SELAMAT MEMBACA KISAH KARANADA, SEMOGA SUKA❤
---
"Syaratnya adalah besok lo harus bawain gue galon kosong, toples Konghuan sama wajan bekas, titik nggak pake koma," titah Raka lancar tanpa hambatan. Sontak, Nada melongo tak percaya, masih adakah lelaki yang otaknya hanya sepertiga ons seperti Raka?
"Demi mimiperi yang berjodoh sama Nurrani, gue dapet semua itu darimana coba?" tanya Nada putus asa.
"Bodo amat gue nggak mau tahu, lagian kan peralatan konser lo disekolah lengkap Nad, berbagi itu indah ya kan, Jamaah oh oh jamaah alhamdulilah," ucap Raka sambil menirukan gaya bicara salah satu ustadz yang sering nongol di stasiun televisi.
"Iya besok gue bawain," tiba-tiba I-phone Nada berdering.
Mama cantik Nada lebih is calling...
"Assalamualaikum," salam Nada.
"Halo Nada cepetan pulang, jangan malu-maluin mama kamu ya. Penampilan udah kayak gelandangan begitu keluyuran enak-enakan," semprot Sasa tanpa menjawab salam Nada.
"Jawab dulu atuh ma salamnya Nada."
"Eh iya mama lupa. Waalaikumsalam. Nada pulang sekarang atau mama kunciin kamu didepan pager."
"Subhanallah iya ma ini otw."
Tut tut.
"Kenapa,Nad?" tanya Raka setelah Nada memasukkan I-phone miliknya ke dalam saku piyama miliknya.
"Gue disuruh mama pulang katanya penampilan gue kayak gelandangan padahal kan gue kembarannya Kim Soohyun," jawab Nada dengan pedenya.
"Sa ae lo kutil badak," jawab Raka cekikikan.
"Yaudah gue pamit, besok gue bawain apa yang lo minta. Kurang baik apa coba dedeq, bang?" pamit Nada yang hendak menyalakan mesin motornya.
"Najis," ejek Raka dan Nada melajukan motornya meninggalkan minimarket itu.
'Gesrek tapi lucu,' batin Raka dalam hati.
---
Pukul 18.30 waktu Indonesia bagian Jakarta Selatan, Nada beserta seluruh keluarganya sedang berkumpul diruang keluarga seusai melaksanakan sholat Maghrib berjamaah.
"Nada, gimana sekolahnya?" tanya Danang, ayah Nada. "Ya gitu-gitu aja yah," jawab Nada sambil mengunyah kripik kentang milik Daffa, kakak Nada.
"Oh iya ma, kaleng Konghuan yang tadi adek buang, mana? Sama ada wajan bekas nggak ma? Galon bekas sekalian deh?" minta Nada berturut-turut.
"Ada, buat apa dek?" ujar Sasa yang sedang memainkan dagu suaminya.
"Buat kerajinan ma, yaudah kalo gitu adek ke kamar dulu ya ma mau baca novel," pamit Nada dan bergegas menaiki tangga menuju kamarnya. "Nad," panggilan dari Daffa menghentikan langkahnya.
"Apaan bang?" tanya Nada kepada Daffa yang berjalan menuju ke arahnya.
Cup
"ABANG, PIPI NADA UDAH NGGAK PERAWAN LAGI. GILA DASAR LO, BANG," teriak Nada menggelegar membuat kedua orang tuanya mengelus dada, "Yang, itu anak siapa sih? Suaranya kok kayak gembreng jatuh ya?" tanya Danang seraya melingkarkan tangannya di pinggang istrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARANADA
Teen FictionBisakah ku mengulang semuanya dari awal? Saat senja belum tenggelam dan saat mentari belum datang? Bolehkah ku bertanya pada Tuhan, mengapa Ia menciptakan rasa tanpa adanya etika? -Karanada Florencia. Dialah Karanada Florencia, seorang gadis pintar...