Letta kembali ke rutinitasnya menjadi seorang pelajar seperti mengerjakan tugas, seperti yang ia lakukan malam ini, mengahadapi kelulusann membuatnya sibuk mengerjakan tugas ini itu. Apalagi ayahnya sangat memperhatikan nilai akademik anak-anaknya.
Jam 1.46 malam barulah Letta bisa menyelesaikan semua tugas-tugasnya, ia pun berdiam ditemati alunan piano dari tape recorder yang ia mainkan. Selama 40 hari kedepan keluarganya akan utuh berada di rumah, sedikit senyum terlihat diwajahnya. Ia lalu mengambil handphonenya, ada satu pesan masuk ucapan 'selamat malam' dari seseorang yang belum di save nomornya, Letta pun menyimpan momor itu dan mengetikkan nama 'Jesse' ditekanlah pilihan save di pojok kanan atas layar handphonenya. Ia pun bersiap untuk tidur.
...
Pagi ini Letta dan keluarganya sarapan bersama, walau masih tidak ada obrolan apapun diatara mereka. "Minggu depan Letta kelulusan" ucap Letta tidak ada tanggapan dari keluarganya "Letta harap kalian bisa dating" lanjutnya lalu meminum OJ-nya "Yaudah Letta berangkat dulu" pamitnya lalu beranjak dan menuju pintu, dia tersenyum, sarapan bersamanya adalah hal yang ia tunggu dari dulu.
Tiba-tiba sebuah mobil Ford Mustang yang dikenalnya memperlambat jalan di sebelahnya, "Masuk" perintah sang empunya. Tanpa basa-basi Letta pun masuk, Jesse pun mempercepat mobilnya. "Lusa lo ke prom bareng gue ya, gaterima penolakan" kata Jesse yang membuat Letta bingung.
Tidak lama, mereka pun sampai di Boone High School. Saat Letta keluar dari mobil, tiba-tiba Lacey dan Shailene datang entah dari mana dan langsung mengapit Letta di kanan kiri, "Eh... eh... Jess gue duluan ya, thanks!" teriak Letta sebari mmasih diapit kedua sahabatnya memasuki sekolah.
"Sejak kapan lo deket sama Jesse?!" teriak Shailene saat mereka sudah berada di depan loker Letta.
Sontak saja Letta membekap mulut Shailene "Lo bisa ga, gausah teriak?" bisik Letta tepat di telinga Shailene sebari melotot.
Shailene pun menurunkan tangan Letta "Iya-iya sorry".
"Gue diajak ke prom sama Theo" kata Lacey tiba-tiba
"Lo terima?" tanya Letta
"Udah pasti lah" sambar Shailene. Ini anak bener-bener, batin Letta sebari melihat Shailene.
"Belum gue terima, masih gue pikirin" jawab Lacey.
"Lacey, ngapain harus mikir-mikir sih, lo tuh seharusnya terima langsung. Lo beruntung tauga diajak ke prom sama Theo, banyak lagi cewe yang ingin ke prom bareng dia" cerocos Shailene
"Yaudah-yaudah, gimana dia lah Shai. Yuk ke kelas, gue gamau dapet tambahan tugas gara-gara telat" kata Letta merangkul keduanya dan menuju kelas.
"By the way, gue juga diajak ke prom sama Jesse" jelas Letta saat sudah di depan pintu kelas, dan langsung masuk meninggalkan kedua sahabatnya.
"Kalian berdua amazing" gumam Shailene
...
Hari prom pun tiba, Letta menggunakan drees hitam panjang berpotongan se-dada dan beraksen emas pada bagian atasnya, rambutnya ia urai dan di catok lurus, wajahnya hanya dipoles make up tipis dan lipstick merah, membuatnya tampak elegan. Ponselnya puunn bergetar menandakan pesan masuk, yang langsung ia baca.
From: Jesse
To: Letta
"Gue udah di bawah"
Letta pun segera mengambil clutch bag-nya dan bergegas meuju ke bawah. Dilihatnya Jesse sudah berada di depan halaman rumahnya bersender pada mobil ford mustang-nya sebari menyilangkan tangan di dada, Jesse menggunakan tuxedo hitam yang terlihat sangat cocok dipakainya. Jesse pun langsung menjemput Letta memberikan tangannya menuntun Letta memasuki mobil dan duduk disebelah Letta. Sang supir pun menjalankan mobilnya menuju tempat prom.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternity
Teen FictionJika ada yang bertanya "apakah hidupmu berwarna Letta?" "Tentu berwarna, namun hanya warna gelap seperti hitam, dan abu-abu yang ada" Letta sang pengoleksi berbagai macam topeng penggambar emosi yang menyenangkan untuk ia gunakan di dunia luar. Hany...