"Akan selalu di hadapkan pada sebuah pilihan dalam setiap kehidupan. Menyerah atau menyelam dalam luka?"
_______
Tidak ada yang tahu cara semesta bekerja. Kadang berpihak, atau mungkin malah berbalik arah.
Mung...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
03 CAFE MALAM INI
◾
Hal yang selalu didapati ketika melangkah masuk kedalam rumah dengan desain minimalis yang mendominasi ini; hening dengan perasaan kosong yang selalu mengikuti. Tidak pernah ada sambutan ramah yang dilayangkan ketika ia berhasil membuka pintu kayu putih besar tersebut.
Arka belajar hidup dari hal sekecil apapun yang ia miliki, tanpa mendapat dorongan siapapun untuk mengajari. Seperti halnya saat ia tidak mendapat kasih sayang sepenuhya dari Hana, ibunya.
Menjadi pribadi yang baik, memiliki otak cerdas, dan selalu membawa hal positif bagi orang disekitarnya. Arka hanya tidak ingin memperlakukan seseorang sebagaimana Hana memperlakukanya.
Lelaki itu menghela nafas, sambil terus berjalan menuju kamar. Melepas seragam putih yang ia kenakan, lalu membuangnya kesembarang arah.
Arka memijit pelipisnya lelah setelah tubuhnya terhempas sempurna di atas ranjang. Dari sekian banyak hal terjadi dalam hidupnya, dia selalu bertaruh untuk mengambil segala bentuk kemungkinan baik dalam benaknya.
Kemudian dering ponsel membuat Arka beralih merogoh saku celana abu-abunya, mengapit benda persegi panjang itu di antara telinga juga bahunya.
“Hm?”
“SAMLEKOM! EH—LEMES AMAT ABIS NGAPAIN?”
“Matamu abis ngapain. Otak dipake yang bener dodol.”
“Asstaghfirullah!” terdengar senyum cengegesan lelaki disebrang sana mengisi panggilan. “Siapa suruh suudzon enak.”
“Ngapa nelpon? Minta pulsa?”
“Lo kata gue mama minta pulsa!”
Arka diam tidak menanggapi.
Membuat Rendy kembali berbicara, “Join gue ama Iyan ayok!”
“Dimana?”
“Costa Mesa Cafe. Ajak dedek Letta juga bole,”
“Moh. Aletta ndak boleh deket-deket sama titisan dajjal kayak lo.”
“Asstaghfirullahhaladzim!” Dengan penuh drama lelaki di sana berucap, “Ngomong sama Arka bikin pahala gue nambah. Kebanyakan nyebut!”
“Berisik. Gue otw.”
Arka hanya sekedar berbicara soal tidak memperbolehkan Aletta bergabung dengan kedua sahabatnya. Nyatanya, dia tetap mengirim pesan singkat pada gadis itu setelah sambungan telfonnya benar-benar terputus.