seorang pemuda yang sedang duduk didalam minimarket tengah meminum air mineralnya. Nampaknya, dia baru saja melakukan jogging pagi karena sekujur tubuhnya basah oleh keringat.
Dia memilih duduk didalam minimarket tersebut dikarenakan beberapa opsi, yakni:
1. Dia sedang meminum air mineral yang dibeli di minimarket tersebut, karena kata Pak Ustadz Somad jika kita ingin makan dan minum hendaklah duduk.
2. Nyari wifi gratis. 'Kan lumayan hemat kuota' begitulah motivasinya untuk nyari wifi gratis.
3. Ngadem di AC minimarket.
4. Sekalian tebar pesona ke cewek-cewek diminimarket, ya walaupun hanya ada mbak kasir dan mbak penjaga pintu masuk minimarket yang sering mengucap "Selamat datang, selamat berbelanja diminimarket."Saat tengah bersantai menikmati sejuknya AC minimarket, dia menangkap sesosok makhluk berbaju tidur, bersandal kelinci, dan rambut dicepol asal-asalan. Tak menunggu lagi, pemuda itu langsung menghampiri cewek yang sedang memilih sandal dan langsung menyapanya.
"Eh ketemu kutil badak, ngapain lo neng?" sapa pemuda itu kepada Nada.
"Lagi cuci piring gue, jelas-jelas gue lagi nyari sendal buat mami Sasa tercinta," jawab Nada.
"Penampilan lo kayak gelandangan tau gak?" ejek pemuda yang bernama lengkap Bagasraka Agristian itu.
"Orang cantik mah bebas," jawab Nada dengan pedenya. "Semerdeka lo deh kutil badak," usai mengucapkannya,Raka kembali ke tempat duduk asalnya itu sambil memainkan ponselnya. Dan Nada menuju ke kasir untuk membayar belanjaannya itu.
"Totalnya 87 ribu mbak," ucap mbak kasir menyebutkan nominal yang harus dibayar Nada.
'Sial gue lupa bawa dompet'
"Mbak, bentar ya dompet saya ada disupir saya?" pamit Nada dan dibalas anggukan oleh mbak kasir. Nada berlari menuju Raka yang sedang sibuk memainkan ponselnya.
"Raka, bayarin belanjaan gue ya? Gue lupa bawa dompet, ntar dirumah gue transfer deh," ucap Nada dan timbullah senyuman licik dibibir Raka.
"Oke, tapi ada syaratnya."
"Iya, ayo," ucap Nada dan ia langsung menarik tangan Raka menuju kasir. Sesampainya dikasir, mbak kasir bertanya kepada Raka, "Mas ini supirnya mbak Nada?"
Raka yang tidak tahu apa-apa hanya menaikkan sebelah alisnya bingung, dan mbak kasir langsung menjelaskan maksud perkataannya itu.
"Tadi katanya mbak Nada, dompetnya ketinggalan disupirnya. Jadi mas ganteng ini supirnya? Ganteng-ganteng kok mau sih mas jadi supir?" tanya mbak kasir. Raka langsung menatap Nada nyalang dan Nada hanya mengeluarkan cengiran khasnya.
"Berapa totalnya mbak?" tanya Raka.
"87 ribu mas," titah mbak kasir. Raka mengeluarkan uang seratus ribu dari dompetnya dan bergegas keluar dari minimarket, "kembaliannya ambil aja mbak," ucap Raka sebelum nyelonong pergi.
Sampai diparkiran,
"Makasih ya Ka, ntar gue transfer duit lo," ucap Nada tulus.
"Gampang, jangan lupa syaratnya," ingat Raka.
"Syaratnya apa?" Nada meneguk salivanya kasar.
"Syaratnya adalah.."
---
Sedikit curhat ya gengs, jadi aku tuh udah ngerombak cerita ini dua kali, dan terakhir itu dua jam yang lalu, terus ceritanya itu ilang terhempas ntah kemana.
Syok banget gue gengs, terus gue males ngetik ulang kan, eh terus ada sahabat gue bilang kalo dia nungguin Karanada update, jujur disitu gue terharu banget gengs *alay mode on.
TERIMAKASIH TELAH MEMBACA KISAH KARANADA VERSI BARU.
JANGAN LUPA VOTE COMMENT DITUNGGU SELALU❤
KAMU SEDANG MEMBACA
KARANADA
أدب المراهقينBisakah ku mengulang semuanya dari awal? Saat senja belum tenggelam dan saat mentari belum datang? Bolehkah ku bertanya pada Tuhan, mengapa Ia menciptakan rasa tanpa adanya etika? -Karanada Florencia. Dialah Karanada Florencia, seorang gadis pintar...