Chapter #4

3 1 0
                                    

"Siapa yang gamau berurusan sama gw lagi hmm ?!"

Haiya ! Ni orang ngapa disini ma ? Batin Kristall kesal.

"A-abang tutup ya telfonnya..." Lalu abangnya pun langsung menutup panggilan telfon tersebut.

"Se--sejak kapan ?" Tanya Kristall gugup.

"Sejak kapan apanya ?" Tanya balik Kano. Ia sedikit mendekatkan badannya kearah Kristall.

"S--sejak ka-kapan disini ?" Tanya Kristall tambah gugup. Ia pun langsung berdiri dari kursinya.

Kano ingin tertawa saat melihat ekspresi Kristall yang terlihat lucu.

"Sejak kapan disini ? Sejak lo kabur dari gudang." Jawab Kano santai.

"What ?! Jadi kamu punya kekuatan sihir biar bisa menghilang terus tiba-tiba sampai di kantin ? Kerennnn." Betul-betul Respond Kristall jauhh dari apa yang dipikirkan Kano.

"Otak apa otak ?" Sindir Kano.

"Aishhh ! Otak sama otak itu sama aja Kanoooo." Jawab Kristall dengan sangat polosnya. Kano menepuk jidadnya menggunakan tangannya.

Gw ngomomg sama anak SMA atau sama anak Playgroup ? Batin Kano. Pasalnya, memang penampilan Kristall selalu seperti anak kecil. Dengan tas putih berbentuk unicorn, rambut di kuncir dua, memakai jepitan bentuk pita, dan memakai case handphone yang dapat dibunyikan. Ia juga selalu membawa fotocard Jungkook BTS ke sekolahnya.

"Tau ah ! Capek gw ngomong sama lo." Ucap Kano, ia langsung melenggang pergi begitu saja dari kantin.

"Dasar ! Emang kira Kristall enggak kesal sama Kano ?!" Ucap Kristall. Ia pun langsung memesan susu strawberry dan roti panggang untuk mengisi perutnya.

Setelah pesanannya sampai, Kristall langsung menyerbunya. Dan, setelah selesai ia langsung membayar pesanannya dan pergi ke suatu tempat.

***

Ya, Kristall pergi ke gerbang sekolah. Ia ingin melakukan kegiatan rutinnya, MEMBOLOS.

"Assalamualaikum bapak ganteng, saya mau izin nih....Saya mau izin pulang. Soalnya saya diajak pergi sama keluarga saya." Pinta Kristall kepada satpam yang biasa menjaga gerbang sekolah itu.

"Gak boleh. Kamu pasti mau bolos kan ? Lagian juga kalau kamu diajak pergi, pasti orangtua kamu kasih tau ke saya." Tolak satpam itu.

"Aisshhh, bapak ! Saya nggak bohong kok ! Beneran. Suer. " tak mempan juga, terpaksa harus pake cara akhir.

"Bapak ada kecoa di dalam post satpam !!" Teriak Kristall panik. Pak satpam pun ikut panik dan akhirnya ia menuju ke dalam post satpam untuk mencari kecoa.

Kesempatan batin Kristall. Ia pun mulai memanjat pagar sekolah tersebut. Tak lupa ia memakai dahulu celana jeans yang memang setiap hari disiapkan oleh Kristall.

Tapi, hari ini memang hari yang sial untuk Kristall. Pasalnya ketika ia baru saja ingin memanjat, tiba-tiba ada seseorang di belakangnya yang menggendongnya begitu saja.

"IHHHH ! Turunin Kristall !" Kristall meronta-ronta berusaha untuk turun, tapi apadaya kekuatan laki-laki itu jauh lebih kuat.

"AAAAA Kristall kok mau dibawa kearah gudang ?!" Protes Kristall. Namun laki-laki itu tetap diam dan terus saja berjalan kearah gudang sekolah.

sentimientosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang