Chapter #1

47 6 0
                                    

Tak selalu awal pertemuan itu baik.
____________________________________________________________________________________________
"Yayy akhirnya pulang sekolah juga." Teriak seorang perempuan yang sekarang menduduki kelas 11 IPA-1. Perempuan yang berparas cantik di sekolahnya, incaran banyak laki-laki hingga ia dijuluki the most wanted girl di sekolahnya, pintar, akan tetapi ia cerewet, ke kanak-kanakan, dan pastinya LEMOT. Ia sering membolos pelajaran bersama kedua sahabat seperjuangannya, Bella dan Najla.

"Berisik bgt lu kristall !" Yak, nama perempuan itu adallah Kristally graciella
aurilly atau biasa dipanggil Kristall.

"Au ! Norak." Timpa Najla.

"Bodo ! Yang penting Kristall happy." Jawab Kristall sembari menjulurkan lidahnya. Najla dan Bella hanya menghela nafas menghadapi sikap sahabatnya yang satu ini. Saat bersama guru atau orang yang tidak terlalu ia kenal, Kristall akan berubah menjadi anak yang sangat pendiam. Ia dulu dijuluki anak rajin. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu ia mulai akrab dengan teman - teman dan gurunya. Dan mulailah keluar sikap asli Kristall.

"Yaudah yuk pulang ! Capek gw ngeladenin sikap Kristall. Kayak orang gak waras." Ucap Bella yang dibalas anggukan oleh Najla. Mereka berdua pun pergi keluar kelas meninggalkan Kristall yang masih membereskan buku-bukunya.

"Lala ! Bella ! Tugguin Kristall !" Teriak Kristall dari kejauhan. Najla / Lala dan Bella sudah sampai di depan gerbang sekolah, sedangkan Kristall masih berlari menuju gerbang sekolah. Kristall berjalan dengan hati-hati begitu ia berjalan melewati gerbang yang terdapat selokan yang ukurannya cukup besar.

Kalo Kristall jatoh ke situ... ntar Kristall tenggelam lagi ! Kristall kan gabisa berenang.... Ntar kalo Kristall mati gimana ?! Hi....Batin Kristall. Ia bergedik ngeri. Tapi, tidak tahu sial atau apa... Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang sedang mengayuh sepeda dan tak sengaja menabrak Kristall dengan sepedanya sehingga membuat Kristall terjatuh ke dalam selokan.

"WAAAA ! TOLONG ! TOLONG ! KRISTALL GABISA BERENANG !!!" Teriak Kristall panik. Seketika Bella dan Najla langsung berlari kearah Kristall.

"Yaelah Kris.... Gw kirain apaan ? Taunya cuman jatoh ke selokan doang ? Coba deh sekarang lu berdiri." Perintah Bella. Kristall pun berdiri dan tiba-tiba selokan itu terasa dangkal baginya. Ternyata selokan itu memang dangkal. Tapi karena Kristall jatuh-nya duduk, jadinya terasa dalam. Semua murid yang sedari tadi memperhatikannya pun langsung tertawa keras. Kristall merasa sangat malu sekarang. Ia juga kesal kepada oramg yang telah menabraknya. Ia pun langsung keluar dari selokan itu dibantu oleh Bella dan Najla.

"Gara-gara tuh orang, wangi parfum strawberry Kristall berganti menjadi wangi selokan. Cih ! Awas aja tuh orang ! Kristall abisin besok di sekolah !" Ancam Kristall kesal.

"Udah Kris, udah." Ucap Najla menenangkan.

"Tapi emang bener sih Kris ! Tuh orang harus dikasih pelajaran biar tau rasa." Ucap Bella yang dibalas anggukan oleh Kristall.

"Yaelahhh nih anak ikut-ikutan lagi." Ucap Najla sembari menoyor kepala Bella.

"Udah.... Mending lu pulang aja Kris." Saran Najla.

"Terus Kristall pulang naik apa ???" Keluh Kristall kesal dengan suara agak keras yang membuat para Kristallers berbondong-bondong memberi Kristall tumpangan.

"Pulang sama gw aja Kris."

"Gw aja. Gw."

"Kristall, pulang sama aku aja."

"Kris, ini motornya udah disiapin. Tinggal naik aja."

"Sama gw aja Kris, dijamin aman."

"Kris sama aku aja."

Kristall yang pusing menghadapi situasi itu langsung menarik Bella dan Najla pergi dari area sekolah. Membuat para Kristallers kecewa.

"Astatankkk banyak bgt yang nawarin pulang. Gak diterima satu tuh Kris ?" Tanya Bella.

"Gamau, mereka bau." Jawab Kristall asal karena kesal. Kedua sahabatnya itupun hanya geleng-geleng kepala karena sikap Kristall.

"Btw, tadi lu narik kita . Mau kemana ?" Tanya Najla.

"Lah iya ! Kristall juga gatau. Tadi Kristall cuman asal narik aja biar ngejauh dari kumpulan-kumpulan laknat itu." Jawab Kristall cengengesan.

"Dasar ! Begonya gak ketara." Ucap Najla sembari menoyor kepala Kristall.

"Eh iya, kita kerumah Kristall aja, kan Kristallnya sekalian ganti baju disana. Ya.... kita sekalian main aja di rumah Kristall." Usul Bella.

"Eleh, palingan Bella sama Najla juga mau ketemu sama kakak ku yang jelek itu kan ?" Goda Kristall.

"Ihhh, bukan jelek ! Ganteng tau." Ucap Bella tidak terima. Ditambah anggukan setuju dari Najla.

"Yayaya. Terserah deh. Yaudah yuk ke rumah gw aja." Ajak Kristall yang dijawab anggukan setuju oleh Bella dan Najla. Beruntung rumah Kristall tidak terlalu jauh dari tempat mereka berdiri, jadi mereka dapat berjalan kaki kesana.

***

Sesampainya di rumah Kristall, Bella dan Najla pun langsung duduk manis di sofa ruang tamu sembari memakan snack yang telah tersedia. Sedangkan Kristall langsung melesat menuju kamarnya untuk berganti pakaian. Setelah selesai berganti pakaian, ia pun langsung turun ke lantai bawah untuk menghampiri sahabat-sahabatnya. Mereka ber-3 pun langsung melakukan rutinitas sehari-harinya, BERGOSIP.

"Eh, lu tau kak Gisell ga ? Itu lho yang katanya pacarnya Kak Zel." Tanya Bella yang dibalas anggukan oleh Kristall dan Najla.

"Tau. Emang kenapa ?" Tanya Kristall.

"Masa kemarin gw ngelihat dia jalan bareng Kano sih." Lanjut Bella.

"Kano ?" Tanya Kristall bingung.

"Iya kano. Masa lu gatau sih ? Itu lho, teman se-genk laki-laki judes." Jelas Najla.

"Ohhh teman se-genk Rendy. Iya-iya. Terus ? Kenapa ?" Tanya Kristall dengan polosnya membuat kedua sahabatnya gemas.

"Ihhhh, gw cuci juga nih otak lu biar waras ! Nih, lu bayangin ya.... BAYANGIN. Kalo misalkan perempuan sudah punya pacar terus perempuan itu jalan sama laki-laki lain yang bukan pacarnya. Adek kelasnya lagi." Jelas Bella panjang lebar.

1 detik.

2 detik.

3 detik.

4 detik.

5 detik.

"Ohhh, OHHHH GITU..... Gila juga tuh si kak Gisell. Kristall aja boro-boro punya pacar." Komentar Kristall baru mengerti. Sedangkan Bella dan Najla geleng-geleng sendiri menghadapi sikap sahabat yang satunya ini.

"Kan.... perlu gw cuci otaknya." Bisik Bella kepada Najla yang dibalas anggukan oleh Najla. Lalu, mereka melanjutkam bergosip rianya.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5.00 sore. Najla dan Bella-pun berpamitan untuk pulang, Kristall pun mengantarkan Najla dan Bella hingga sampai di depan gerbang rumah Kristall. Setelah Najla dan Bella pulang, Kristall langsung kembali masuk ke dalam rumahnya. Namun....

sentimientosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang