Chapter 8

45 3 3
                                    

Malam itu...

Aku melalui gerbang sekolah untuk keluar membeli minum. Sekembalinya aku dari membeli minum. Aku melihat dua orang cewe yang sedang berdiri didepan gerbang. Satu dari cewe tersebut sepertinya sedang bersembunyi dariku. Tapi aku tak tau siapa dia karena wajahnya tak terlihat ditutupi kegelapan malam.

Hari sudah semakin larut. Aku dan teman-temanku akan segera pulang.

Sesampainya dirumah tiba-tiba saja Handphoneku berbunyi. Ternyata ada pesan dari Lac. Setelah sekian lama ini pertama kalinya Lac ngechat aku lagi. Namun tiba-tiba saja dia bilang kalau aku itu cuek.
Aku tidak mengerti apa maksudnya...

"Maksud kamu apa Lac bilangi aku cuek?"
"Tadi aku ada di sana memerhatikan kamu terus tapi kamu cuek saja. Nggak negur-negur"
"Cuek darimananya? Liat kamu saja enggak, bagaimana mau negur"

Lac menjelaskan semuanya...
Selama aku berada disekolahnya, Lac terus memerhatikanku.

Ternyata Lac itu rela-rela tinggal sampai larut malam hanya untuk berharap bisa bertemu denganku.

Bahkan dia sudah dalam perjalanan pulang kerumahnya. Tapi, setelah mendengar kabar dari temannya bahwa aku berada disekolahnya. Lac langsung kembali kesekolah.

Kebenaran yang aku tahu setelah Lac menjelaskan semuanya adalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kebenaran yang aku tahu setelah Lac menjelaskan semuanya adalah..
Ternyata benar, Lac berada diantara beberapa cewe yang tadi duduk didepan kelas yang berada dibelakangku.

Dan lagi firasatku yang aneh itu benar..
Saat aku berjalan kemesjid, Lac sedang berjalan tepat dibelakangku. Saat itu Lac mau negur tapi aku keburu belok ke tempat wudhu pria.

Dan terakhir, cewe yang seperti sedang bersembunyi dariku yang aku lihat di depan gerbang  ternyata itu Lac.

Banyak sekali kejadian yang aku tidak duga-duga selama berada disana. Kejadian yang aku alami seperti sebuah drama seperti yang ada pada sebuah film

Lac mengatakan padaku, dia sangat ingin menemui dan menegurku. Namun keadaan tidak mengizinkannya. Lac juga takut aku tidak mengenalinya dan bilangi dia itu sokab(sok akrab).

Aku mengatakan kepada Lac
"Ya sudah. Mungkin ini adalah takdir kita. Kalau ditakdirkan pasti suatu saat nanti kita akan bertemu"

Dengan sangat menyesalnya Lac pada saat itu. Lac memintaku untuk datang lagi keesokan harinya.

"Bebe, kamu besok datang lagi yah!"
"Maaf Lac, aku nggak bisa karena aku ada urusan lain. Tapi aku akan datang lagi hari jumat kok"
"Benaran? Datang yah, aku tunggu"

Kisah Bebelac Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang