Bagian 6 ✨

54 3 0
                                    


“Aku senang kamu kembali menghubungi ku”

Agas Pov On.

Tanpa kusadari aku semakin tertarik padanya. Gadis yang dulu aku acuhkan kini semakin membuatku Gila. Aku yang dulu terkenal sebagai laki – laki dingin, kini mulai luluh hanya dengan menatapnya. Ada rasa ingin memiliki dalam diriku.

Flashback…

Siang hari ini di lapangan basket sekolah Agas dan Kirana cuacanya begitu terik sehingga membuat laki – laki yang sedang bermain basket pada saat itu berkeringat dan mengalir dengan deras diantara pelipisnya.

Tanpa sengaja laki – laki yang sedang beristirahat sehabis bermain basket itu mengalihkan pandangannya  ke gedung lantai dua, setelah sebelumnya tertawa bersama teman - temannya dan tanpa sengaja laki – laki itu melihat gadis itu lagi.
Sepertinya gadis itu memperhatikan anak laki – laki itu dari kejauhan, memperhatikan gerak – geriknya dalam diam dan terkadang tersenyum melihat anak laki – laki itu. Laki – laki itu mulai risih karena diperhatikan oleh gadis itu.

Sepertinya dia mulai menyadari bahwa laki – laki itu membalas tatapannya. Dia mulai mengalihkan pandangannya pura – pura tidak melihat anak laki – laki itu. Sudah bisa ditebak bahwa dia sekarang salah tingkah karena mengetahui bahwa yang ditatap membalas tatapannya. Ah ralat, bukan membalas lebih tepatnya tidak sengaja melihatnya.

“Lu kenapa?”. Ucap teman anak laki - laki dan memegang bahuku.
“Ga kenapa. Udah ah, lanjut lagi main basketnya. Udah selesai kan istirahatnya?”. Kata anak laki – laki itu.
“Udah kok, kita manggil lu dari tadi tapi lu ga denger, ya udah gua samperin lu trus gua nanya. Tapi klo lu ga apa ya udah”.
Kata temannya

Anak laki – laki itu tidak mengubris perkataannya dan langsung meninggalkannya dan melanjutkan kegiatan bermain basketnya yang sempat tertunda tadi.

Skip….

Anak laki – laki itu sudah menyelesaikan permainan basketnya tadi dan kini dia melewati lorong yang ramai ketika jam istirahat masih berlangsung. Untuk mencapai kelasnya, anak laki – laki itu harus melewati kelas lain terlebih dahulu. Banyak perempuan yang menatapnya dengan tatapan kagum termasuk gadis tadi. Namun anak laki – laki itu tidak mengubrisnya dan melewatinya dengan tatapan biasa saja.

Flashback Off….

Aku sudah sampai disekolahku sedari tadi, maka dari itu aku memberanikan diri bertanya padanya untuk memastikan apa yang tadi itu dia atau bukan. Setelah berkutat dalam pikiranku apa aku harus bertanya padanya atau tidak, aku memutuskan untuk bertanya padanya. Namun ketika pesanku sudah terkirim padanya aku mulai menyadari satu hal bodoh yang pertama kali aku lakukan. Aku bertanya langsung pada intinya. Tanpa adanya basa – basi untuk memulai obrolan ku dengannya.

Aku merutuki diriku sendiri karena pertanyaan bodoh yang aku lontarkan padanya. Aku memikirkan jawaban apa yang akan dikirimkannya padaku. Lama aku menunggu, tidak ada jawaban darinya dan itu membuatku tidak fokus mengikuti pembelajaran hari ini. Aku juga teringat tatapan matanya yang menenangkan itu.

Agas Pov Off.

----------------------------------------------------------------

Skip...

Sekarang aku berada di kamar ku. Kamar bercat putih yang dihiasi dengan wallpaper dan lampu hias yang tergantung di tembok - tembok kamar ku dilengkapi dengan foto - foto ku, sahabatku, keluarga ku diantara banyak foto yang tergantung di lampu hias itu, ada satu foto yang tidak sengaja aku cetak yaitu fotonya, Setiap malam sebelum aku tidur, aku menatap foto itu. Memperlihatkan seorang laki - laki yang tersenyum manis menghadap ke kamera itu, menggunakan setelan kemeja Navy dan celana jeans berwarna hitam, tidak lupa kaca mata hitam yang digunakannya, membuatnya semakin terlihat tampan bagiku.

"Kirana, yang tadi itu kamu?" Kata laki - laki di sebrang sana.

"Iya itu aku, kenapa?". Kata ku

"Tidak ada. Aku hanya bertanya padamu, aku fikir penglihatanku sedikit kabur dan mengira klo yang tadi itu bukan kamu" Katanya. Woww.. Fast respond ya dia, pikirku.

"Iya udah kalau gitu". Jawab ku

Hari sudah sore dan itu artinya waktuku untuk pergi berjalan - jalan di taman sore ini. Menikmati udara segar di luar rumah. Aku bergegas mengambil jaket kesayanganku dan pergi menuju taman yang ada di dekat kompleks perumahanku.

Aku berjalan dengan riang mengelilingi taman di dekat kompleks perumahanku. Sesekali bersenandung ceria menyanyikan lagu favorite ku. Saat aku sedang menikmati udara segar dengan bersenandung menyanyikan lagu favorite ku di taman itu. Aku tidak sengaja menabrak punggung seseorang. Bisa kutebak dia sedang menunggu seseorang. Karena sepertinya dari tadi dia sudah membelakangi ku. Aku terjatuh dan meringis kesakitan.

Bisa - bisanya aku terpental hanya karena menabrak punggung itu. Ditengah ringisan ku, aku membuka mataku dan seketika mataku membulat sempurna ketika mengetahui siapa seseorang yang aku tabrak tadi. Dia mengulurkan tangannya dan membantuku. Seketika aku salah tingkah karena perbuatannya, ketika aku sudah berdiri dengan sempurna, dia tidak melepaskan genggaman tangannya dan menatapku. Seakan - akan dia merindukan tatapan itu.

"Maaf karna sudah menabrakmu. Aku tidak sengaja". Kataku.

"Tidak apa - apa. Ah iya, apa kamu tidak terluka? Maafkan aku juga yang berdiri di tengah jalan seperti tadi. Kalau boleh aku tau, kamu mau kemana?" Kata orang itu.

"Aku hanya ingin berjalan - jalan disekitar sini". Kata ku

"Bolehkah aku ikut bersama mu? Kebetulan aku menunggu seseorang disini". Katanya

"Baiklah silahkan". Kata ku

Selama perjalanan ditaman, suasana canggung menyelimuti ku dan dia. Walaupun hanya sesekali tertawa karena melihat banyak anak kecil yang bermain bersama temannya. Sampai ketika dia memulai percakapan antara aku dan dia.

"Mmm.... Bukan kah terlalu canggung jika kita berbicada formal seperti ini?" Katanya.

"Kurasa iya, Jadi?" Kataku.

"Jadi, mulai sekarang berbicara lah layaknya seorang teman" Katanya.

"Okeyy. Setelah sekian lama, akhirnya kita ketemu lagi ya" Kata ku.

"Iya, Maaf dulu gua dingin sama lu" Katanya

"Udah lah ga usah dibahas. Sekarang gimana? Udah ada yang baru belum?" Kataku.

"Enggak. Gua lagi nunggu seseorang" Katanya.

"Siapa?" Kataku.

"Dia. Perempuan yang sempat menjadi korban sikap dingin ku" Katanya.

Degg!!!

Perasaan ku mulai campur aduk. Pikiranku mulai bekerja dan bertanya - tanya. Apa kata - katanya dia itu ditujukan untukku? Jika benar, aku sungguh malu sekarang. Aku harap itu bukan ditunjukan untukku.

----------------------------------------------------------------

Selamat Soree semuaaa..
Aku Up lagi lohhhh
Jangan lupa Ngevote and comment ✨
Terima Kasihhh ✨

"Crazy Girl Vs Cold Boy"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang