[Story 4]
Di penghujung umur kepala tiga dan menjadi satu-satunya orang yang belum nikah di circle sudah tentu jadi beban pikiran. Mau tak mau perjodohan jadi pintu alternatif. Virgo, Si mantan playboy, akhirnya rela dijodohkan.
Namun apa jadinya s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak, Bajunya bagus yang mana?"
"Umh?" gue menoleh ke arah Vita yang lagi nyobain baju pengantin di salah satu butik ternama di bilangan kota Jakarta. Hari ini gue ditugasin nyokap buat nemenin calon istri gue nyari baju buat nikahan gue yang tinggal seminggu lagi. Mumpung hari cuti juga.
Gue mengamati Vita dengan gaun pengantin brukat dengan bagian lengan yang tak tertutup sama sekali.
Gilak Man! Cantik banget. Apalagi kulitnya putih mulus. Bagian yang keliatan aja udah mulus bener, gimana yang tertutup, eh.
"Khem, jadi, gimana kak?" dehaman Vita bikin gue sadar lagi. Gue langsung garuk-garuk leher, malu.
Vita tersenyum melihat tingkah gue yang konyol, "Tadi aku nanya, bagus yang mana gaun pengantinnya. Kan tadi Aku udah nyobain satu - satu, yang ini atau yang ini?"
Vita menunjukkan dua manekin yang dipakaikan gaun pengantin. Gimana gue bisa milih kalau sebenarnya sejak tadi gue gak perhatiin dia pilih baju, gue malah asik scroll sosial media.
"Nggak usah pake aja, lebih bagus kok, dek."
"HAH?"
"Eh, maksudnya bagusan yang nggak pakai manik-manik gitu. Itu aja, fiks cakep banget itu!" jawab gue spontan.
"Oh, okey." Vita melihat hai yang gue tunjuk tapi raut mukanya kelihatan beda pendapat sama gue. "Kayaknya aku bakal pilih yang satunya aja deh."
Dasar cewek, kalau gitu ngapain nanya gue.
Setelah selesai mencoba baju, kita pergi nyari food court dalam mall buat makan siang.
"Mau makan apa? "
Vita cuma diam sambil menatap layar handphonenya. Mengabaikan gue yang lagi nanya mau makan apa.
"Vit, kamu mau makan apa? " gue kembali mengulangi pertanyaan gue.
Dengan gelagapan dia menaruh ponselnya di atas meja. "Ah nghh... Salad aja deh, kak."
Heran gue, makan salad doang emang kenyang apa? Dasar para cewe, demi badan langsing mau makan aja mesti di tahan-tahan. Tapi it's ok no problem. Bagus juga, jadi pas hari H pernikahan, dia keliatan perfect.
"Itu aja?"
"Iyaa, itu aja kak. Cukup."
Gue memanggil seorang pelayan untuk memesan makanan dan minuman. Gue sama Vita ngobrol seputar hobi, hal-hal yang dia sukai termasuk pengalaman asmara dia sebelumnya. Dia bilang belum pernah pacaran karena orangtuanya yang super strict.
Obrolan gue terjeda karena panggilan cempreng yang nggak asing lagi di telinga.
