Enjoy!
== Oo ==
"Surat permintaan penggunaan ruang osis untuk sidang kebersihan ke-49 oleh ketua komite kebersihan SMA Shingashina, Levi Ackerman. Dengan terdakwa kasus : Eren Jaeger, Sasha Blouse, Mikasa Ackerman, Armin Arlert, Connie Springer, Jean Kirschtein, Ymir, dan Reiner Braun. Kategori permasalahan : Serius." Erwin, ketua osis SMA Shingashina itu tampak berkomat-kamit membaca surat yang diantarkan Auro padanya. Kepalanya tiba-tiba berdenyut pelan, baru saja selesai mengikuti kelas biologi yang memusingkan, sekarang ia justru harus menghadapi kelakuan anggotanya yang maniak kebersihan. Siapa lagi kalau bukan Levi Ackerman.
Baru dua bulan ia mengangkat Levi sebagai komite kebersihan, dan sudah empat puluh sembilan kali pemuda itu mengadakan sidang kebersihan. Ia tidak tahu lagi kesalahan apa yang telah dilakukan para siswa lain sehingga Levi sampai harus mengadakan sidang tersebut. Biasanya, hal-hal seperti membuang sampah di tong yang salah, lupa menghapus papan tulis saat piket, kurang bersih membersihkan jendela kaca, atau sisa remah makanan di bangku kelas bisa diselesaikan dengan teguran bukan? Tapi, bagi Levi itu adalah kesalahan fatal. Wajib hukumnya mengadakan sidang untuk mereka yang bersalah.
Erwin mengurut pangkal hidungnya pusing, hari ini ia ada pertemuan dengan Pak Pixis untuk melaporkan kegiatan pekan kesenian yang baru diadakan sekolah mereka beberapa hari yang lalu. Ia tidak punya waktu senggang hanya untuk duduk mendengarkan ceramah mendadak Levi pada sidang itu. Tapi, ia juga tidak bisa membiarkan sidang itu berjalan tanpa dihadiri ketua osis, minimal anggota inti lah.
Pemuda berambut pirang itu tiba-tiba tersenyum ketika melihat gadis berkacamata yang sedang bermain dengan katak sisa kelas biologi tadi. Hanji Zoe, wakilnya itu pasti bisa menggantikannya mengurus Levi.
"Hanji!"
Gadis itu berlari menghampirinya sambil memutar-mutar katak di tangannya, "ada apa?"
"Tolong wakili aku untuk menghadiri sidang kebersihan di ruang osis sekarang. Aku ada pertemuan dengan Pak Pixis."
Setelah mengatakan itu Erwin segera bangkit tanpa menunggu persetujuan gadis di hadapannya. Beruntung, sepertinya Hanji belum menyadari tugas apa yang diamanahkan untuknya.
Hanji masih sibuk memainkan kaki katak ketika kata-kata Erwin akhirnya terserap oleh otaknya. "Apa?!" Tapi Erwin sudah berlalu, dan ia terlambat untuk menolak.
***
Sementara itu, para tertuduh yang sudah dipanggil Petra sebelumnya untuk menghadapi sidang kebersihan hari ini tampak berjalan dengan gelisah di sepanjang koridor menuju ruang osis.
Armin terlihat paling panik, keringatnya mengucur deras. Otaknya berpikir keras, menerka-nerka apa kesalahannya. Ia siswa yang rajin, dan sangat patuh terhadap kebersihan. Tidak seperti Eren yang suka salah buang sampah, tidak seperti Mikasa yang suka malas piket, dan tidak juga seperti Sasha yang suka mengotori kelas dengan sisa remah makanannya.
Terlebih lagi, para biang kerok seperti Connie, Reiner, Ymir, dan Jean juga turut dipanggil hari ini. Padahal, meskipun suka gelut, nama-nama tersebut tidak pernah melanggar aturan kebersihan sekolah.
"Menurutmu, apa kesalahan kita hari ini?" Tanya Sasha pada Mikasa, ia berbicara sambil mengunyah roti yang ia bawa dari rumah, remahannya tersembur kemana-mana.
Mikasa bergeming, melirik teman sekelasnya itu sekilas. Jelas-jelas sudah terlihat kesalahan apa yang diperbuat Sasha. Gadis gila makan itu bahkan bolak-balik sidang karena kesalahan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attack on Titan Short Series
FanficKumpulan cerita dengan karakter dari Attack on Titan (Shingeki no Kyojin), setting Canon, Semi-AU dan AU.. Attack on Titan (c) Hajime Isayama