. "ayo ray! Kita harus keluar dari bus ini! Kalo gak kita bisa mati terbakar!" ucap mondy mengangkat raya, dan terlihat kobaran asap memenuhi bus itu, dengan menahan sakit mondy menuntun raya untuk keluar dari bus itu melalui jendela, setelah sampai diluar terlihat api telah memenuhi bus tersebut dan (duuuaaarrrss!!!) suara ledakan bus itu terdengar untungnya raya dan mondy telah menjauh dari bus itu, mondy lalu terduduk lemas di sebuah pohon "huh..huh.. Sumpah gw capek banget ray!" ucap mondy seakan merasa badan nya begitu lemas, raya hanya terduduk diam dihadapan mondy, ia terlihat begitu ketakutan, "ki..kita dimana mon.?" tanya raya dengan nada suara yg rendah, mondy lalu menoleh ke sekeliling ternyata baru ia sadari keanehan terjadi lagi, mereka berdua berada di tengah hutan yg banyak pepohonan, padahal terakhir yg mondy ingat mereka kecelakaan tepat dijalan umum jalan aspal, tetapi disini tak terlihat ada jalan aspal melainkan hanya pohon2 yg tinggi dan besar, "apaan semua ini..? Apa yg terjadi sebenarnya!! Kenapa..! Kenapa ini harus terjadi!!!" teriak mondy seakan tak bisa terima dengan kejadian2 yg ia alami, raya hanya meneteskan air mata nya, ia memikirkan nasib teman2 dan guru nya,
"kemana mereka semua? dimana mereka sekarang?" ucap raya dengan air mata nya yg berderai, mondy lalu memegang pundak raya, "tenang lah ray, gw yakin ini semua pasti ada sesuatu yg belum kita ketahui..! Dan gw janji ini semua pasti berakhir!" ucap mondy menenangkan raya, "ayo waktu sudah semakin gelap, kita harus cari tempat buat bermalam!" ucap mondy lalu mengangkat raya untuk beranjak dari situ.
Hampir setengah jam mereka berjalan tiba2 dari kejauhan mereka melihat ada sebuah desa yg cukup luas, "liat ray, ada desa siapa tau kita bisa numpang bermalam disana" ucap mondy, dengan berjalan tertatih mereka berdua akhirnya sampai juga di desa tersebut, terlihat desa itu begitu sepi seakan tiada penghuni di desa itu, mondy dan raya menuju sebuah rumah "assalamualaikum! Permisi ada kah orang didalam..?" teriak mondy tapi tak ada seorang pun yg menyaut, "mon..gw takut mon.?" ucap raya, "lu tenang aja ya? Gak ada apa2 kok!" jawab mondy, tiba2 pintu rumah itu terbuka, keluar lah seorang bapak2 di hadapan raya dan mondy, "siapa kalian?!!" tanya bapak itu dengan tatapan tajam nya ke arah ramon, "maaf pak, saya mondy dan ini raya kami berdua tersesat boleh kah kami bermalam disini? Hanya untuk malam ini saja pak!" ucap mondy, "hmmm.,tersesat ya? Mari masuk!" ucap bapak itu mempersilahkan ramon masuk, "seperti nya kalian terluka ini kotak obat untuk membersihkan luka kalian! Dan disitu kamar kalian!" ucap bapak itu, "baik pak terima kasih banyak!" ucap mondy, lalu bapak itu menuju kamarnya, raya dan mondy di beri 1 kamar untuk beristirahat, setelah mengobati luka mereka, "ray.,lu istirahat aja di kasur itu, biar gw tidur di kursi ini" ucap mondy mempersilahkan raya untuk tidur di kasur sendiri, "tapi mon jangan tinggalin gw ya kalo lu mau kemana2!" ucap raya, "iya" jawab mondy tersenyum, raya lalu membaringkan tubuh nya di kasur itu, sementara mondy mencoba untuk menghubungi yg lain, tetapi saat ia mencari keberadaan smartphone nya ia tak berhasil, entah tertinggal didalam bus atau tercecer di jalan ia juga tak tau, "bagaiman gw ama raya bisa kembali jika seperti ini..!" ucap mondy kesel, ia lalu mengintip dari arah jendela kamar ia melihat keadaan luar begitu sunyi dan sepi, mondy juga membuka sedikit pintu kamar tapi ia tak melihat sang pemilik rumah diluar, perutnya juga terasa lapar, ia coba keluar kamar dan menuju dapur, "permisi pak? Pak! Ada sedikit makanan boleh saya minta?" ucap mondy tapi tak seorang pun menyaut kata2 mondy, mondy melihat ada bungkusan roti di atas meja dapur, "hmm gak ada orang, mending gw makan dulu tu roti biar besok pagi gw bilang ama orangnya!" ucap mondy lalu membawa roti itu menuju kamar,
Setelah melahap roti itu beberapa keping mondy menyisakan makanan itu untuk raya juga, lalu ia berbaring di kursi itu dan Terlelap, mondy seakan bermimpi sesuatu pada saat itu juga, terlihat mondy sedang berada di sebuah terminal kereta api, mondy lalu melihat di sekitar terminal itu ramai sekali orang, lalu ada seorang anak kecil laki2 melintas di depan mondy sambil berkata "gerbong 201..gerbong 201..gerbong 201..," berlalu begitu saja, mondy mencoba mengikuti anak itu hingga terhenti di pintu masuk terminal, "maaf mas! Anda mau kemana udah beli tiket belum?" ucap seorang pria penjaga pintu masuk, "awas!! gw mau ikut anak itu!" ucap mondy, "maaf anda tidak boleh masuk kalo gak beli tiket mas!", "loh kok anak iu boleh masuk pak?", "anda jangan bohong mana ada anak2 disini,.! Bilang saja anda tidak punya uang! Sekarang pergilah!" ucap pria itu mendorong mondy, mondy kehilangan jejak anak tadi dan juga ia tak habis fikir apa maksud perkataan anak kecil itu,
Beralih dari mimpi mondy, raya juga telah bermimpi ia berada di sebuah rumah yg megah, terlihat di ruang tengah ada seorang pria yg sudah berumur sama seorang wanita yg masih muda dan cantik, "sayang anak kamu aneh bgtz semenjak kepergian ibu kandungnya, apa gak seharusnya kita bawa dia ke rumah sakit jiwa?" ucap wanita itu, "hmm kenapa? Mamah merasa kurang nyaman ya dengan anak itu.?" ucap pria berumur tadi, "iya dia seperti anak yg menakutkan pokoknya aku gak mau dia ada dirumah ini..!" ucap wanita itu, "baik lah nanti papah atur gimana cara untuk menyingkir kan nya okey sayang!" ucap pria tadi lalu wanita itu mencium pria itu hal layak suami istri, raya lalu beranjak dari tempat itu ia masih tak mengerti apa maksud dari percakapan mereka, raya menaiki tangga menuju lantai atas, entah kenapa hati nya merasa penasaran pada sebuah kamar, terlihat di depan sebuah pintu kamar ada lukisan kereta api, raya lalu teringat kejadian kecelakaan yg menimpanya, secara perlahan raya membuka pintu kamar tersebut, ia masuk selangkah tepat di depan pintu kamar yg terbuka, raya melihat ada anak kecil yg sedang termenung di depan cermin wajah anak itu sayu dan pucat, "hey.,apa lu anak bapak yg ada di bawah itu?" tanya raya pada anak laki2 itu, "ada sesuatu di balik kamar ku.,ada sesuatu di balik kamar ku.,ada sesuatu di balik kamar ku.!" ucap anak itu berulang kali, lagi2 raya semakin tak mengerti dengan perkataan anak itu, "hey cukup apa maksud lu..?" tanya raya, anak itu lalu menatap raya dari arah cermin tersebut, raya seakan gugup saat di tatap seperti itu, lalu anak itu menoleh ke arah raya yg berada di belakangnya, disaat itu juga jantung raya hampir copot karena anak itu memperlihatkan matanya yg mengeluarkan darah seakan ia sedang menangis darah,
"aaaaaarrgh!!!" teriak raya terbangun dari tidur nya, membuat mondy juga ikut terbangun, "huh., raya kenapa sih bangunin gw harus pake teriak!", "mon.,gw mimpi aneh dan menakutkan mon!! hikz..hikz..! Gw mau pulang! Gw gak mau disini gw mau pulang mon!! Anterin gw pulang gw takut mon hikz..hikz..!!" ucap raya sambil mewek, "ray.,lu tenang dulu ya! Coba ceritain ke gw! Lu mimpi apa.?", "gw takut mon!! Gw mimpi ada dua orang membicarakan tentang seorang anak! Dan saat gw bertemu anak itu dia berkata ada sesuatu dibalik kamarnya!!! Dan saat itu juga matanya menangis darah! Gw takut mon! Gw takut!!!", "gw juga mimpi aneh ray, gw mimpi di sebuah terminal kereta api ada seorang anak juga ia berkata gerbong 201 gw gak ngerti apa maksudnya!", "pokoknya gw mau pulang mmm hikz.., hikz.,!!" , mondy lalu memegang wajah raya dan menatap raya secara dekat, "dengerin gw, jika semua ini telah berakhir gw yakin kita pasti bisa pulang! Maka kita harus pecahkan mistery ini sampai tuntas! Apa pun yg terjadi gw akan ada disamping lu paham!" ucap mondy meyakinkan raya, "iya" jawab raya singkat, "udah jangan nangis lagi, tu ada roti makan lah tadi malam gw ambil dari dapur!" ucap mondy mengusap air mata raya, lalu apa kah maksud dari mimpi raya dan mondy tersebut.? Dan juga apakah mistery di balik ini semua.? Jawabannya ada di cerita selanjutnya...😱
# Bersambung_
![](https://img.wattpad.com/cover/147903099-288-k926132.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CEMISTRI
Horrorcerita ini mengisahkan tentang sebuah kecelakaan misterius yang terjadi pada ramon bersama teman sekolahnya, dan mereka tersesat di alam supranatural, yang akan membawa mereka pada kejadian aneh, lalu mereka berdua harus memecahkan sebuah mistery t...