Prolog

326 27 18
                                    

Ahh sial... 

Aku tersesat, disini sama sekali tidak ada sinyal dan sekarang aku tidak tau sedang berada dimana sekarang.

Aku baru saja pulang dari rumah nenek dan kakekku di desa, dan sialnya tiket bus ku untuk pulang ke kota terbang tertiup angin, ketika aku mengejar tiket itu aku malah tersesat sampai disini...

Sebuah kuburan tua yang sepertinya sudah ditinggalkan dan tak terurus lagi. Kulihat jam di hp ku menunjukan pukul 23.05 dan jam 23.00 terminal sudah ditutup. 

"Sekarang bagaimana caraku untuk pulang..." ujarku seraya menghela nafas panjang.

Jika ditanya aku takut atau tidak, ya aku sangat takut. Bagaimana perasaanmu ketika tersesat di sebuah kuburan di tengah malam seperti ini? Jika mungkin itu hantu atau setan itu sama sekali bukan hal buruk, tapi bagaimana jika kau bertemu seorang yang ingin membunuhmu disini? Ya itu yang lebih buruk dari hantu.

Sekarang jam menunjukan pukul 23.55, aku sudah berjalan cukup lama tapi daritadi yang aku lihat hanya batu nissan dan pepohonan.  Baterai hp ku hampir habis aku tidak punya senter atau apapun sebagai sumber cahaya.

Sial, sungguh sialnya aku hari ini...

Tapi entah kenapa tiba tiba muncul kabut yang lama kelamaan kian menebal, kupikir aku malah masuk ke kuburan ini lebih dalam.

"Ehh apa itu tadi?"

Aku merasa ada sebuah bayangan hitam bergerak dengan cepat dalam kabut itu. 

Apa itu hanya halusinasi ku saja?

Aku sangat penasaran dengan bayangan tadi, dan rasa penasaran itu lebih kuat daripada rasa takutku. 

Aku berjalan menuju tempat bayangan tadi muncul, dan kabut pun semakin tebal aku tidak bisa lagi melihat apapun.

"Aduh!" 

Aku terjatuh karena tersandung oleh sesuatu yang besar, saat kulihat ternyata itu adalah sebuah peti mati yang terbuka, karena penasaran aku melihat isi peti mati itu.

"Ahh ternyata kosong"

aku sangat lega peti itu ternyata kosong, lebih baik sekarang aku kembali dan menunggu sampai pagi di di penginapan dekat terminal.

Tapi... ini halusinasiku atau apa, tapi aku benar benar mendengar suara seperti seorang yang sedang mengunyah sesuatu, aku pun melihat sekitar tapi kabut yang cukup tebal mengganggu penglihatanku.

Sepertinya suara itu berasal tidak jauh dariku, bulu kudukku mulai berdiri, keringat turun deras dari kepalaku, dan badanku seakan membeku. Aku sama sekali tidak bisa bergerak.

"Apa aku mulai merasa ketakutan sekarang?"

Tiba tiba ada sebuah tiupan angin yang sangat kuat muncul, angin itu membuat kabut disekitarku memudar dan aku mulai bisa melihatnya...

Tepat di depanku terdapat seperti mahluk aneh yang sedang memakan sesuatu dengan sangat rakus, bahkan suara makanya terdengar sangat jelas.

Aku juga melihat beberapa potongan tangan dan kaki... Apa dia yang memakan mayat di peti mati ini.

Aku pun mundur beberapa langkah secara perlahan agar dia tidak sadar aku disini.
Langkah demi langkah kulakukan...

Dan tanpa sengaja aku menginjak sebuah ranting pohon...

Tapi mahluk itu masih tetap fokus dengan makan malamnya dan tidak merespon apapun.
Aku sedikit lega sembari menghela nafas.

Tapi tiba tiba alarm hp ku pun berbunyi tepat waktu 00.00

"Sial!!" 

Mahluk itupun menoleh ke arahku, wujudnya seperti seekor anjing tanpa bulu, tanpa bola mata dan memiliki taring taring tajam.

Dengan cepat mahluk itu berlari ke arahku, Tanpa pikir panjang aku pun segera berlari secepat yang aku bisa

Aku berteriak meminta pertolongan, sambil terus berlari, ketika aku menoleh ke belakang, mahluk itu semakin dekat denganku. 

Bruuaakkk*

Aku terjatuh karena tersandung salah satu batu nissan 

"Sial! Sakit sekali, kakiku berdarah?" 

Sepertinya aku tidak bisa lari lagi...

Mahluk itupun tiba tiba berhenti di hadapanku, lalu pergi menjauh meninggalkanku seperti sedang ketakutan melihat sesuatu.

Tidak mungkin dia takut padaku... Lalu dengan apa...?

Aku pun menoleh ke belakangku, disana seperti ada seorang dan ia menghampiriku

"Hey apa kau tidak apa?" tanya nya dengan suara berat dan aneh

Terlihat seperti seorang pria parubaya yang memiliki badan sangat tinggi, dan memakai pakaian hitam serta jubah hitam yang menutupi wajahnya

"Tidak apa apa, terimakasih sudah menyelamatkanku" ujar ku padanya

"Sudah kubilang pada mahluk itu untuk tidak masuk ke wilayah kekuasaanku, apalagi tadi dia hampir merebut mangsaku" 

"Eeee... Apa yang kau maksud dengan mangsa...? Tanyaku sambil menelan ludah

"Ya tentu saja kau..."

Ia pun membuka jubahnya. Ia ternyata bukan manusia...

Mahluk itu memiliki moncong panjang seperti serigala, mata putih, mulut lebar penuh taring, telinga panjang dan juga dada hingga perutnya berlubang tidak dilapaisi oleh kulit dan juga tidak terlihat organ tubuhnya, hanya seperti sebuah tubuh kosong tanpa isi.

"Iblis macam apa yang kutemui saat ini... Apa hidupku akan berakhir disini?"

Tangan besar dan berbulunya pun mencengkram tubuhku

Aku sama sekali tak bisa berkutik, rasa takut sudah menguasai seluruh tubuhku.


...


"Tendang hidungnya!"

Tiba tiba muncul sebuah suara yang samar terdengar ditelingaku, dan tanpa pikir panjang aku pun menendang moncong mahluk tersebut. Mahkluk itu pun kesakitan dan menjatuhkan tubuhku ke tanah.

DOORRR*

Setelah itu, terdengar suara tembakan keras, sepertinya mahluk itu tertembak dan tubuhnya mulai tumbang ke tanah

Aku pun menoleh ke belakangku, disana berdiri seorang gadis berambut abu abu panjang, dan bermata merah, ia memakai pakaian gothic dengan tudung bewarna putih sambil membawa sebuah senapa yang telah ia gunakan untuk membunuh mahluh aneh tadi.

Tapi benda besar apa yang ada dipunggungnya itu...

Sebuah peti mati?


The Coffin GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang