hay reader!!!
met pagi/siang/sore/malam, terserah kalian bacanya kapan.
hari jumat datang!!!
lama ya!!! sorry deh.
ketemu lagi guys!!!
ada yang kangen nggak?/GR/plak/
let's go reading!!!
"Yah aku berangkat ya." Teriakku sambil mengikat tali sepatuku di depan pintu rumah.
"Eo." Ucapnya sambil berjalan ke arahku.
Setelah mencium tangannya aku bergegas pergi ke sekolah. Aku berjalan menuju halte bus yang tak jauh dari rumah. Seperti biasa aku berangkat sekolah dengan bus.
Appa belum punya uang untuk membelikanku sepeda, jadi aku harus berangkat dengan bus hingga uangnya cukup. Dan akhirnya sampailah aku di halte bus itu, tepat sekali. Karena baru saja aku sampai, bus itu sudah datang.
Aku segera memasuki bus itu dan mencari tempat duduk. Ternyata bus itu penuh dan hanya ada satu tempat duduk yang tersisa dan itu ada di samping namja itu. Terpaksa aku harus duduk disana.
Aku melangkah menuju tempat itu dan mendudukinya. Sebenarnya aku ingin pura-pura tidak melihatnya, aku masih kesal dengannya karena semalam aku harus tidur larut malam.
"Oy."
Dia memang tak pernah memanggil namaku, hanya kata itu yang terlontar dari bibirnya. Aku menghela nafas, tentu saja aku tak ingin kelihatan sebal melihatnya. Aku menengok ke arahnya dan memperlihatnya wajah secantik mungkin, karena aku adalah managernya.
"Eo. Chany Oppa." Ujarku sambil tersenyum padanya.
"Ah, kau sudah pandai rupanya." Ucapnya sambil mengacak puncak rambutku.
"Ya!!! Lihatnya rambutku jadi berantakan." Ucapku dengan kesal.
"Hehe."
Astaga, bahkan aku belum masuk sekolah dan tatanan rambutku sudah tak rapi lagi. Aku memalingkan wajahku darinya sambil merapikan rambutku yang berantakan. Ah, kenapa dia selalu saja menyebalkan.
"Oy, lihatlah. Apa yang tejadi dengan matamu?" tanyanya sambil menarik daguku, dan sekarang jarak kita hanya sejengkal. Jangan tanya keadaan kita sekarang. Dia sudah seperti hendak menciumku dalam keadaan seperti ini.
"Ya!!! Kau kira itu tidak sakit, hm? Ini semua karenamu." Ucapku dengan wajah cemberut. Aku sudah tidak bisa menahan lagi untuk menutupi rasa kesalku.
"Karenaku?"
"Siapa yang menyiksaku untuk belajar sepanjang malam, hm?" ucapku agak keras hingga membuat seisi bus memperhatikan kami.
"Joesonghabnida." Ucapku setelahnya.(maaf)
Ah malu sekali menjadi pusat perhatian seperti ini. Tuhan tolong beri aku kesabaran. Dan syukurlah sampai juga, dengan begitu aku tak akan berlama-lama dengannya.
Aku segera keluar dari bus itu tanpa memerdulikannya. Aku berjalan tanpa memperhatikannya yang sejak tadi memanggilku dengan panggilan khasnya, 'oy'.
KAMU SEDANG MEMBACA
가지마 (Don't go) : Park Chanyeol
FanficKu rasa aku mulai mengaguminya. cowok keren yang duduk di pojok sana. dia yang enggan tersenyum itu justru membuatku tergugah ingin lebih dekat dengannya. Bisa dikatakan aku selalu bersamanya, karena dia sahabat dari teman sebangkuku. meski aku han...